Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Muhammad Ilham Baktora
Kamis, 24 September 2020 | 07:30 WIB
Warga Kampung Taman, Mulyono yang ikut melukis mural di tembok Gang Mural, Kampung Taman, Kelurahan Patehan, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta, Rabu (23/9/2020). [Muhammad Ilham Baktora / SuaraJogja.id]

Mulyono merupakan satu-satunya warga Taman yang menghias tembok kampungnya dengan mural. Lainnya adalah seniman dari ISI Yogyakarta, Surakarta hingga seniman dari luar negeri.

Bukan tanpa alasan dirinya ikut dalam proyek yang bekerjasama dengan seniman-seniman mural yang didukung oleh Pemkot Jogja ini. Mulyono juga memiliki kemampuan membatik dan menjual batiknya ke toko-toko di Jogja.

"Saya mendapat kesempatan untuk ikut membuat mural di sana. Memang temanya yang diangkat tentang Tamansari, namun saya berpikir lain jika isu lingkungan lebih menarik untuk dipaparkan dalam bentuk mural," terang dia.

Mural Mulyono menggambarkan kisah bagaimana seorang peselancar Bali dalam menjaga lingkungan pantai. Ia juga menggambarkan penyu yang masih kecil untuk dijaga kelestariannya. Hanya perlu dua hari dirinya menyelesaikan mural yang dia sebut "Dong Enak Dong Ora Kesenengan" itu.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di DIY Mengalami Tren Naik, Positive Rate Mencapai 4,8

"Saya sempat bolak-balik Yogyakarta-Bali untuk bekerja. Nah dari sana saya belajar jika orang peselancar terutama peselancar Bali itu ikut melestarikan lingkungan laut. Meski mereka terlihat urakan," jelasnya.

Selain Mulyono ada sebanyak 25 seniman didatangkan dari ISI Yogyakarta hingga seniman dari luar negeri.

Koordinator utama Seniman Gang Mural, Anagard (35) menuturkan bahwa proyek tersebut dimulai sejak 11 September lalu. Pihaknya juga mendatangkan seniman dari Yunani, Jepang, Serbia dan Finlandia.

"Dimulai pada 11, 12 dan 13 September. Lalu kami lanjutkan lagi 18, 19 dan 20. Jadi total 6 hari dengan pekan yang berbeda. Jadi inisiatif warga ini kami dorong dengan kemampuan yang kami miliki," katanya.

Anagard menjelaskan bahwa seni tak hanya harus sesuatu yang mewah. Dengan menyentuh masyarakat di kampung adalah bentuk bahwa seni dapat dinikmati masyarakat dengan latar belakang apapun. 

Baca Juga: Pertama di DIY, Pemkab Bantul Rilis Mesin Layanan Anjungan Dukcapil Mandiri

Peresmian gang mural juga dihadiri Wakil Wali kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi. Dalam sambutannya, Heroe tak menampik jika destinasi wisata harus terus diperbarui dengan karakter yang dimiliki tempat wisata tersebut.

Load More