Sultan juga menyebutkan, baik KPU dan Bawaslu perlu bekerja sama dengan pemerintah untuk menjaga penerapan protokol kesehatan. Dalam situasi saat ini, Sultan menilai, pengumpulan massa di lapangan untuk kegiatan kampanye tidak diperlukan.
Selanjutnya, Butet mempertanyakan mengenai pusaka yang ada di Keraton Yogyakarta, yakni Pusaka Panji Tunggul Wulung, yang dulu saat ada wabah pes tahun 50-an. Konon dulu pusaka itu dikirabkan mengelilingi beteng untuk menghilangkan wabah tersebut. Butet mempertanyakan kenapa saat ini pusaka tersebut tidak digunakan untuk menghalau wabah corona.
Menjawab pertanyaan Butet tersebut, Sultan menjelaskan bahwa jika hal tersebut dilakukan saat ini, terdapat risiko yang besar. Di antaranya, adanya kemungkinan munculnya pro dan kontra dari masyarakat.
Lihat video percakapan Butet dan Sultan DI SINI.
Baca Juga: Kenapa Rasa Makanan Sisa yang Dipanaskan Lebih Enak? Ternyata Ini Sebabnya
Selain itu, kepercayaan mengenai hal tersebut mungkin masih ada. Namun, yang dihadapi saat ini adalah wabah yang menyerang seluruh dunia dengan berbagai negara. Sultan menilai bahwa kondisi yang dihadapi sangat berbeda.
"Kondisinya kan sangat berbeda. Kalau tidak kan saya akan ditertawakan banyak orang," imbuh Sultan sembari tertawa.
Daripada terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, Sultan beranggapan, lebih baik masyarakat menjaga kondisi dirinya dan orang lain, sehingga perlunya tumbuh kesadaran di masyarakat mengenai hal tersebut.
Butet menyebutkan bahwa sebenarnya dia memiliki tiga pertanyaan yang ingin disampaikan kepada Sultan. Namun, saat pertanyaan terakhir disampaikan, Sultan tidak berkenan menjawab. Sebab, ia dikhawatirkan jawabannya berpotensi menimbulkan kontroversi.
"Ya sudah pertanyaannya saya simpan saja di dalam hati," tutur Butet, mencoba berlapang dada.
Baca Juga: Saat Santai di Balkon, Perempuan di Sleman Jadi Korban Ekshibisionis
Sejak diunggah pada Senin (5/10/2020), video tersebut sudah ditayangkan lebih dari 3.000 kali. Ada 100 lebih pengguna YouTube yang menekan tanda suka. Ada juga beberapa komentar yang ditinggalkan warganet. Mereka mengaku salut dengan Sultan maupun Butet, yang bisa menyesuaikan pergaulan dengan banyak kalangan.
Berita Terkait
-
Lapau Rang Sangka: Surga Sarapan Minang di Jalan Cipta Karya Pekanbaru
-
Sarapan Sehat: Lebih dari Sekadar Isi Perut, Ini 5 Manfaatnya Bagi Kesehatan
-
Minta Pramono Tetap Jalankan Program Sarapan Bergizi Gratis, Pengamat: Ini Peluang Dongkrak Kepercayaan Publik
-
Janji Kampanye Pramono Sarapan Bergizi Gratis Batal, Pengamat: Ada Kecemasan MBG Kalah Pamor
-
Batal Gelar Program Sarapan Bergizi Gratis, Pramono Bakal Renovasi Kantin Sekolah Biar Bisa Jadi SPPG
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 10 HP Midrange Terkencang Versi AnTuTu Maret 2025: Xiaomi Nomor 1, Dimensity Unggul
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
-
RESMI! Stadion Bertuah Timnas Indonesia Ini Jadi Venue Piala AFF U-23 2025
-
Jenazah Anak Kami Tak Bisa Pulang: Jerit Keluarga Ikhwan Warga Bekasi yang Tewas di Kamboja
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
Terkini
-
Kisah Udin Si Tukang Cukur di Bawah Beringin Alun-Alun Utara: Rezeki Tak Pernah Salah Alamat
-
Dari Batu Akik hingga Go Internasional: Kisah UMKM Perempuan Ini Dibantu BRI
-
Pertegas Gerakan Merdeka Sampah, Pemkot Jogja Bakal Siapkan Satu Gerobak Tiap RW
-
Lagi-lagi Lurah di Sleman Tersandung Kasus Mafia Tanah, Sri Sultan HB X Sebut Tak Pernah Beri Izin
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan