Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Rabu, 04 November 2020 | 14:40 WIB
Unggahan Soimah mengenang wayangan bareng Ki Seno Nugroho. [showimah / Instagram]

SuaraJogja.id - Dalang kondang asal Bantul, Ki Seno Nugroho telah berpulang.

Seniman yang punya khas memadukan gagrak Surakarta dan Yogyakarta ini meninggal dunia Selasa pukul 20.00.

Berbagai ucapan bela sungkawa dan doa pun dikirimkan atas kepergian sang maestro. Salah satunya dari seniman serba bisa Soimah Poncowati.

Seniman yang namanya besar di Yogyakarta ini mengaku sangat kehilangan sosok Ki Seno Nugroho.

Baca Juga: Ditjen Migas Bagikan 500 Mesin Pompa Ramah Lingkungan ke Petani Bantul

Ia mengenang pertama kali ikut wayangan bersama Ki Seno Nugroho pada tahun 1995 silam dengan bayaran Rp10 ribu.

"Sugeng tindak mas Seno Nugroho, salah satu seniman (dalang) ternama dari Yogyakarta, pertama kali tahun 1995 ikut wayangan bersama beliau bayaran Rp 10.000 , belajar berproses, sampai berkeluarga jg masih sempat jadi bintang tamunya di beberapa performnya," tulisnya di Instagram disertai fotonya saat wayangan bersama Ki Seno Nugroho.

Soimah mengaku sempat berencana untuk anjangsana ke kediaman sang dalang. Sayang, rencana itu urung terlaksana lantaran waktu yang belum memungkinkan hingga akhirnya mendengar kabar duka tersebut.

"Sebelum ke Jakarta kemarin sempat ingin main ke rumah beliau, sudah janjian sama beberapa teman, tapi karna waktu belum tepat akhirnya sy blm sempat main ke rumah beliau dan sy berangkat ke Jakarta sampe sekarang, dan mendengar kabar beliau kapundut, sangat kehilangan sekali mas Seno, mugi-mugi padhang lan jembar kuburmu, semoga husnul khatimah, amin," lanjutnya.

Ki Seno dikenal saat mendalang memiliki ciri khas menampilkan panakawan -- Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong -- dengan guyonan spontan nan jenaka.

Baca Juga: Banguntapan Zona Merah, Jam Operasional Pasar di Bantul Bakal Dibatasi Lagi

Sejak masih di usia muda, tepatnya umur 10 tahun, Ki Seno sudah mengenal dunia pedalangan.

Lalu pada usia 15 tahun, Ki Seno remaja memulai kariernya sebagai dalang. Saat itu ia masih duduk di Sekolah Menengah Kesenian Yogyakarta.

Terdapat sosok dalang ternama Jawa Tengah yang menginspirasinya, yaitu Ki Manteb Soedharsono.

Kekagumannya terhadap dalang berjuluk "Dalang Setan" itu menjadikan Ki Seno tertarik untuk menggeluti seni yang sama.

Meski padat pengalaman malang melintang dari panggung ke panggung, Ki Seno kabarnya belum mempunyai sanggar pedalangan sendiri.

Meski begitu, tak sedikit warga negara asing (WNA) yang belajar mendalang darinya. Ia sendiri juga pernah diundang tampil di Belanda dan Belgia.

Selain itu, Ki Seno juga memiliki kelompok karawitan sendiri. Beranggotakan sekitar 50 orang, kelompok itu bernama Wargo Laras.

Load More