SuaraJogja.id - Warga serta pengunjung di kawasan Alun-alun Yogyakarta dikejutkan dengan meninggalnya seorang pedagang wedhang ronde. Korban berjenis kelamin pria itu bernama Ngadiran Sudi Utomo (66).
Hal itu dibenarkan oleh Kabag Humas Polresta Yogyakarta, AKP Sartono saat dihubungi wartawan. Peristiwa terjadi pada Senin (2/11/2020) malam.
"Iya benar, petugas kepolisian mendapat laporan kejadian orang henti napas di Alun-alun (Yogyakarta) Utara pukul 21.00 wib," ungkap Sartono melalui sambungan telepon, Selasa (3/11/2020).
Ia menjelaskan awalnya korban tengah membuka warung ronde sekitar pukul 19.00 wib. Selama ini, korban berjualan di timur Alun-alun Utara Yogyakarta.
Sekitar pukul 19.30 wib, orang terdekat korban bernama Sujiyanti (53) ikut membantu korban membuka dagangan. Tiba-tiba pria yang sebelumnya masih beraktivitas menata gelas sudah tergeletak di dekat gerobak.
Sujiyanti yang menjadi saksi saat peristiwa itu memberitahu orang-orang di sekitarnya. Ia juga menghubungi polsek setempat.
Mendapat informasi tersebut, petugas kepolisian bersama tim medis dari Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Yogyakarta langsung mendatangi lokasi kejadian.
"Kami menghubungi pihak PMI untuk membantu melakukan evakuasi. Kemudian korban ditangani menggunakan protokol pencegaghan covid-19 sebagai antisipasi," tambah Sartono.
Ketika tim medis mengecek kondisi korban, denyut nadinya sudah berhenti. Dokter menyatakan korban yang tinggal di wilayah Berbah, Sleman ini sudah meninggal dunia di lokasi. Kemudian korban dievakuasi ke rumah sakit Bhayangkara Polda DIY.
Baca Juga: Kenaikan UMP DIY 2021 Tak Penuhi KHL, Puluhan Buruh Topo Pepe di Titik Nol
Disinggung penyebab kematian korban, Sartono menjelaskan bahwa korban memiliki riwayat penyakit jantung.
"Dari penuturan tim medis, penyebab kematiannya karena (sakit) jantung. Keluarga korban juga mengatakan korban punya riwayat tersebut,” ucapnya.
Sartono menambahkan bahwa petugas tak menemukan tanda-tanda kekerasan yang diderita korban. Sudi meninggal disebabkan karena sakit yang ia derita.
"Meninggal karena sakit, tidak ada tanda-tanda kekerasan," ujar Sartono.
Berita Terkait
-
Komplek Keraton Dipasang Pagar Besi, Masuk Alun-alun Utara Harus Izin
-
Nyaru Jadi Petugas Gugus Covid-19, Residivis Gasak 2 HP di Alun-alun Utara
-
Kini Sepi, Kontrasnya Potret Lebaran 2019 dan 2020 di Alun-Alun Utara Jogja
-
Pakai CCTV, Selfie di Malioboro hingga Alun-Alun Utara Ini Viral
-
Pria Pamer Alat Vital di Alun-Alun Utara Jogja, Korban Soroti Sikap Polisi
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Sleman Ukir Sejarah, Quattrick Juara Umum Porda DIY, Bonus Atlet Dipastikan Naik
-
WNA Yordania Jadi Tersangka di Yogyakarta: Izin Investasi Fiktif Terbongkar
-
Strategi Jitu Sekda DIY Atasi Kemiskinan: Libatkan Asisten Hingga Mandiri Fiskal
-
Saldo DANA Kaget Langsung Cair? Ini Tiga Link Aktif yang Bisa Bikin Dompet Digitalmu Gendut
-
Tragis! Ratusan Siswa Keracunan Makan Bergizi Gratis, JCW Soroti Pengawasan Bobrok