SuaraJogja.id - Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) merupakan kebijakan pemerintah yang harus dilaksanakan oleh seluruh sekolah di Indonesia. Kebijakan ini menjadi solusi belajar bagi siswa dan siswi yang masih berada di jenjang Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) di tengah masih merebaknya virus Corona.
PJJ dapat dilakukan dengan berbagai cara, bisa melalui platform Whatsapp dan berbagai platform yang menyediakan layanan video conference.
Meskipun pembelajaran melalui tatap muka tak langsung, hal ini bukan menjadikan pembelajaran semakin mudah. Murid-murid mengalami berbagai kendala saat melakukan sekolah online.
Seperti yang diungkapkan seorang anonim di akun auto-menfess Twitter @AREAJULID. Ia mencurahkan perasaannya terkait dengan sekolah daring yang penuh perjuangan, apalagi tugas-tugas yang diberikan.
"Wdyt? enak ya sekolah online cuman maen hape sama laptop doang," tulis anonim.
Ia kemudian mengunggah sebuah video singkat yang menggambarkan susahnya bersekolah daring.
Dalam video tersebut tampak seorang siswi perempuan yang sedang melakukan roll depan. Diketahui hal ini dilakukan siswa tersebut guna untuk memenuhi tugas mata pelajaran olahraga yang diberikan oleh gurunya.
Si siswa ini gagal melakukan roll depan, ia malah menabrakkan dirinya ke motor yang kebetulan berada di sebelahnya, hingga menyebabkan motor tersebut ambruk.
"Saya gabisa roll depan bapak," tulis siswa yang berakun Tiktok @cocodoanginimah dalam videonya.
Baca Juga: Mahasiswa Aceh Besar Terusir dari Asrama di Jogja, KABY: Pemda Cuma Janji
Cuitan dari anonim pada Selasa (27/10/2020) ini telah memperoleh sejumlah 1300 suka dan 223 retweet dari netter.
Unggahan dari anonim di akun @AREAJULID ini pun menuai berbagai respons dari warganet. Warganet turut menuliskan keluh kesahnya ketika menjalani sekolah daring, apalagi jika menyangkut tugas mata pelajaran Olahraga. Netter juga merasa kesusahan tiap kali mendapat tugas mata pelajaran Olahraga.
"tugas membuat video emang tugas paling laknat, apalagi video renang di udara," ujar akun @knowfiks.
"Paling gak suka kalau lagi sekolah daring ada tugas praktek dan di video. Pasti gini nih, susah banyak kuota plus persiapan nya banyak," kata akun @ZPoenah.
"Alhamdulillah, untung guru gue cmn ngasih tugas nonton pertandingan sepak bola luar negeri," ujar akun @nelllffhh.
Selain itu, akun @hyucksunshines juga turut berkomentar, "emang video tugas olahraga tuh paling membebani:(((".
Reporter: Dita Alvinasari
Berita Terkait
-
Kabar Baik, Olahraga Menghambat Sel Kanker Melalui Sistem Kekebalan!
-
Nggak Bikin Gemuk, Ini Makanan yang Aman Dikonsumsi Setelah Olahraga
-
Olahraga Ringan Lebih Efektif Untuk Turunkan Berat Badan? Ini Kata Dokter
-
Wajib Tahu, Ini Tips Aman Lansia Olahraga di Tengah Pandemi Covid-19
-
Ikon Baru Tanah Papua, Stadion Lukas Enembe Besarnya Hampir Samai GBK
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Nomor 13 di Timnas Indonesia: Bisakah Mauro Zijlstra Ulangi Kejayaan Si Piton?
-
Dari 'Sepupu Raisa' Jadi Bintang Podcast: Kenalan Sama Duo Kocak Mario Caesar dan Niky Putra
-
CORE Indonesia: Sri Mulyani Disayang Pasar, Purbaya Punya PR Berat
-
Sri Mulyani Menteri Terbaik Dunia yang 'Dibuang' Prabowo
-
Surat Wasiat dari Bandung: Saat 'Baby Blues' Bukan Cuma Rewel Biasa dan Jadi Alarm Bahaya
Terkini
-
Rp4 Miliar untuk Jembatan Pucunggrowong: Kapan Warga Imogiri Bisa Bernapas Lega?
-
2000 Rumah Tak Layak Huni di Bantul Jadi Sorotan: Solusi Rp4 Miliar Disiapkan
-
Malioboro Bebas Macet? Pemkot Yogyakarta Siapkan Shuttle Bus dari Terminal Giwangan untuk Turis
-
Tunjangan DPRD DIY Bikin Melongo, Tunjangan Perumahan Lebih Mahal dari Motor Baru?
-
KPKKI Gugat UU Kesehatan ke MK: Komersialisasi Layanan Kesehatan Mengancam Hak Warga?