Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Selasa, 22 September 2020 | 17:20 WIB
Miniatur Keraton Yogyakarta dan Tugu Pal Putih atau Tugu Golong Gilig - (SUARA/Eleonora PEW)

SuaraJogja.id - Tanpa sejarah, tak akan ada pula masa kini dan masa depan. Untuk itu, sejarah perlu dicatat dan bisa dipelajari dengan asyik, melalui museum misalnya.

Di Jogja sendiri terdapat banyak museum di berbagai sudut kota untuk dijadikan destinasi wisata sejarah.

Bagaimana tidak? Jogja termasuk dalam saksi sejarah perjuangan bangsa Indonesia di masa penjajahan.

Selain itu, meski zaman telah maju, Jogja juga tetap memiliki budaya Jawa yang kental, sehingga budaya Jawa di Jogja makin menarik untuk digali.

Baca Juga: Sejarah Dihapus Usulan Sampoerna? Fadli Zon Desak Nadiem Turun Tangan

Berikut SuaraJogja.id merekomendasikan lima objek wisata sejarah di Jogja untuk memperluas pengetahuan dan makin mencintai identitas sebagai bangsa Indonesia:

1. Keraton Yogyakarta

Di balik megahnya Keraton Yogyakarta ini terdapat sejarah yang penuh dengan makna. Sejarah ini bermula dari abad ke-16, di mana terdapat kerajaan Islam bernama Mataram.

Seiring berjalannya waktu, kedaulatan Mataram sedikit terganggu akibat adanya intervensi dari Belanda. Demi mengakhiri perselisihan itu, akhirnya terjadilah Perjanjian Giyanti atau Palihan Nagari.

Kemudian tepat pada 9 Oktobber 1755, Sri Sultan Hamengku Buwono I mulai melakukan pembangunan Keraton Yogyakarta.

Baca Juga: Dibanding Sejarah, Peneliti Ini Lebih Pilih Pelajaran Agama yang Dihapus

Keraton Yogyakarta sendiri sampai saat ini masih menjadi tempat tinggal sultan. Menariknya, sejumlah sudut Keraton Yogyakarta kini sengaja dijadikan objek wisata budaya sekaligus edukasi untuk melestarikan tradisi.

2. Museum History of Java

Museum di kawasan Sewon, Bantul ini memiliki bangunan unik menyerupai piramid putih.

Meskipun terbilang baru, Museum History of Java sudah menyimpan banyak hal menarik, mulai dari patung hingga artefak dari masa lampau yang berkaitan dengan kisah bersejarah di Pulau Jawa serta budayanya.

Menariknya lagi, terdapat pula fasilitas Augmented Reality 3 Dimensi di Museum History of Java ini. Dengan begitu, pengunjung bisa melihat lebih dekat dan mendengarkan cerita detail tentang koleksi benda bersejarah di Museum History of Java.

Tak seperti museum lainnya, bak mesin waktu, di sini pengunjung bisa melihat langsung berbagai hal dari masa lampau menggunakan teknologi kekinian.

3. Museum Sonobudoyo

Di dalam Museum Sonobudoyo ada banyak koleksi sejarah dan kebudayaan Jawa dari masa ke masa. Tak tanggung-tanggung, museum ini disebut sebagai salah satu yang terlengkap setelah Museum Nasional Republik Indonesia di Jakarta.

Nama Sonobudoyo sendiri berasal dari kata "sasono" yang berarti tempat dan "budoyo" atau budaya. Jika digabungkan, nama museum tersebut berarti tempat untuk menyimpan dan menjelaskan kebudayaan-kebudayaan dari keempat daerah yang telah disebutkan sebelumnya.

Beberapa koleksi yang dapat ditemukan di Museum Sonobudoyo antara lain batik, wayang kulit, wayang golek, topeng, keris dan senjata tajam, ukir-ukiran, hingga miniatur rumah joglo dan Candi Bentar dari Bali. Selain itu, di museum ini juga terdapat bioskop mini.

Selain menyimpan koleksi kebudayaan Jawa, Bali, Madura, dan Lombok, Museum Sonobudoyo juga kerap menggelar pertunjukan wayang yang berlangsung dari pukul 20.00 - 22.00 WIB.

4. Museum Ullen Sentalu

Nama museum ini merupakan akronim dari frasa bahasa Jawa "ULating bLENcong SEjatiNe TAtaraning LUmaku". Artinya, "nyala lampu blencong merupakan petunjuk manusia dalam melangkah dan meniti kehidupan."

Di sini tersimpan berbagai koleksi gamelan, lukisan dan foto-foto tokoh Dinasti Mataram, lukisan Jumenengan, hingga batik.

Museum Ullen Sentalu merupakan museum swasta yang diprakarsai oleh keluarga Haryono dari Jogja.

Pada 2015 museum yang dikenal kental dengan suasana mistis ini didapuk sebagai museum terbaik di Indonesia menurut Tripadvisor dan National Geographic.

5. Monumen Jogja Kembali

Monumen Jogja Kembali atau Monjali merupakan sebuah monumen bersejarah sekaligus museum yang berlokasi di Jalan Ring Road Utara, Padukuhan Jongkang, Desa Sariharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman.

Saat mengunjungi monumen ini, wisatawan akan diajak mengingat kembali sejarah Kota Yogyakarta, yang pernah dijadikan ibu kota pada rentang tahun 1946-1950.

Selama berstatus ibu kota, Yogyakarta juga menjadi tempat terjadinya aneka peristiwa bersejarah, termasuk pertempuran untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari tangan Belanda.

Selain sejarahnya, Monjali juga beridiri di posisi yang istimewa dan tak bisa dibilang sembarangan. Monumen ini masih berada pada garis poros imajiner yang menghubungkan Gunung Merapi, Tugu Jogja, Keraton, dan Laut Selatan.

Load More