SuaraJogja.id - Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Bantul mencatat selama 10 bulan terakhir sudah ada 1.466 kecelakaan di Kabupaten Bantul. Dari jumlah tersebut sebanyak 112 korban jiwa dinyatakan meninggal dunia, korban luka 1.707 orang, dan kerugian materi hingga sekitar Rp.573 juta.
“Kami terus mengimbau masyarakat agar tetap taat tata tertib berlalu lintas. Menjalankan etika berkendara juga perlu diperhatikan agar dapat meminimalisir terjadinya kecelakaan lalu lintas,” kata Kepala Unit Kecelakaan Satlantas Polres Bantul, Iptu Maryana, saat ditemui awak media, Selasa (3/11/2020).
Kendati terbilang cukup banyak, namun Maryana memprediksi kasus kecelakaan Bantul tahun ini bakal menurun dibandingkan dengan tahun lalu. Sebab jika melihat data dua tahun sebelumnya dan dibandingkan dengan sisa tahun ini data itu terbilang cukup berjarak.
Pada tahun 2019 lalu tercatat angka kecelakaan bisa menembus angka 2.080 kasus dengan korban meninggal dunia sebanyak 129 orang. Sementara setahun sebelumnya lagi tepatnya pada tahun 2018 jumlah kecelakaan ada 1.617 kasus dengan korban meninggal dunia 133 orang.
"Intinya harus tetap menggunakan sabuk keselamatan saat berkemudi. Pengemudi motor juga wajib menggunakan helm SNI agar dapat mencegah vatalitas kecelakaan jika terjadi kecelakaan," ujarnya.
Maryana menjelaskan, ada beberapa titik yang dinilai paling rawan terjadi kecelakaan di Kabupaten Bantul. Beberapa titik itu tersebar di Jalan Srandakan, tepatnya di Dusun Mangiran; Sejumlah titik di Jalan Parangtritis; Jalan Majapahit, Karangjambe, Banguntapan Bantul; dan Desa Trimurti, Srandakan Bantul.
Selain beberapa titik rawan tersebut, ditambahkan Maryana, jalur wisata Mangunan juga saat ini terbilang cukup rawan. Hal itu menyusul kurangnya penerangan dan penanda tikungan yang berada di jalan itu.
Maryana berpesan kecelakaan lalu lintas bisa diminimalisir dengan masyarakat untuk tidak keluar rumah jika memang tidak mendesak. Hal itu sekaligus juga untuk menaati imbauan pemerintah untuk menerapkan protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19 ini.
“Kalau memang tidak ada kepentingan mendesak di rumah saja dan tetap laksanakan protokol kesehatan untuk terus mendukung pencegahan Covid-19 ini agar dapat segera selesai,” tegasnya.
Baca Juga: Pandemi Covid-19 Belum Usai, Minat Calon Jemaah Haji di Bantul Tetap Tinggi
Sementara itu dihubungi terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Bantul, Aris Suharyanta meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan di wilayah Jalan Imogiri-Mangunan khususnya pada malam hari. Pasalnya minimnya penerangan di jalanan tersebut membuat konsentrasi harus terus terjaga.
“Sudah sejak pembangunan dan pelebaran Jalan Imogiri-Mangunan selesai belum juga ada pemasangan fasilitas penerangan jalan. Padahal jalur itu tergolong ramai dilintasi wisatawan," ucap Aris.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
Terkini
-
Buntut Keracunan Siswa, Pemkab Bantul Panggil Seluruh SPPG Cegah Insiden Serupa
-
Cuaca Ekstrem Ancam DIY: Dua Kabupaten Tetapkan Status Siaga
-
Di Samping Sang Ayah: Posisi Makam Raja PB XIII Terungkap, Simbol Keabadian Dinasti Mataram?
-
Jalur yang Dilewati Iring-iringan Jenazah PB XIII di Yogyakarta, Polda DIY Siapkan Pengamanan Ekstra
-
Tragedi Prambanan: Kereta Bangunkarta Tabrak Kendaraan, Palang Pintu Tak Berfungsi?