Regi menjelaskan, penipu tersebut kesal karena dicaci-maki olehnya dan kemudian mengancam akan melakukan hal yang sama kepada orang lain, dan dia akan melakukan banyak pinjaman online atas nama Regi.
"Dia bilang siap2, akan ada banyak orang datang utk nagih ke gw karena dia udh tau alamat dari KTP gw. Dia juga bilang siap2 gw bakal dipenjara karena ngelakuin penipuan sana sini," jelas Regi.
Akhirnya, setelah teleponnya dengan penipu tersebut selesai, ia memutuskan untuk datang ke Polsek Jakarta Selatan untuk membuat laporan. Namun ternyata laporan tersebut belum bisa diproses pihak berwajib karena belum ada kerugian materi.
"Lalu gw diminta utk capture semua chat dia dan print. Klo ada apa2 kaya penipuan atas nama gw dan masuk laporan, gw bisa bikin laporan juga klo itu bukan gw yg ngelakuin. Jadi skrg gw cuma nunggu dan berharap, semoga ga ada yg ketipu oleh org yg make data gw," pungkasnya.
Baca Juga: Warga Bali Tertipu Masker Pesanan Kedubes Tiongkok Rp 667 Juta di Malang
Setelah menjelaskan kronologi kejadiannya, ia mengatakan, ada pelajaran yang bisa diambil dari peristiwa yang menimpanya, yaitu tidak perlu membagikan foto KTP dan kartu ATM ketika akan melakukan transaksi online, cek nomor yang menghubungi lewat aplikasi get contact dan lainnya, transaksi dengan nominal besar lebih baik dilakukan via rekber atau market place, dan terakhir perhatikan waktu transaksi.
Unggahan yang sudah mendapatkan sebanyak 38 ribu suka dan 14 ribu retweet milik akun @regafrilian ini pun menuai banyak respons dari warganet. Warganet turut membagikan tips agar tidak mengalami penipuan seperti yang menimpa Regi ini.
"PENTING: Jangan pernah berikan foto ktp/passport kepada siapapun, kecuali mmg ada kebutuhan administrasi yg jelas. Jgn share no hp yg anda daftarkan di akun keuangan, misal gopay, ovo. shoppe, mobile bank dll. Silakan beli nomer baru yg khusus untuk share contact," tulis akun @hsnstwan.
"Sering ada nih gue di carousell, biasanya pelaku langsung chat terus minta nomer wa, tibatiba mau tf, terus ngirim foto ktp sama foto atm, dari situ aja udah mencurigakan. Langsung blok," kata akun @Dyahwidiya.
Selain itu, akun @ferrdihidayat juga turut berkomentar, "Petama, kenapa masih pake ecommerce yang sepi minim security? Pake aja aplikasi oren, hijau, atau merah kalau kadang ada apa-apa dengan barang maka bisa pengajuan pengembalian uang dan barang akan dibalikan ke penjual."
Baca Juga: Sepeda Anak Dicuri, Fotonya Malah Buat Warganet Iba pada si Maling
Reporter: Dita Alvinasari
Berita Terkait
-
Awas! Penipu Manfaatkan Kepopuleran DANA Kaget untuk Kuras Rekening
-
Waspada Penipuan Pasca Libur Panjang Lebaran, Ini Tips Agar Nasabah BRI Aman Bertransaksi
-
Waspada Tren Sewa iPhone di Momen Lebaran, Ini Ancaman di Baliknya
-
Kena Penipuan, 78.041 Rekening Nasabah Telan Kerugian Rp 1,4 Triliun
-
Cara Melindungi Data Pribadi dari Viral Foto Gunakan Teknologi AI
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
BMKG Bantah Ada Anomali Seismik di Bogor Menyusul Gempa Merusak 10 April Kemarin
-
6 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan Terbaik April 2025, Kamera dan Performa Handal
-
5 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Snapdragon, Performa Handal Terbaik April 2025
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
-
Persija Terlempar dari Empat Besar, Carlos Pena Sudah Ikhlas Dipecat?
Terkini
-
Maut di Jalan Wates: Ninja Hantam Tiang, Satu Nyawa Melayang
-
Jogja Diserbu 4,7 Juta Kendaraan Saat Lebaran, 9 Nyawa Melayang Akibat Kecelakaan
-
Malioboro Bau Pesing? Ide Pampers Kuda Mencuat, Antara Solusi atau Sekadar Wacana
-
BI Yogyakarta Catat Penurunan Drastis Peredaran Uang Tunai saat Lebaran, Tren Transaksi Berubah
-
Kantongi Lampu Hijau dari Pusat, Pemkab Sleman Tancap Gas Isi Kursi Kosong OPD