Nuruzzaman justru melihat saat Indonesia justru tidak pernah memperlihatkan kebijakan-kebijakan otoriter atau mengarah pada komunisme.
Sebaliknya, pemerintah, kata dia, malah jelas arah ekonominya neoliberal. Sehingga bertentangan dengan tuduhan komunis.
“Jadi menurut saya ini orang (Novel) sedang berhalusinasi. Orang yang benci dengan pemerintah saat ini, kemudian memanfaatka agenda tahunan 30 September itu, dijadikan konsumsi politik. Padahal faktanya, yang jelas-jelas mengancam NKRI saat ini adalah HTI.”
“Yang jelas-jelas merongrong ingin mengubah Pancasila menjadi ke-Islaman. Sementara PKI sudah tidak ada, sudah dibubarkan. Jadi Novel ini sedang berhalusinasi sebenarnya,” kata dia lagi.
Menanggapi hal itu, Novel Bamukmin kemudian memberi argumentasinya. Kata dia, pihaknya tetap yakin ada gelagat komunis akan bangkit lagi. Rentetan itu, kata Novel, setidaknya sudah terlihat pada banyak hal, termasuk mengkriminalisasi ulama.
“Jadi ini dia ngawur, enggak baca sejarah. Rentetan itu sudah jelas, dan mencapai puncaknya saat ini,” jawab Novel lagi.
Komandan Banser yang ketika itu berada di sambungan jaringan internet, langsung kembali menjawab pernyataan Novel PA 212. Menurut dia, Anshor dan Banser ikut menghadapi mereka sejak pemberontakan 1948 dan peristiwa 1965.
Hingga kemudian keduanya mau rekonsiliasi, berteman lagi, dan bersahabat lagi. Banser justru mengaku kecewa tiba-tiba saat ini ada kelompok yang tiba-tiba terus menerus mengangkat isu PKI demi sebuah kepentingan belaka.
“Jelas kami ini berhadapan dengan mereka dulu. Kemudian ada orang yang tidak pernah berhubungan dengan PKI tiba-tiba memunculkan isu PKI. Kan ini ilusi namanya,” kata dia.
Baca Juga: Satrio Robek Alquran dan Coret Musala, PA 212: Gaya Pelaku Seperti PKI
Berita Terkait
-
Satrio Robek Alquran dan Coret Musala, PA 212: Gaya Pelaku Seperti PKI
-
Nobar Film G30S/PKI Tak Direstui Polisi, PA 212 Protes
-
G30S, PA 212 Imbau Warga Kibarkan Merah Putih Setengah Tiang 30 September
-
Larang Nobar Film G30S/PKI, Polri: Nonton di Rumah Aja
-
Polri Gelar Patroli Yustisi Antisipasi Kerumunan Nobar Film G30S/PKI
Terpopuler
- Dukung Pertumbuhan Ekosistem Kecantikan dan Fashion, BRI Hadirkan BFF 2025
- Kantornya Dikepung Ribuan Orang, Bupati Pati Sudewo: Saya Tak Bisa Dilengserkan
- 5 Rekomendasi Moisturizer Anti Aging Wardah agar Wajah Bebas Flek Hitam dan Glowing
- Eks Menteri Agama Gus Yaqut Dicekal Terkait Korupsi Haji! KPK Ungkap Fakta Mengejutkan
- Benarkah Bupati Pati Sudewo Mundur? Ini Fakta Surat Pengunduran Diri Viral dari Demonstran!
Pilihan
-
Efisiensi Anggaran jadi Bumerang, Kenaikan PBB Bikin Warga Pati Hingga Cirebon Berang
-
Kenaikan PBB 250 Persen Bikin Warga Pati Ngamuk, Kebijakan Efisiensi Anggaran Disebut Biang Keroknya
-
Daftar Daerah yang Naikkan PBB Gila-gilaan: Amuk Warga Pati Jadi Puncak Gunung Es
-
Statistik Mengkhawatirkan Sandy Walsh, Pantas Turun Kasta ke ASEAN?
-
6 Mobil Bekas Murah Stylish Tanpa Modif untuk Anak Muda, Lengkap Estimasi Pajaknya
Terkini
-
Renovasi Mandala Krida, Pemda DIY Pasrah Menunggu Lampu Hijau KPK, Kapan Selesainya?
-
COD Depan Kuburan, Modus Penjual Miras Online di Sleman Bikin Geleng-Geleng Kepala
-
Sistem Keamanan Pangan Bobol? Dosen Gizi Beberkan Penyebab Keracunan Massal di Program Makan Bergizi Gratis!
-
Video Call 'Bocil' Picu Amarah: Pria Gunungkidul Tega Habisi Nyawa Kekasih Gelap di Losmen Jogja
-
Dua Siswa Mundur dari Sekolah Rakyat Yogyakarta, Alasannya jadi Sorotan