SuaraJogja.id - Pasangan calon bupati dan wakil bupati Bantul nomor urut 1, Abdul Halim Muslih dan Joko B Purnomo menilai, Bawaslu Bantul selama ini masih memfokuskan pengawasan kepada hal-hal yang remeh-temeh. Padahal semestinya, menurut mereka, ada hal-hal substansial lain yang perlu lebih mendapat pengawasan dalam gelaran Pilkada Bantul tahun ini.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh calon bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, saat menerima kunjungan Bawaslu Bantul dalam rangka silaturahmi pengawasan di Kantor Sekretariat Tim Kampanye Halim-Joko pada Jumat (30/10/2020). Menurutnya, fokus pengawasan dan penegakan peraturan selama ini hanya kepada APK, belum menyasar hal yang lebih substansial.
"Bagi kami, APK itu memang penting karena jelas sudah diatur, tetapi jauh ada yang lebih penting untuk membuat demokrasi itu lebih berintegritas, luber jurdil, yaitu pengawasan dan pemantauan terhadap ujaran kebencian, hoaks, fitnah, dan money politik," kata Halim kepada awak media.
Ditegaskan Halim, empat hal itulah yang sangat berpotensi untuk merusak integritas pesta demokrasi. Belum lagi jika pesta demokrasi ini tidak memperoleh legitimasi hukum dari peraturan perundang-undangan dan politik yang berasal dari rakyat.
Halim menyebutkan, jika hal-hal yang lebih substansial itu tidak ditindak secara lebih tegas, integritas pesta demokrasi tercederai. Selain itu, ada kekhawatiran terkait pendidikan politik kepada rakyat, yang malah dilakukan dengan cara buruk dan tidak sesuai.
"Kalau dibiarkan saja, tidak akan baik dalam konteks membangun demokrasi menuju pemerintahan yang lebih bersih, baik, dan berintegritas," ujarnya.
Di sisi lain, calon wakil bupati Bantul, Joko B Purnomo, menilai, tim penertiban APK selama ini masih melakukan tugasnya dengan diskriminatif. Hal itu diperkuat oleh banyaknya temuan di lapangan terkait penertiban APK tersebut, yang justru merugikan pihak paslon nomor urut 1.
"Kami menghormati dan menjaga suasana kondusif agar tidak tampak banyak pelanggaran, tapi malah kenyataannya pihak kami yang banyak dirugikan karena penertiban itu. Buktinya ada, semua teman-teman, saya suruh buktikan dengan video saat penertiban mandiri," ucap Joko.
Joko memberikan saran agar nantinya penertiban APK dapat melibatkan tim pemantau dari kedua paslon. Hal itu bertujuan agar semua pihak tahu di mana letak kesalahannya karena ada penjelasan langsung dan menjadi lebih adil.
Baca Juga: Timses Halim-Joko Optimis Elektabilitas Naik Pascadebat Terbuka Pertama
Menanggapi hal tersebut, Ketua Bawaslu Bantul Harlina menyampaikan bahwa silaturahmi pengawasan itu dilakukan memang untuk menyamakan persepsi dari setiap pihak. Setelah itu, evaluasi akan dilakukan untuk tahu progres seperti apa yang sudah berlangsung dan apa saja yang perlu dibenahi.
"Termasuk juga kita akan membangun chemistry dari apa yang menjadi ketugasan Bawaslu dengan peserta Pilkada Bantul agar paling tidak, paslon tidak ada salah paham terhadap apa yang menjadi tugas kewenangan dan kewajiban dari Bawaslu terkait pengawasan di lapangan," ucap Harlina.
Terkait dengan penertiban APK yang dituding diskriminatif, Harlina menyampaikan, pihaknya masih akan berkoordinasi lebih lanjut dengan pihak-pihak terkait.
Namun, perihal usulan keterlibatan tim pemantau dari masing-masing paslon dalam penertiban, kata Herlina, hal itu tidak bisa dilakukan.
Pasalnya, jika mengacu pada regulasi, tidak ada yang mengatur hal tersebut. Menurutnya, sosialisasi itu sudah dan terus dilakukan kepada semua pihak terkait, khususnya kepada para relawan yang memasang.
"Regulasi tidak memungkinkan, lagi pula koordinasi terkait sosialisasi terus dilakukan. Hal itu kita maknai bahwa mereka semua tahu. Itu juga menjadi bahan evaluasi juga bagi mereka. Harapannya ke depan justru saat dilakukan penertiban, sudah tidak ada lagi temuan pelanggaran itu karena sudah semua taat sesuai dengan regulasi yang ada," tandasnya.
Berita Terkait
-
Timses Halim-Joko Optimis Elektabilitas Naik Pascadebat Terbuka Pertama
-
Hasil Debat Perdana Pilkada Bantul, Minim Visi Fokus Tebar Pesona
-
Bawaslu Hentikan Kasus Foto Wakil Gubernur Sumut dengan Bobby Nasution
-
Jelang Debat Publik Pertama, 2 Paslon Pilkada Bantul Optimis Ungguli Rival
-
ASN Tak Netral dalam Pilkada Bantul Diduga Oknum Guru SD dan SMA
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Taktik Jitu Anti Bokek: Jadikan Saldo DANA Kaget Rp249 Ribu Modal Nongkrong Akhir Pekan
-
Setelah Tragedi Sidoarjo, Ponpes di Bantul Jadi Sorotan! Kemenag Lakukan Ini
-
DANA Kaget Banjir Rejeki: Tips & Trik Jitu Klaim Saldo Gratis Hingga Jutaan Rupiah di Sini
-
Waspadai Kendal Tornado FC, PSS Sleman Janjikan Tampil Trengginas di Kandang
-
Efisiensi Anggaran "Memangkas" Kebudayaan? Komikus Yogyakarta Angkat Bicara Lewat Karya