Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Senin, 02 November 2020 | 20:50 WIB
Pjs Bupati Bantul beserta rombongan melanjutkan agenda dengan melakukan Site Visit di Terminal Bandara Internasional Yogyakarta didampingi PTS General Manager Bandara Internasional Yogyakarta Agus Pandu Purnama (kanan). [Hiskia Andika Weadcaksana / SuaraJogja.id]

SuaraJogja.id - Pemerintah Kabupaten Bantul menandatangani kesepakatan kerjasama atau Memorandum Of Understanding (MoU) dengan PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) di Kantor Administrasi Angkasa Pura I Bandara YIA pada Senin (2/10/2020). Dalam penandatanganan kerjasama ini juga dilakukan oleh Dinas Pariwisata, Dinas Komunikasi dan Informasi serta Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Bantul.

PTS General Manager (GM) Bandara YIA, PT Angkasa Pura I, Agus Pandu Purnama, mengatakan kerjasama dengan Pemkab Bantul sebenarnya sudah terjalin sejak tahun 2019 lalu. Hal itu sebagai bentuk implementasi dalam rangka mengembangkan beberapa sektor di wilayah Bantul.

"Perjanjian kerja sama ini sebagai sarana pengembangan dari potensi yang ada di Kabupaten Bantul, mulai dari potensi pariwisata, publikasi media informasi serta meningkatkan pengembangan operasi dan usaha, kecil dan menengah untuk kesejahteraan masyarakat," kata Pandu, kepada awak media.

Menurut Pandu, hal ini dapat dimaknai sebagai peluang besar bagi setiap pihak yang terkait khususnya kepada masyarakat. Dikatakan bahwa PT Angkasa Pura I sebagai pengelola Bandara YIA akan selalu terbuka dan mendukung setiap pengembangan di sektor perekonomian di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya.

Baca Juga: Pandemi Covid-19 Belum Usai, Minat Calon Jemaah Haji di Bantul Tetap Tinggi

Pandu berharap dengan kerjasama ini dapat meningkatkan efektivitas pemberdayaan koperasi dan UMKM di Kabupaten Bantul. Serta mampu meningkatkan koordinasi dan komunikasi dalam mengembangkan media informasi baik di sektor pariwisata maupun sektor lainnya.

Sementara itu Pjs Bupati Bantul, Budi Wibowo menuturkan kerjasama ini merupakan wujud nyata dari sinergitas Pemerintah Kabupaten Bantul denyan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) khususnya PT Angkasa Pura I. Menurutnya hal ini juga dapat dimaknai sebagai perwujudan dari tanggungjawab PT Angkasa Pura I untuk hadir memberi peluang dan kesempatan sebagai agen pembangunan bagi wilayah di sekitarnya.

"Semoga dapat menjadi manfaat yang besar bagi kedua belah pihak. Kami atas nama Pemkab Bantul memberikan apresiasi kepada PT Angkasa Pura I dan Bandara YIA yang terus bergerak melangkah dan menebar optimisme di tengah keterbatasan karena pandemi Covid-19," ucap Budi.

Budi menyebut bahwa keberadaan Bandara YIA adalah peluang besar bagi iklim investasi di Kabupaten Bantul salah satunya bagi UMKM. Namun kata Budi, saat ini UMKM di Bantul masih banyak yang belum bisa menjangkau pasar yang lebih luas.

Oleh sebab itu hadirnya kesepakatan kerjasama ini diharap dapat memberikan pengaruh positif bagi kebangkitan UMKM di tengah pandemi Covid-19. Bukan hanya memperluas pemasaran tapi juga membuka pasar baru dengan daya saing yang berkualitas untuk UMKM di Kabupaten Bantul.

Baca Juga: Menyeberang Jalan, Pria Klaten Korban Tabrak Lari di Bantul Luka di Kepala

"Jadi harapan kami, ini tidak hanya sekadar seremonial tapi betul-betul ada implementasinya," tegasnya.

Disampaikan Budi, pihaknya saat ini tengah berfokus untuk mengerjakan inovasi baru di bidang pariwisata dengan selalu mengedepankan protokol kesehatan. Arus wisatawan yang datang dari bandara YIA dipahami sebagai sebuah tantangan dan peluang yang harus dapat optimalkan bagi kesejahteraan masyarakat.

Senada, Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian (DUKMP) Pemkab Bantul Agus Sulistyana mengatakan perlunya pengembangan dari segi ekspor yang dilakukan dari Kabupaten Bantul. Jika selama ini masih dengan banyak pintu, diharapkan nantinya ekspor lebih menjadi terpusat dengan memanfaatkan kehadiran Bandara YIA.

"Dengan hadirnya Bandara YIA, ekspor di Bantul pintunya jadi lebih dekat," jelas Agus.

Dikatakan Agus, UMKM di Bantul masih didominasi oleh kerajinan ekspor berupa anyaman bambu, kayu dan batu-batuan. Namun tidak dipungkiri oleh pihaknya bahwa masih ada beberapa kendala yang perlu menjadi perhatian oleh Pemkab Bantul.

Salah satunya perihal kontinuitas dan kualitas produk yang akan diekspor tersebut. Disampaikan Agus, masih harus ada upaya dari semua pihak untuk bisa meningkatkan dua aspek penting dalam setiap produk dari Bantul itu.

"Terkait itu kita sudah siapkan sekitar 220 paket pelatihan untuk para perajin. Tentu akan meliputi kerajinan yang memang diminati oleh pasar luar negeri," ucapnya.

Menurutnya pelatihan ini menjadi salah satu bagian penting agar masyarakat khususnya perajin dapat meningkatkan kualitas dan kontinuitas produk tersebut. Selain itu diharapkan juga dapat membentuk sentra-sentra kerjainan lain sehingga memudahkan dalam memenuhi kebutuhan ekspor.

"Kalau sudah mampu memenuhi kualitas dan kontinuitas, maka produk kerajinan Bantul akan lebih mudah lagi tentunya dalam menembus pasar ekspor," tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Bantul, Kwintarto Heru Prabowo meyakini Bandara Yogyakarta Internasional Airport (YIA) dipercaya akan memberikan dampak positif terhadap Bantul. Salah satunya dengan menjadi gerbang atau pintu masuk tujuan wisata. Selain itu keberadaan YIA juga dinilai dapat membangkitkan geliat ekonomi di Bumi Projotamansari.

"Pasca pandemi Covid-19 diharapkan tingkat kedatangan wisatawan di Bantul akan bertambah 30 persen dari penumpang yang datang dari Bandara YIA. Jadi wisatawan tidak hanya mampir saja ke Bantul tapi memang menjadi tujuan utama," pungkasnya.

Setelah melaksanakan Penandatanganan MoU dan Kerjasama, Pjs Bupati Bantul beserta rombongan melanjutkan agenda dengan melakukan Site Visit di Terminal Bandara Internasional Yogyakarta didampingi PTS General Manager Bandara Internasional Yogyakarta beserta jajarannya.

Load More