SuaraJogja.id - Ada banyak cara dilakukan untuk menjalin hubungan bilateral. Raja Keraton Yogyakarta sekaligus Gubernur DIY, Sri Sultan HB X memilih melakukannya melalui kebijakan politik kebudayaan dengan mengirimkan seperangkat gamelan karawitan ke berbagai negara.
"Jadi kita tiap tahun pasti mengirim tidak kurang delapan perangkat [gamelan karawitan], baik untuk kedutaan maupun organisasi seperti di Amerika [serikat], Eropa, Jepang, Australia dan sebagainya," ungkap Sultan dalam Festival Budaya Karawitan Internasional di Bangsal Keraton Yogyakarta, Sabtu (24/10/2020) malam.
Pengiriman tersebut, menurut Sultan sebagai konsekuensi mendunianya gamelan karawitan. Sehingga semakin banyak warga dunia yang ingin menikmati salah satu warisan budaya Jawa tersebut.
Khusus Eropa, gamelan karawitan banyak dikirim ke wilayah Eropa Barat seperti Inggris, Irlandia dan lainnya. Sedangkan negara-negara di Eropa Timur lebih memilih dikirim rumah joglo.
Baca Juga: Tambah 44 Pasien, DIY Tembus 3.506 Kasus Positif COVID-19
Pemerintah setempat menyediakan tanah untuk dibangun rumah joglo. Di kawasan tersebut juga didirikan bangunan karaketeristik lokal negara sendiri sehingga ada pertemuan budaya.
"Jadi pendekatan politik kebudayaan penting, tidak sekadar kita bicara poltiik take and give. Tapi bicara kebudayaan tidak ada take and give tapi apa yang ada diterima. Dengan demikian kami mencoba berbuat sesuatu, kerjasama dengan kementerian luar negeri dan kedutaan di luar [negeri]," ungkapnya.
Di dalam negeri, warga di daerah-daerah transmigran pun banyak meminta dikirim gamelan karawitan. Sebab para transmigran sanga memerlukan gamelan untuk berlatih dalam rangka melestarikan budaya Jawa.
Apalagi dalam berbagai aktivitas seperti ulang tahun dan lainnya, mereka menggelar wayangan di daerah transmigrasi. Hal itu menjadi salah satu upaya pelestarian yang efektif.
"Semua ini bagi saya penting untuk kelestarian[karawitan] bisa dialkukan dengan baik," ungkapnya.
Baca Juga: Diperbolehkan Gugus Tugas Gelar Liga 1, DIY Tak Mau Tergesa-gesa Izinkan
Terkait festival karawitan, Pemda DIY sebenarnya menggelar festival setiap Juli. Namun di masa pandemi COVID-19 ini, kegiatan tersebut ditiadakan secara luring untuk mengantisipasi penyebaran virus.
Berita Terkait
-
Elkan Baggott Jadi Incaran Klub Inggris Meski Terpinggirkan di Timnas Indonesia
-
Terlupakan di Timnas Indonesia, Elkan Baggott Justru Diincar Klub Liga Inggris
-
Rizky Ridho Beri Tanda Akan Berkarier ke Eropa, Bakal Dibeli Venezia?
-
45 Ucapan Selamat Jumat Agung dan Paskah Bahasa Inggris yang Menyentuh Hati
-
35 Ucapan Selamat Paskah dalam Bahasa Inggris untuk Teman, Penuh Doa dan Cinta
Tag
Terpopuler
- Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
- Agama Titiek Puspa: Dulu, Sekarang, dan Perjalanan Spiritualnya
- Lisa Mariana Ngemis Tes DNA, Denise Chariesta Sebut Tak Ada Otak dan Harga Diri
- 6 Perangkat Xiaomi Siap Cicipi HyperOS 2.2, Bawa Fitur Kamera Baru dan AI Cerdas
- Kang Dedi Mulyadi Liburkan PKL di Bandung Sebulan dengan Bayaran Berlipat
Pilihan
-
Profil CV Sentosa Seal Surabaya, Pabrik Diduga Tahan Ijazah Karyawan Hingga Resign
-
BMKG Bantah Ada Anomali Seismik di Bogor Menyusul Gempa Merusak 10 April Kemarin
-
6 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan Terbaik April 2025, Kamera dan Performa Handal
-
5 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Snapdragon, Performa Handal Terbaik April 2025
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
Terkini
-
Pemkot Yogyakarta Gelar Pemeriksaan Kesehatan Lansia Gratis Tiap Bulan, Catat Tanggal dan Lokasinya!
-
Psikolog UGM Soroti Peran Literasi Digital dan Kontrol Diri
-
Pascaefisiensi Anggaran, Puteri Keraton Yogyakarta Pertahankan Kegiatan Budaya yang Terancam Hilang
-
Komunikasi Pemerintah Disorot: Harusnya Rangkul Publik, Bukan Bikin Kontroversi
-
Sehari Dua Kecelakaan Terjadi di Sleman, Satu Pengendara Motor Meninggal Dunia