SuaraJogja.id - Ustaz kondang yang akrab disapa Gus Miftah menyentil pemerintah terkait kegiatan pengajian yang selama pandemi ini urung dibuka.
Seperti dikutip dari akun Instagramnya, lewat keterangan yang disertakan dalam video singkatnya, ustaz yang kerap menggelar ceramah di klub malam itu menyebut bahwa masyarakat saat ini tak hanya butuh imunisasi tetapi juga imanisasi.
Ia menyebut bahwa saat ini meski masih diterpa pandemi, hampir seluruh aktivitas sudah berjalan seperti saat normal. Semisal pasar ramai, demo dipersilakan hingga Pilkada yang masih akan dilanjut.
Tapi bagaimana dengan pengajian dan majelis ta'lim yang urung diperbolehkan dilaksanakan kembali
Baca Juga: Ternyata, Jack Brown Idolakan Pemain PSS Sleman Ini Sejak Kecil
"Dear pemerintah: Permintaan kami sederhana lo, kami tidak hanya sekadar butuh imunisasi tapi juga imanisasi. Selama ini kami taat apapun yang menjadi keputusan pemerintah, karena kami orang yang taat hukum dan aturan," tulisnya.
"Walaupun dalam hati kami juga kadang jengkel karena adanya diskriminasi......Jalan sudah kembali ramai, Pasar ramai, Demo ramai. Sebentar lagi Pilkada (mungkin) juga ramai," lanjutnya.
"Kapan kami di ijinkan untuk membuka pengajian dan majelis ta’lim lagi? Kalau di ijinkan insya Allah kami akan taat terhadap protokoler medis, minimal kami lebih tertib lah daripada demo," katanya.
Lebih jauh, Gus Miftah juga menyinggung mengenai nasib para Kyai kampung yang sangat terdampak akibat dihentikannya aktivitas pengajian lantaran adanya pandemi ini.
Ia menyebut tak sedikit dari mereka yang dalam keadaan yang tak baik-baik saja. Apalagi mereka juga tak masuk dalam program kartu pra kerja.
Baca Juga: Terdampak Covid-19, Proyek Pembangunan Ratusan Miliar di Sleman Lanjut 2021
"Sahabat sahabat saya kyai kampung begitu Terdampak dengan keadaan ini, padahal banyak diantara mereka tidak masuk program kartu pra kerja. Selama ini mereka diam karena mampu menjaga wiro’ dan ‘iffahnya, dan merasa malu kalau harus teriak teriak seperti yang lain," ungkapnya.
Berita Terkait
-
Kecam Pembubaran Paksa Aksi Piknik Melawan, KontraS: Ada Tindakan Berlebihan Oleh Polri
-
Tuntut Penyelesaian Konflik Tambang Muara Kate, Kantor Gubernur Kaltim Digeruduk
-
Dari Aura Kasih Untuk Dedi Mulyadi: Wilujeung Tepang Taun Kang
-
Dedi Mulyadi Dijodohkan dengan Aura Kasih? Gus Miftah: Siapa Tahu...
-
Ungkap Demo Bayaran Desak Hasto Segera Divonis, Pengacara Sebut Pesanan Mantan Penguasa: Jokowi?
Tag
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
-
Perhatian! Harga Logam Mulia Diprediksi Akan Terus Alami Kenaikan
-
Baru Masuk Indonesia, Xpeng Diramalkan Segera Gulung Tikar
-
Profil Helmy Yahya yang Ditunjuk Dedi Mulyadi jadi Komisaris Independen Bank BJB
Terkini
-
Omzet Ratusan Juta dari Usaha Sederhana Kisah Sukses Purna PMI di Godean Ini Bikin Menteri Terinspirasi
-
Waspada Jebakan Kerja di Luar Negeri, Menteri Ungkap Modus PMI Unprosedural Incar Anak Muda
-
Dana Hibah Pariwisata Sleman Dikorupsi? Bupati Harda Kiswaya Beri Klarifikasi Usai Diperiksa Kejari
-
Empat Kali Lurah di Sleman Tersandung Kasus Tanah Kas Desa, Pengawasan Makin Diperketat
-
Guru Besar UGM: Hapus Kuota Impor AS? Petani Lokal Bisa Mati Kutu