Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Selasa, 27 Oktober 2020 | 13:12 WIB
Sejumlah saksi yang melihat kejadian penyiraman jus cabai tengah diperiksa polisi, Selasa (27/10/2020). [Kontributor / Julianto].

SuaraJogja.id - SI (50) pedagang bumbu Pasar Ngawu Playen, Kapanewonan Playen Gunungkidul kini harus berurusan dengan polisi. Lelaki ini dilaporkan ke polisi oleh rekannya sesama bakul di pasar Ngawu Playen, Kd (48) warga Kapanewon Dlingo Kabupaten Bantul. 

Kd terpaksa melaporkan rekannya, SI ke polisi karena mukanya telah menjadi sasaran pelemparan cairan jus lombok oleh yang bersangkutan. Peristiwa pelemparan jus lombok tersebut terjadi pada hari Senin (26/10/2020) siang kemarin. 

Peristiwa mengejutkan tersebut bermula saat Sl (50) warga Kalurahan Bleberan menghampiri Kd dan Wr (48). Ketiganya merupakan pedagang di Pasar Ngawu Playen dengan loss yang berdekatan. SI dan Wr merupakan sepasang suami istri yang juga pedagang bumbu sementara Kd adalah pedagang sandal dan sepatu di los bagian depan.

Bahkan pasangan suami istri dan juga laki-laki paruh baya tersebut memang terlihat dekat sejak awal berdagang di Pasar Ngawu Playen. Ketiganya nampak sebagai sahabat karib tanpa sekat, bahkan ketika pesan minum selalu 3 gelas dan diletakkan di tempat yang sama.

Baca Juga: 3 Hari Jelang Libur Panjang, Hotel di Jogja Alami Peningkatan Okupansi

Namun usut punya usut ternyata Kd dan Wr menjalin hubungan spesial di belakang Sl. Meskipun bersahabat dan saling memiliki pasangan resmi, namun tak mengurungkan aksi bejat Kd untuk menjalin hubungan dengan istri rekannya tersebut.

Wr sendiri cukup lihai untuk mengelabui suaminya SI. Komunikasi keduanya diketahui menggunakan telepon genggam karena Wr mengetahui jika Sl sendiri memang tidak begitu melek teknologi dan tidak bisa mengoperasikan telepon pintar.

Bahkan SI sendiri sama sekali tidak pernah mengecek telepon genggam istrinya. Di samping memang Wr selalu melarang SI ataupun anaknya untuk menggunakan handphone miliknya. Sl sama sekali tidak pernah menaruh curiga dengan Kd karena ketiganya sudah dianggap seperti saudara.

Namun lambat laun aksi busuk keduanya akhirnya diketahui juga oleh SI. Beberapa waktu lalu, istri Kd datang menghampiri Sl untuk menceritakan tabiat suami Kd dan Wr. Sl lantas menginterogasi Wr perihal laporan yang ia terima tersebut. Kepada sang suami Wr lantas mengakui bahwa ada hubungan spesial dengan Kd.

Sl sempat meredam amarahnya dan oleh rekannya sesama pedagang lain mencoba dipertemukan dan didamaikan. Tak ingin kecolongan lagi, SI lantas belajar menggunakan telpon pintar. Selang beberapa waktu kemudian, Sl mendapati Kd dan Wr berkomunikasi menggunakan platform Whatsapp.

Baca Juga: Minggu Sore Jogja Digoyang Gempa Lagi, BMKG: Bukan Susulan Pangandaran

Senin (26/10/2020) amarah Sl lantas tak bisa dibendung. Saat sang istri berjualan di pasar, Sl memblender cabai yang ada di rumahnya dan membungkusnya dengan plastik dan langsung menyusul istrinya ke pasar.

Ia kemudian memacu kendaraannya ke Pasar Ngawu Playen. Saat itu Kd tengah mengisi form Bantuan BPUM. Lelaki ini terkejut bukan kepalang, karena tanpa sepengetahuannya SI tiba-tiba menyiram air berisi cabai ke wajahnya. 

Sontak Kd langsung berteriak kesakitan dan berusaha berlari ke kamar mandi untuk membersihkan lukanya dari cairan cabai yang memenuhi mukanya. Pedagang yang lain berusaha untuk mengamankan SI dan meredakan amarah SI yang sudah memuncak.

Kegaduhan yang terjadi di pasar pagi kemarin sekitar pukul 09.30 WIB tidak berlanjut. Pasalnya di saat yang bersamaan jajaran Polsek Playen Tengah melakukan operasi yustisi di depan pasar Ngawu tersebut. Dengan cepat SI kemudian diamankan ke Mapolsek Playen. 

Saat dikonfirmasi, Kanit Reskrim Polsek Playen, Iptu Larso membenarkan peristiwa ini. Hingga Selasa (26/10/2020) ini pihaknya melakukan pemeriksaan terhadap saksi. Namun SI tidak ditahan karena bersikap kooperatif.

"Motifnya memang rasa cemburu, pelaku dan saksi masih kami periksa," tutup Larso.(

Kontributor : Julianto

Load More