"Kita sudah sepakat untuk semaksimal mungkin mengurangi sampah plastik. Kita ingin alam yang indah ini terus terawat dengan baik," tegasnya.
Titik menuturkan, mendekati musim penghujan, pihaknya juga lebih sering membersihkan sampah-sampah yang tersangkut di pinggiran sungai. Hal itu juga sebagai upaya mitigasi bencana banjir yang sewaktu-waktu bisa datang.
Disebutkan Titik, sebagian pengelola Pasar Kebon Empring merupakan siswa sekolah sungai yang bentuk juga oleh pihaknya bersama BNPB dan BPBD. Dari sekolah sungai yang mengumpulkan beberapa komunitas sungai yang ada di Jogja, seperti sungai code, gajah wong, opak dan celeng itu, pihak pengelola terus berkoordinasi terkait dengan mitigasi bencana.
"Kita di sekolah sungai belajar memahami sifat sungai yang kita bangun untuk wisata itu seperti apa. Dari situ kita juga terus jalin komunikasi. Misalkan musim hujan datang, kita koordinasikan dengan kondisi di sungai yang berada di atas untuk mengetahui debit air satu menit berapa sentimeter. Nah dari situ kita bisa prediksi kenaikan air dan sebagainya, kalau memang cepat lalu kita siap-siap pindahkan semua properti yang ada di sungai," paparnya.
Baca Juga: Pascaaksi Anarkistis Saat Demo Sehari, Jumlah Wisatawan Jogja Turun Drastis
Titik menambahkan, libur selama pandemi beberapa waktu lalu dimanfaatkan pengelola untuk mempercantik objek wisata. Bahkan hingga saat ini pengelola masih terus mengoptimalkan beberapa sarana dan prasaran.
Contohnya, mulai dari mempermudah akses pengunjung yang ingin turun ke sungai, menambah sejumlah gazebo hingga kursi dan meja sebagai tempat santai yang terus diperbanyak. Tidak lupa, tempat cuci tangan dan imbauan selalu patuh protokol kesehatan juga sudah terpasang di setiap sudutnya.
Salah satu pengunjung dari Magelang, Siti, mengatakan baru pertama kali datang ke objek wisata Pasar Kebon Empring. Menurutnya hal itu menjadi pengalaman yang unik dan menyenangkan bisa bermain air sambil bersantai.
"Baru pertama dan konsepnya menyenangkan. Adem gitu suasananya, cocok buat liburan sama keluarga," kata Siti.
Kendati belum berkesempatan mencicipi kuliner yang ada di Pasar Kebon Empring karena para pedagang sedang libur. Siti tetap mengaku senang bisa menemukan tempat yang baru dengan suasana alam masih terasa.
Baca Juga: Hari Pariwisata Sedunia, Bantul Gelar Sendratari di Alam Terbuka
Berita Terkait
-
10 Rekomendasi Tempat Wisata Murah di Jogja untuk Liburan Natal 2024
-
Candi Sojiwan, Candi Bercorak Buddha yang Tersembunyi di Prambanan
-
Pantai Sedahan, Panorama Pantai dengan Dua Bukit Hijau Mempesona di Jogja
-
Berkunjung ke La Li Sa Farmers Village, Destinasi Wisata Jogja Rasa Eropa
-
Sindu Kusuma Edupark: Dari Kolam Terapi Ikan sampai Wahana Pacu Adrenalin
Terpopuler
- Ditahan Atas Dugaan Pemerasan, Beredar Rekaman Suara Reza Gladys Sebut Mail Syahputra Tolak Transferan
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
- Jebloskan Nikita Mirzani ke Penjara Reza Gladys Sempat Disebut Cocok Gabung Gen Halilintar
- Ifan Seventeen Tiba-Tiba Jadi Dirut PFN, Pandji Pragiwaksono Respons dengan Dua Kata Menohok
Pilihan
-
Saham BJBR Anjlok, Aksi Jual Marak Usai Dirut dan Corsec Terjerat Korupsi Dana Iklan Bank BJB
-
Owner Wong Solo Grup Laporkan Pengusaha Asal Bekasi dalam Kasus Penipuan Investasi
-
Sosok Widi Hartoto Corsec Bank BJB Tersangka Kasus Korupsi Iklan, Punya Harta Miliaran Rupiah
-
Kembali Difitnah Soal Kirim Utusan ke PDIP, Jokowi: Diam dan Senyumin Aja
-
Driver Ojol Dapat 'Tunjangan Hari Raya (THR)' 2025, Ini Kriteria dan Syaratnya
Terkini
-
Pelaku Pembakaran Gerbong di Stasiun Yogyakarta Jadi Tersangka, KAI Alami Kerugian Rp 6,9 Miliar
-
Cakupan Kepemilikan Dokumen Kependudukan Bantul Capai Target Nasional
-
Pertama di Indonesia, Wamenkop Resmikan Koperasi Merah Putih Gapoktan Sidomulyo di Sleman
-
Ekonom UGM Soroti Isu Sri Mulyani Mundur, IHSG Bakal Memerah dan Sentimen Pasar Negatif
-
Nekat, Perempuan Asal Gunungkidul Ajak Suami Curi Motor dan Uang di Bekas Tempat Kerjanya