SuaraJogja.id - Akun Twitter @Dindaherdiany1 membagikan kisah ibunya yang sedang berjuang melawan penyakit kanker. Ia berusaha untuk mencari kakak perempuannya yang sudah lama menghilang sejak tahun 2013 hingga saat ini belum pernah dipertemukan lagi.
Dinda menceritakan pada tahun 2013, kakak perempuannya cukup dikenal pada era tersebut. Kakaknya tersebut selalu melakukan update di akun media sosialnya setiap hari. Pada bulan Juni, kakaknya sempat berpamitan ingin bekerja di salah satu pusat perbelanjaan di Surabaya.
Lahir pada tahun 1992, saat berpamitan kakaknya sudah berusia 21 tahun. Ketika itu di rumah hanya ada Dinda dan neneknya, sementara ibunya pergi bekerja. Kedua orangtua Dinda sudah berpisah sejak ia duduk di bangku kelas tiga SD.
Saat itu hari Sabtu, Dinda tidak memiliki kecurigaan sama sekali karena kakaknya biasa bekerja freelance. Kakaknya pergi dengan membawa tas kecil dan sepatu hak tinggi, tidak membawa baju ganti atau barang-barang lainnya.
Baca Juga: Atasi Masalah Buruh, Disnaker DIY Siapkan Pelatihan Kewirausahaan
"Sampai akhirnya malam tiba, kakak aku nggak pulang-pulang dan nggak ada kabar," tulis Dinda dalam utasnya.
Hari Minggu hingga Senin kakaknya mulai tidak bisa dihubungi lewat telefon. Pada hari Selasa, muncul pesan elektronik dari ponsel kakaknya yang mengatakan jika ponsel itu akan dijual untuk modal ke Jakarta. Kakaknya juga berpesan agar orangtuanya baik-baik dan sehat selalu.
Ketika keluarganya lapor ke kantor kepolisian, Dinda bercerita jika polisi menyatakan kakaknya akan pulang sendiri nantinya sebab sudah berusia 20 tahun lebih. Ia menilai seharusnya polisi melindungi dan bukan malah menyepelekan masalah tersebut.
Satu tahun pertama, Dinda dan keluarga mencari ke semua tempat yang biasa di datangi kakaknya. Bahkan sahabat-sahabat kakaknya tidak ada yang tahu keberadaan gadis tersebut dan ikut membantu mencari. Kakak perempuannya itu akrab disapa Chika Yessycha.
"Sampai-sampai mama bela-belain kerja jadi driver di Taxi Blue Bird. Karena pada jaman dulu belum ada ojek online. Dan kebiasaan kakak naik blue bird. Tiap hari mama kerja dari pagi-subuh, jam tidur dikit. Demi bisa nemuin kakakku," tulis Dinda.
Baca Juga: Putus Sebaran Covid-19, Satpol PP DIY Perketat Pengawasan Tempat Nongkrong
Selama bertahun-tahun tidak ada kabar dari Chika. Ibunya setiap hari memikirkan dimana keberadaan anak perempuannya itu. Seringkali sang ibu mengatakan rindu dengan sosok anak pertamanya. Sampai akhirnya sang ibu terserang kanker payudara pada tahun 2017.
Sempat menjalani operasi pengangkatan payudara, namun kondisi sang ibu sejak tahun 2017 hingga sekarang belum membaik dan justru semakin parah. Bahkan saat ini metatase penyakitnya sudah tersebar ke paru-paru. Saat seharusnya istirahat total, ibu Dinda justru tetap sibuk mencari Chika dan selalu mengaku rindu.
Sejak dari operasi, kontrol hingga kemoterapi Dinda selalu berusaha ada disamping ibunya. Pasca operasi ibunya selalu melanjutkan usahanya untuk mencari informasi mengenai sang kakak, namun masih tak menemukan hasil. Salah satu penyebab penyakitnya semakin parah karena kemoterapi yang dijalani gagal.
Saat ini, seluruh paru-paru ibunya sudah diselimuti warna putih dan tersisa sedikit yang berfungsi. Sehingga untuk bernafas ibunya tergantung dengan keberadaan oxygen. Setiap hari, ibunya juga mengaku sudah tidak kuat kepada Dinda.
"Kondisi mama semakin lemah setiap harinya, hanya di bantu dengan obat minum kemo dan oxygen. Tentu butuh biaya banyak setiap harinya untuk oxgyen mama dengan 3 tabung besar. Dulu beliau lincah dan gak bisa diem. Sekarang hanya bisa tidur di kasur sepanjang hari," tambah Dinda.
Ibunya tengah berada di kondisi terlemah. Setiap hari makan enam sendok suapan saja sudah cukup baik. Nafsu makan ibunya menurun dan bicaranya sudah mulai ngelantur namun tetap selalu membicarakan sang kakak yang menghilang.
Baca utas lengkapanya DISINI
Terlihat jelas perubahan pada tubuh ibunya dari yang dulunya berisi hingga saat ini terasa hanya tinggal kulit dan tulang. Melalui utasnya tersebut Dinda berharap bagi warganet yang melihat kakaknya untuk bisa menghubungi dirinya.
Dinda sempat mendengar kabar bahwa kakaknya ada di Jawa Barat. Ia juga sempat pergi ke orang pintar untuk menanyakan keberadaan kakaknya. Menurut orang tersebut, kakaknya terkena pengaruh goib yang membuat ia lupa dengan keluarganya.
"Bagaimanapun keadaanmu yang sekarang, atau dengan keluarga baru. Keluarga bisa menerima, itu sudah keputusanmu. Nggak akan ada yang marah, semua udah ikhlas. Percaya kak sebelum nantinya kamu bakal nyesel mama, aku, dan keluarga sayang kamu," ujar Dinda.
Menutup utasnya, Dinda menyampaikan pesan kepada sang kakak, jika seandainya Chika atau temannya ada yang membaca cuitannya itu. Ia berharap kakaknya bisa pulang atau setidaknya menjenguk sang ibu sebelum semuanya terlambat dan berakhir penyesalan.
Sejak diunggah Rabu (23/9/2020), utas itu sudah disukai lebih dari 5000 pengguna Twitter. Ada 4000 lebih yang ikut membagikan ulang dan ada banyak juga komentar yang ikut meencoba mencarikan Chika melalui akun media sosial dan foto yang dibagikan.
Berita Terkait
-
Fondasi Awal Kehidupan: Mengapa Susu Penting untuk Ibu Hamil
-
Suho EXO Terpilih Jadi Duta Kehormatan Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia
-
Waspadai 9 Gejala Kesehatan Ini: Biasa Dianggap Sepele, Bisa Jadi Gejala Kanker
-
Profil Suho EXO, Leader Grup Kpop yang Diangkat Jadi Duta Kehormatan YKAKI
-
Mengenal Gejala Kanker Kolorektal, Banyak Diidap Gen Z?
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
Pilihan
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
Terkini
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan
-
Dari Perjalanan Dinas ke Upah Harian: Yogyakarta Ubah Prioritas Anggaran untuk Berdayakan Warga Miskin
-
PNS Sleman Disekap, Foto Terikat Dikirim ke Anak: Pelaku Minta Tebusan Puluhan Juta
-
Tendangan Maut Ibu Tiri: Balita di Sleman Alami Pembusukan Perut, Polisi Ungkap Motifnya yang Bikin Geram
-
Ribuan Umat Padati Gereja, Gegana DIY Turun Tangan Amankan Paskah di Jogja