SuaraJogja.id - Staff Ahli PSBA UGM, Djati Mardianto menyampaikan tanggapannya terkait potensi bencana tsunami yang berpotensi melanda kawasan pesisir Selatan Jawa.
Isu mengenai adanya potensi bencana tsunami setinggi 20 meter yang mengancam wilayah di pesisir selatan Pulau Jawa telah menggemparkan publik baru-baru ini.
Isu tersebut ramai setelah Tim riset Institut Teknologi Bandung (ITB) mengeluarkan hasil risetnya mengenai potensi bencana tsunami akibat gempa megathrust di pantai selatan, pada Kamis (17/9/2020).
Baru-baru ini, Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro juga menegaskan soal potensi bencana tsunami tersebut. Ia meminta masyarakat di kawasan pesisir Selatan Jawa untuk siap siaga.
Baca Juga: Terlilit Utang Belasan Juta, Sopir Asal Jogja Nekat Bawa Kabur Mobil Sewaan
Menanggapi potensi tersebut, staff Ahli PSBA UGM Djati Mardianto menyebutkan bahwa hal utama yang perlu dilakukan tentu tak perlu panik dalam menyikapinya.
Lebih jauh, ia menjelaskan perlu dilakukan mitigasi yang terukur dan terencana dengan baik. Yakni menyusun rencana kontijensi hingga tertib dalam pemanfaatan di kawasan pesisir.
"Menyusun rencana kontijensi untuk menghadapi ancaman tsunami tersebut, mengetahui zona-zona yang relatif aman terhadap tsunami dan ancaman bencana lainnya, tertib dalam pemanfaatan kawasan pesisir," ujar Djati saat dihubungi SuaraJogja.id melalui pesan WhatsApp, Kamis (1/10/2020).
Ia juga mengatakan bahwa semua wilayah di pesisir DIY memiliki risiko yang sama tinggi terhadap potensi ancaman tsunami ini.
"Semua wilayah pesisir di DIY pada umumnya memiliki risiko tinggi terhadap tsunami. Perkecualian hanya pada pantai-pantai yang memiliki cliff atau sabuk tebing nan tinggi, karena posisinya yang relatif tinggi," tambah Djati.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Jogja Hari Ini, Kamis 1 Oktober 2020
Selain itu, ia juga menerangkan bahwa untuk wilayah Gunung Kidul yang banyak terdapat objek wisata pantai termasuk berpotensi tinggi terkena bencana tersebut.
"Untuk di Gunungkidul, tempat-tempat wisatanya kan rata-rata terletak di gisik saku (pocket beach) atau teluk dan sebagian juga ada yang relatif terbuka, seperti di pantai indrayanti, sepanjang, dan beberapa pantai lainnya," ujar Djati.
Ia mengatakan bahwa tempat-tempat wisata yang ada di Gunung Kidul tersebut berisiko tinggi terhadap potensi terkait bencana tsunami. Oleh karenanya pemetaan risiko di wilayah tersebut harus lebih detail dilakukan.
Reporter: Dita Alvinasari
Berita Terkait
-
Profil Dan Karier Delisa, Korban Tsunami Berkaki Prostatik Kini Jadi Pegawai Bank
-
Potret Delisa Kini, Setelah 20 Tahun Tsunami Aceh Bisa Bekerja di Bank Syariah
-
Lekat dengan Sutrisna Wibawa, dari Kariernya di Dunia Pendidikan hingga Terjun ke Politik
-
KPK Panggil Ketua dan Sekretaris Pokja Kasus Dugaan Korupsi Proyek Shelter Tsunami di NTB
-
Bisnis Aman, Begini Strategi Jitu Mitigasi Risiko Pengangkutan Barang
Tag
Terpopuler
- Tanggapi Kisruh Andre Taulany Parodikan Gelar Raffi Ahmad, Feni Rose: Lagian Kantor yang Kasih di Ruko
- Berani Minta Maaf ke Lembaga Kerukunan Sulsel, Denny Sumargo Dapat Dukungan dari Sumatera sampai Papua
- Harta Kekayaan Roy Suryo yang Dituduh sebagai Pemilik Akun Fufufafa
- Profil Lex Wu: Tantang Ivan Sugianto Duel usai Paksa Anak SMA Menggonggong
- Geng Baru Nikita Mirzani Usai Lepas dari Fitri Salhuteru Disorot: Circlenya Lebih Berkualitas
Pilihan
-
Setelah Dihitung, Wamenhub Bilang Harga Tiket Pesawat Bisa Turun di Libur Nataru
-
Luhut Yakin Prabowo Bisa Capai Pertumbuhan Ekonomi 8%, Ini Strateginya
-
Teken Dealership Agreement Eksklusif, MAB Jadi Distributor Resmi Truk Yutong di Indonesia
-
Tol Balikpapan-Samarinda Sepi Peminat Meski Persingkat Waktu Menuju IKN, Apa Alasannya?
-
IKN Tak Berpenghuni? Akademisi Sindir Minta Jokowi yang Jadi "Penunggunya"
Terkini
-
Kasus Anjing Gigit Warga di Cangkringan Berakhir Damai, Korban Terima Tali Asih
-
Bawaslu Yogyakarta Surati Tiga Paslon Terkait Pelanggaran Ribuan APK
-
Perahu Terbalik Digulung Ombak, Seorang Nelayan Ditemukan Tewas di Pantai Watulumbung Gunungkidul
-
Gugatan Kepada PT KAI Berlanjut, Keraton Yogyakarta Ingatkan Kepemilikan Lahan Kasultanan
-
Sambut Natal dan Tahun Baru, Yogyakarta Marriott Hotel Suguhkan Keajaiban Bawah Laut hingga Ragam Paket Spesial