Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Minggu, 25 Oktober 2020 | 18:15 WIB
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan

SuaraJogja.id - Sosok milenial influencer yang berani mengkritik Jokowi yakni Sherly Annavita belum lama ini kembali memberikan kritiknya. Kali ini kritik tersebut disampaikan untuk Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Dara asal Aceh, Sherly Annavita menjadi perhatian publik setelah dengan lantang memberikan kritiknya terhadap Presiden Jokowi di acara Indonesia Lawyers Club beberapa waktu lalu.

Nah, terbaru, ia kembali melontarkan kritik. Lewat unggahan video di akun Instagramnya, ia memberikan kritik sekaligus saran untuk Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Ia menyebut bahwa meski kondisi DKI Jakarta saat ini lebih baik ketimbang pemimpin sebelumnya, toh Anies Baswedan lantas bukan tanpa cela.

Baca Juga: Tambah 44 Pasien, DIY Tembus 3.506 Kasus Positif COVID-19

Salah satu yang sempat jadi sorotan yakni proyek bambu getah getih dan soal kebijakan penanganan Covid-19.

Menurut Sherly kasus bambu getah getih itu seharusnya menjadi pelajaran berharga bagi Anies dalam membuat sebuah keputusan.

Selain itu kebijakan penanganan covid-19 yang terkesan maju mundur, tidak boleh terulang lagi. Serta jangan lupa minta maaf ke rakyat jika memang melakukan kesalahan. Anggap rakyat sebagai partner bukan musuh," terangnya.

Selanjutnya ia juga menyoroti soal janji kampanye yang sudah pernah dilontarkan Anies Baswedan. Menurutnya alangkah lebih bijak jika Anies saat ini fokus memenuhi seluruh janji yang sudah pernah dilontarkan.

"Penuhi janji kampanye dan jangan membuat janji baru," lanjutnya.

Baca Juga: Diperbolehkan Gugus Tugas Gelar Liga 1, DIY Tak Mau Tergesa-gesa Izinkan

Hal lain yang juga menurut Sherly tak kalah penting dilakukan Anies yakni memperbaiki metode komunikasinya, terutama di internal jajaran pemerintahannya.

Ia menyebut dengan kekhasan penyampaian Anies Baswedan yang punya latar seorang pengajar tidak boleh sepenuhnya diberlakukan di lingkungan kerjanya.

Sebab dalam lingkup kerja, komunikasi yang dibutuhkan yakni yang simpel namun tetap efektif.

"Penyampaian pak Anies yang dasarnya seorang pengajar jangan sampe terbawa 100 persen dalam dunia kerja yang umumnya lebih simpel dan praktis karena tidak semua orang akan senang karena merasa dikuliahi diceramahi atau diajari, pastikan metode komunikasinya lebih simpel dan komunikatif," jelasnya.

Ia pun menyarankan agar Anies dan jajarannya untuk bekerja secara fokus serta meminimalisir kesalahan dalam bentuk apapun.

Sebab, jika sedikit saja melakukan kesalahan, itu akan jadi celah bagi mereka yang menunggu Anies Baswedan berbuat seperti itu.

"Hati-hati dengan kesalahan dalam bentuk apapun. Karena yang jarang melakukan kesalahan umumnya akan mengundang kehebohan dan caci maki sekalinya melakukan kesalahan. Berbeda halnya dengan yang biasa melakukan kesalahan yang umumnya akan dipuja puji sekalinya melakukan kebaikan. sudah semestinya itu harus diperbaiki sesuai kadarnya, kesalahannya diingatkan," tambahnya.

Lebih jauh, ia menyebut bahwa DKI Jakarta yang sekarang ini terkesan jarang dikritisi lantaran kondisinya yang lebih kondusif dan prestatif.

Selain itu, orang lain termasuk dirinya lebih fokus mengkritisi pemerintah pusat lantaran setiap langkah yang diambil sangat berpengaruh bagi negara dan masyarakat luas.

"Jadi fokus pada kebijakan ekonomi nasional yang akan berpengaruh pada rakyat dan negara secara keseluruhan tentu harus lebih difokuskan. Sementara DKI yang sekarang lebih tenang dan lebih prestatif terbukti dari banyaknya prestasi yang didapat dan cenderung lebih kondusif serta jauh dari kasus. Sehingga fokus kita ke permasalahan di DKI kalah jauh," tandasnya.

Load More