SuaraJogja.id - HUT ke-264 Kota Yogyakarta dirayakan pada hari ini, Rabu (7/10/2020).
Akun Twitter @YogyakartaCity menunggah sebuah twit guna merayakan pertambahan usia kota yang menjadi pusat pemerintahan provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ini.
Dalam unggahannya pada Rabu (7/10/2020) pukul 01.01 WIB, akun tersebut menuliskan, "Dirgahayu Kota Jogja. Selamat Ulang Tahun ke-264 Kota Yogyakarta. Apa harapanmu utk kota tercinta ini? #HUT264Jogja.
Saat ini, twit tersebut telah meraup 2,4 ribu suka, 1,4 retweets, dan 252 tweets kutipan dari warganet.
Baca Juga: 10 Rekomendasi Tempat Nongkrong Instagrammable di Jogja
Kicauan ini mengundang banyak respons dari warganet. Mereka turut mengucapkan doa dan harapannya untuk Kota Jogja tercinta ini.
"Selamat hari jadi, kota tercinta. Pokoknya wish all the best buat DIY," tulis akun @GorillaGonggong.
"Berharap DIY tidak ada investor yg mempermudah rakyat DIY. DIY tentram sedari dulu dan sampai anak cucu melihat diy tetap istimewa," ungkap akun @PRIYELLnya2.
"Selamat untuk jogja. Saya berharap covid 19 di DIY adalah 0%. Sehat selalu untuk warga mataram," cuit akun @DenniSonic.
Selain itu, akun @Bertybertzz juga turut berkomentar, "Sumpah aku baru tau Jogja itu Libra, pantes bikin nyaman dan selalu ngengenin. Dirgahayu kota Jogja!"
Baca Juga: Acara Jogja Cross Culture Siap Meriahkan HUT Ke-264 Kota Yogyakarta
Peringatan hari jadi Kota Yogyakarta ini juga diramaikan oleh twit dari akun Twitter Dinas Kominfo DIY @kominfodiy. Akun tersebut menulis sebuah utas mengenai latar belakang penetapan HUT Kota Yogyakarta.
"Selamat Hari Ulang Tahun ke-264 Kota Yogyakarta. Sudah pada tahu belum Lur sejarah yang melatarbelakangi penetapan hari jadi atau HUT Kota Yogyakarta?" tulisnya.
Dalam utas yang dibuat @kominfodiy ini, diceritakan mengenai Mataram, yang awalnya dibagi menjadi dua, yaitu Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat, sesuai dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755.
Kemudian pada 9 Oktober 1755, barulah pembangunan keraton dimulai dengan melakukan babat alas hutan Pabringan.
Selanjutnya, akun @kominfodiy menjelaskan bahwa pada masa itu Sultan HB I menempati Pesanggrahan Ambar Ketawang. Dari tempatnya, Sultan turut mengawasi dan mengatur pembangunan keraton, dan pembangunan keraton ini selesai pada 7 Oktober 1756. Barulah Sultan HB I beserta keluarga dan pengikutnya diboyong ke keraton.
Tanggal itulah yang kemudian ditetapkan sebagai hari jadi Kota Yogyakarta.
Selain itu, @kominfodiy menuturkan bahwa perayaan HUT Kota Yogyakarta yang bertema "Tan Mingkuh Tumpak ing Jaman Anyar" ini diharapkan menjadi momentum untuk warga Kota Yogyakarta untuk menyatukan tekad dan optimisme dalam membangun tatanan berkehidupan.
"Perayaan di masa Pandemi Covid-19 ini menjadi momentum bagi warga Kota Yogyakarta untuk menyatukan tekad dan saling gandeng gendong dengan optimis menjalankan tatanan kehidupan baru untuk dapat berkarya bagi Kota Yogyakarta tercinta," pungkasnya.
Reporter: Dita Alvinasari
Berita Terkait
-
Gaji Rp18 Juta di Jakarta atau Rp9 Juta di Jogja? Pahami Dulu Biaya Hidup Kota Ini
-
5 Rekomendasi Mie Ayam Jogja Murah Seharga Kantong Mahasiswa
-
Pasar Literasi Jogja 2025: Memupuk Literasi, Menyemai Budaya Membaca
-
7 Kampung Ngabuburit Populer di Jogja yang Harus Kamu Datangi di Akhir Pekan Ramadan
-
Terbaru! Daftar Harga Tiket Bus Jakarta-Jogja Lebaran 2025 Mulai Rp180 Ribuan
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
Pilihan
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
Terkini
-
Pertegas Gerakan Merdeka Sampah, Pemkot Jogja Bakal Siapkan Satu Gerobak Tiap RW
-
Lagi-lagi Lurah di Sleman Tersandung Kasus Mafia Tanah, Sri Sultan HB X Sebut Tak Pernah Beri Izin
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan
-
Dari Perjalanan Dinas ke Upah Harian: Yogyakarta Ubah Prioritas Anggaran untuk Berdayakan Warga Miskin
-
PNS Sleman Disekap, Foto Terikat Dikirim ke Anak: Pelaku Minta Tebusan Puluhan Juta