SuaraJogja.id - Tanpa sejarah, tak akan ada pula masa kini dan masa depan. Untuk itu, sejarah perlu dicatat dan bisa dipelajari dengan asyik, melalui museum misalnya.
Di Jogja sendiri terdapat banyak museum di berbagai sudut kota untuk dijadikan destinasi wisata sejarah.
Bagaimana tidak? Jogja termasuk dalam saksi sejarah perjuangan bangsa Indonesia di masa penjajahan.
Selain itu, meski zaman telah maju, Jogja juga tetap memiliki budaya Jawa yang kental, sehingga budaya Jawa di Jogja makin menarik untuk digali.
Berikut SuaraJogja.id merekomendasikan lima objek wisata sejarah di Jogja untuk memperluas pengetahuan dan makin mencintai identitas sebagai bangsa Indonesia:
1. Keraton Yogyakarta
Di balik megahnya Keraton Yogyakarta ini terdapat sejarah yang penuh dengan makna. Sejarah ini bermula dari abad ke-16, di mana terdapat kerajaan Islam bernama Mataram.
Seiring berjalannya waktu, kedaulatan Mataram sedikit terganggu akibat adanya intervensi dari Belanda. Demi mengakhiri perselisihan itu, akhirnya terjadilah Perjanjian Giyanti atau Palihan Nagari.
Kemudian tepat pada 9 Oktobber 1755, Sri Sultan Hamengku Buwono I mulai melakukan pembangunan Keraton Yogyakarta.
Baca Juga: Sejarah Dihapus Usulan Sampoerna? Fadli Zon Desak Nadiem Turun Tangan
Keraton Yogyakarta sendiri sampai saat ini masih menjadi tempat tinggal sultan. Menariknya, sejumlah sudut Keraton Yogyakarta kini sengaja dijadikan objek wisata budaya sekaligus edukasi untuk melestarikan tradisi.
2. Museum History of Java
Museum di kawasan Sewon, Bantul ini memiliki bangunan unik menyerupai piramid putih.
Meskipun terbilang baru, Museum History of Java sudah menyimpan banyak hal menarik, mulai dari patung hingga artefak dari masa lampau yang berkaitan dengan kisah bersejarah di Pulau Jawa serta budayanya.
Menariknya lagi, terdapat pula fasilitas Augmented Reality 3 Dimensi di Museum History of Java ini. Dengan begitu, pengunjung bisa melihat lebih dekat dan mendengarkan cerita detail tentang koleksi benda bersejarah di Museum History of Java.
Tak seperti museum lainnya, bak mesin waktu, di sini pengunjung bisa melihat langsung berbagai hal dari masa lampau menggunakan teknologi kekinian.
Berita Terkait
-
Sejarah Dihapus Usulan Sampoerna? Fadli Zon Desak Nadiem Turun Tangan
-
Dibanding Sejarah, Peneliti Ini Lebih Pilih Pelajaran Agama yang Dihapus
-
Tengku Vs Netizen Soal Sejarah NKRI: Anda Kok Nalarnya Lemah Sekali?
-
Paksi Raras Alit Sebut FKY 2020 Penuh Tantangan tapi Tetap Istimewa
-
Berkarya saat Pandemi, Sri Sultan HB X Apresiasi Pekerja Seni di FKY 2020
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Pakar Soroti Peluang Kerja Luar Negeri, Kabar Gembira atau Cermin Gagalnya Ciptakan Loker?
-
Menko Airlangga Sentil Bandara YIA Masih Lengang: Kapasitas 20 Juta, Baru Terisi 4 Juta
-
Wisatawan Kena Scam Pemandu Wisata Palsu, Keraton Jogja Angkat Bicara
-
Forum Driver Ojol Yogyakarta Bertolak ke Jakarta Ikuti Aksi Nasional 20 November
-
Riset Harus Turun ke Masyarakat: Kolaborasi Indonesia-Australia Genjot Inovasi Hadapi Krisis Iklim