Pancaran sinar itu semakin memanaskan semangat Fahmi dan Faza sebagai mahasiswa pendekar pena untuk berkisah tentang produk-produknya.
“Produknya ada tiga sebenarnya, yang paling utama. Itu ada balairungpress.com, majalah Balairung, dan jurnal multidisipliner Balairing,” rinci Fahmi.
Mahasiswa semester tujuh ini lantas menguraikan perbedaan masing-masing produk secara berurutan.
Pertama balairungpress.com. Rilis pada tahun 2010, portal media online ini digagas Balairung untuk mengcover produk sebelumnya yaitu Balairung Koran (Balkon).
Baca Juga: Nadiem Terjunkan Mahasiswa Bidikmisi Bantu Siswa Belajar Dari Rumah
Cakupan isu yang diulas balairungpress.com lebih fokus pada dinamika kampus, yang dikemas lebih efektif dan efisien.
Kedua majalah Balairung. Produk cetak ini merupakan buah pemikiran anggota BPPM Balairung untuk mengawal isu-isu terhangat seputar DIY. Biasanya, produk ini disebar secara cuma-cuma kepada mahasiswa baru UGM.
Ketiga jurnal multidisipliner Balairung. Produk yang diperjualbelikan ini merupakan bentuk implementasi dari pers wacana.
Alasannya, Balairung mendefinisikan pers mahasiswa sebagai sekelompok pemuda yang siap bertarung, menawarkan alat pemecah persoalan publik.
“Mungkin entitas yang perlu memecah kebuntuan di tengah masyarakat, melempar wacana ke tengah publik lewat jurnal Balairung yang cakupan isunya lebih luas lagi,” sambung Fahmi.
Baca Juga: Tolak Omnibus Law, BEM SI Geruduk Kawasan Patung Kuda
Kelebihan lainnya, kata Faza melengkapi, BPPM Balairung menghadirkan bank isu sebagai upaya aktif lembaga untuk menampung kegelisahan mahasiswa atau masyarakat secara umum.
“Nanti bank isu itu akan dijadikan tulisan atau tidak, tergantung rapat dengan pertimbangan signifikansi, urgensi dan lain sebagainya,” ujar Faza yang sibuk dengan vapor kesayangannya.
Sejumlah arsip fisik goresan pena BPPM Balirung yang diperlihatkan kepada Suara.com masih mereka simpan dengan baik.
Seperti sebuah karya pada tahun 2018, saat Pemimpin Umum berada di Pundak M. Unies Ananda Raja, Balairung menerbitkan jurnal multidisipliner vol.1 no.2 bertajuk “HEWAN DAN MANUSIA.”
Implementasi wacana Balairung tersebut menitikberatkan pada hubungan hewan dan manusia, bagaimana hubungan keduanya, serta untuk menyingkap misteri makna yang belum terpecahkan di antara keduanya.
Kemudian pada tahun 2019 di bawah kepemimpinan Citra Maudy Mahanani, majalah Balairung edisi ke 55 mengudara.
Berita Terkait
-
Garmin Ajak Pelari Seluruh Asia Bersatu Lewat Teknologi
-
Tim Medis UI Ditangkap, Dipukuli dan Dikriminalisasi Pasal Karet, Komnas HAM Desak Ini ke Polisi
-
Tong Donasi, Solusi Nyata Tekan Limbah Musiman Demi Keberlanjutan
-
Menembus Batas Budaya, Strategi Psikologis Mahasiswa Rantau
-
Kelas Semesta UNJA Gelar Workshop Inklusif Bareng Teman Disabilitas Jambi
Tag
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 5 Rekomendasi Mobil Tangguh Mulai Rp16 Jutaan: Tampilan Gagah dan Mesin Badak
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Tipe SUV Juni 2025: Harga di Bawah 80 Juta, Segini Pajaknya
- 6 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Tranexamic Acid: Atasi Flek Hitam & Jaga Skin Barrier!
- 7 Rekomendasi Sunscreen Terbaik Memutihkan Wajah, Harga Murah Mulai Rp32 Ribuan
Pilihan
-
Daster Bukan Simbol Kemalasan: Membaca Ulang Makna Pakaian Perempuan
-
Daftar 5 Sepatu Olahraga Pilihan Dokter Tirta, Brand Lokal Kualitas Internasional
-
10 Mobil Bekas Punya Kabin Luas: Harga di Bawah Rp100 Juta, Muat Banyak Keluarga
-
Daftar 5 Pinjol Resmi OJK Bunga Rendah, Solusi Dana Cepat Tanpa Takut Ditipu!
-
Hadapi Jepang, Patrick Kluivert Akui Timnas Indonesia Punya Rencana Bagus
Terkini
-
KPK Dapat Kekuatan Super Baru? Bergabung OECD, Bisa Sikat Korupsi Lintas Negara
-
Pemkab Sleman Pastikan Ketersediaan Hewan Kurban Terpenuhi, Ternak dari Luar Daerah jadi Opsi
-
8 Tersangka, 53 Miliar Raib: KPK Sikat Habis Mafia Pungli TKA di Kemenaker
-
Dapur Kurban Terbuka, Gotong Royong Warga Kauman Yogyakarta di Hari Idul Adha
-
Masjid Gedhe Kauman Sembelih Puluhan Hewan Kurban, Ada dari Gubernur DIY