SuaraJogja.id - Debat publik putaran pertama Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bantul 2020, telah dilaksanakan pada Rabu (28/10/2020) malam. Debat yang mempertemukan dua calon Bupati antara, Abdul Halim Muslih dan Suharsono itu dinilai tidak berjalan alot justru cenderung landai.
Hal tersebut disampaikan oleh Dosen di Departemen Politik dan Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol), Universitas Gadjah Mada (UGM), Nanang Indra Kurniawan saat acara nonton bareng dan talk-show debat publik putaran pertama di Homestay Tembi, Jalan Parangtritis. Menurutnya masih belum ada pertukaran gagasan yang mendalam dalam debat tersebut.
Kedua calon Bupati itu dinilai hanya menyampaikan gagasan normatif terkait persoalan yang dijadikan sebagai pertanyaan dalam debat semalam. Minimnya eksplorasi visi-misi masing-masing kandidat sangat terlihat dalam debat yang disiarkan secara langsung tersebut.
"Kalau nomor satu cukup memunculkan ide dalam debat ini, tapi nomor dua lebih kepada pesona atau citra dirinya. Entah ini sebagai strategi masing-masing atau tidak yang jelas keduanya tahu betul untuk memanfaatkan dua hal tadi demi kepentingan elektoral mereka," kata Nanang kepada awak media.
Baca Juga: Kantor Sekretariat Pemuda Pancasila Bantul Diserang, Kaca Berserakan
Nanang mengatakan jika dilihat, calon bupati nomor urut 1, Abdul Halim Muslih sudah lebih bisa menunjukkan identifikasi masalah serta solusi penyelesaiannya. Walaupun masih bersifat makro tapi penyampaian itu lebih terasa.
Sedangkan untuk calon bupati nomor urut 2, Suharsono, lebih menonjolkan penyampaian gagasan dengan menggunakan story-telling atau bercerita. Cerita itu juga masih sebatas dengan prestasi semasa pemerintahannya dan tidak menunjukkan secara jelas apa yang bakal dilakukan di masa mendatang.
"Saya tidak melihat adanya adu ide gagasan yang mendalam dalam debat kali ini. Masing-masing kandidat punya kekuatan, kalau nomor dua perannya jelas dengan citra diri tadi. Lalu nomor satu datang untuk memberikan tanggapan dengan idenya," ungkapnya.
Nanang menuturkan, idealnya debat itu diadakan untuk mengetahui ide yang disampaikan oleh masing-masing kandidat. Oleh sebab itu perlu pentingnya dua hal yang menjadi perhatian oleh masing-masing calon yang seharusnya bisa dimaksimalkan.
Pertama adalah kemampuan kandidat untuk identifikasi masalah yang dihadapi oleh wilayahnya yakni Kabupaten Bantul. Kalau kemudian dalam mendiagnosa saja belum muncul itu berarti menjadi persoalan tersendiri.
Baca Juga: Libur Panjang, Kunjungan Wisatawan Bantul Diprediksi Tembus Puluhan Ribu
"Kedua setelah diketahui masalahnya, kemudian diberikan respon atau solusi untuk kemudian coba diselesaikan. Nah dalam debat ini tidak terlihat hal-hal tersebut," tuturnya.
Berita Terkait
-
Predator Seksual Berkedok Profesor, Guru Besar UGM Ramai Disebut Walid Versi Nyata
-
Cabuli Mahasiswi, Legislator PKB Geram Aksi Predator Seks Guru Besar UGM: Jangan Dikasih Ampun!
-
Membongkar Kekerasan Seksual di Kampus oleh Oknum Guru Besar Farmasi UGM
-
Guru Besar UGM Dipecat buntut Terlibat Kasus Kekerasan Seksual
-
Kritik Keterlibatan Ketua KPK di Danantara, PUKAT UGM: kalau Terjadi Korupsi Mau Bagaimana?
Tag
Terpopuler
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Rekrutmen Guru Sekolah Rakyat Sudah Dibuka? Simak Syarat dan Kualifikasinya
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Marah ke Direksi Bank DKI, Pramono Minta Direktur IT Dipecat hingga Lapor ke Bareskrim
Pilihan
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB, Terbaik untuk April 2025
Terkini
-
Sultan HB X Angkat Bicara, Polemik Penggusuran Warga Lempuyangan Dibawa ke Keraton
-
Konten Kreator TikTok Tantang Leluhur Demi Viral? Keraton Yogyakarta Meradang
-
'Saya Hidupkan Semua!' Wali Kota Jogja Kerahkan 10 Mesin untuk Tangani 300 Ton Sampah Per Hari
-
Curhat Petani Gulurejo, Ladang Terendam, Harapan Pupus Akibat Sungai Mendangkal
-
Rahasia Pertemuan Prabowo-Mega Terungkap? Pengamat Ungkap Sinyal Penting di Balik Pintu Tertutup