SuaraJogja.id - Sejumlah kampus di Yogyakarta mulai angkat suara perihal adanya sejumlah mahasiswa mereka yang terluka dalam bentrokan dengan aparat kepolisian yang terjadi saat aksi Jogj aMemanggil, Kamis (8/10/2020).
Kabid Humas dan Protokol Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Ariadi Nugraha menjelaskan, setelah mengikuti demo tolak UU Cipta Kerja pada Kamis kemarin, sedikitnya ada 8 mahasiswa yang mengalami luka-luka dan dirawat di tiga rumah sakit.
"Enam mahasiswa dirawat di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta, 1 mahasiswa di Klinik Utama Asri Medical Center, dan 1 mahasiswa di RS Bethesda," kata dia, Jumat (9/10/2020).
Ariadi menambahkan, delapan mahasiswa tersebut sudah diperbolehkan pulang dan menjalani rawat jalan.
Sementara itu menurut Ariadi, mahasiswa UAD yang ada di kepolisian masih didata oleh pihak universitas dan mendapatkan advokasi oleh WR Bidang Kemahasiswaan dan Alumni serta Pusat Konsultasi Bantuan Hukum (PKBH) UAD.
"Perkembangan lebih lanjut akan kami informasikan selanjutnya," ungkapnya.
Selain itu, Kabag Humas dan Protokol Universitas Gadjah Mada (UGM) Iva Ariani membenarkan ada sejumlah mahasiswa UGM yang ikut dalam aksi massa Jogja Memanggil, dan mereka masih berada di Mapolda DIY.
"Pagi ini Dir Kemahasiswaan ke Mapolda. Mohon doa agar semua sehat ya," ucapnya.
Terpisah, seorang kakak peserta aksi, Noristera, menyatakan, sejak kemarin petang adiknya belum pulang ke rumah setelah mengikuti aksi Jogja Memanggil.
Baca Juga: Mahasiswi Jogja Dichat Polisi karena Dukung Demo, Polres Sleman Klarifikasi
Setelah dihubungi lewat sambungan telepon oleh pihak kepolisian, pada malam harinya, ternyata sang adik, yang merupakan mahasiswa UAD, berada di Mapolresta Yogyakarta dengan sejumlah orang lainnya yang turut dibawa jajaran personel kepolisian.
Mendengar informasi tersebut, Noristera beserta keluarga langsung menuju Mapolresta untuk mengetahui kondisi terkini adiknya.
Namun hingga kini, baik ia maupun ibunya masih belum bisa menemui adiknya, yang bernama Raafi Taufiqurrahman.
Bersamaan dengan itu, Noristera terus menjalin komunikasi dengan pihak universitas dan mencoba mendapatkan pendampingan dari lembaga bantuan hukum.
"Semoga baik baik aja semua dan lekas pulang," tutur Noristera kepada SuaraJogja.id.
Kontributor : Uli Febriarni
Berita Terkait
-
Mahasiswi Jogja Dichat Polisi karena Dukung Demo, Polres Sleman Klarifikasi
-
Gas Air Mata Ditembakkan, Demonstran di Jogja Bantu Polisi Oles Pasta Gigi
-
Sebanyak 35 Pendemo di Kalbar Diamankan, 2 Orang Positif Pakai Ganja
-
Demo Tolak Omnibus Law Bentrok, Banyak Massa Disebut Bukan Orang Bali
-
Tolak UU Cipta Kerja, Aliansi Bantul Bergerak Aksi Damai di DPRD Bantul
Terpopuler
- Breaking News! Akhir Pahit Mees Hilgers di FC Twente
- Satu Kata Misteri dari Pengacara Pratama Arhan Usai Sidang Cerai dengan Azizah Salsha
- Uya Kuya Klarifikasi Video Joget 'Dikira Rp3 Juta per Hari itu Gede'
- 15 Titik Demo di Makassar Hari Ini: Tuntut Ganti Presiden, Korupsi CSR BI, Hingga Lingkungan
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 24 Agustus: Raih Skin SG2 dan Diamond di Akhir Pekan
Pilihan
-
Here We Go! FC Utrecht Lepas Miliano Jonathans ke Timnas Indonesia
-
Danantara Pecat Immanuel Ebenezer dari Komisaris Pupuk Indonesia Usai Terjaring OTT KPK!
-
Emil Audero Debut Sensasional, Kini Siap Duel Lawan Jay Idzes di Akhir Pekan
-
Starting XI Terbaik Liga Inggris Pekan Kedua: Minus Pemain Manchester United
-
Terungkap! Mauro Zijlstra dan Miliano Jonathans Awalnya Beda Proyeksi di Timnas Indonesia
Terkini
-
Soal Keracunan di Sleman, Dinkes Minta SPPG Jaga Higienitas
-
Dominikus Dion Harus Absen Lebih Lama! Ini Kondisi Terkini Skuad PSS Sleman Jelang Pramusim
-
Bupati Sleman Geram! Izin Penyedia Makanan Sekolah Dicabut Jika Terbukti Lalai dalam Kasus Keracunan
-
PBB Sleman 2025: Kabar Baik, Tak Naik, Denda Malah Mau Dihapus!
-
3 Link Aktif DANA Kaget, Buruan Diklaim Biar Enggak Kehabisan