Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Kamis, 05 November 2020 | 15:30 WIB
Hikmatul Kahfi Suryaputra (kanan) dan sang ayah Unang Shio Peking (kiri) menunjukkan piagam penghargaan dari Polda DIY dan Pemkot Yogyakarta setelah menemukan bug di website keduanya. [Hiskia Andika Weadcaksana / SuaraJogja.id]

Bocah kelahiran 26 Juni 2007 tersebut mengatakan baru saat awal pandemi Covid-19 yang membuatnya bosan di rumah dan hanya bermain gim. HK lantas mulai mencoba mengasah otaknya dengan pengetahuan hacking dari penjelajahannya di internet tersebut.

"Awalnya ya nyari kegiatan aja selama pandemi ini, soalnya suntuk di rumah saja. Terus nyari dan nemu video teknik hacking akhirnya dilanjutkan," ungkapnya.

Dari situlah, bocah yang masih berusia 13 tahun ini kemudian mendalami seluk beluk hacking, mulai dari teknik yang paling dasar hingga yang perlu pemahaman ekstra. HK mempunyai cita-cita untuk bisa terus mengembangkan kemampuannya di bidang IT supaya dapat dimanfaatkan untuk masa depannya.

"Ya bakal dikembangkan lagi, biar terus bisa membuat web. Semacam jadi web developer atau perancang website," harapnya.

Baca Juga: Bus TransJogja Kecelakaan di Sleman, Mobil Partai yang Jadi Lawan Disoroti

Sebagai orang tua, Unang Shio Peking, ayah dari HK, mengaku sempat kaget dengan kemampuan yang dimiliki oleh anaknya itu. Sebab, dari sisi keluarganya, ibunya serta saudara-saudaranya memang tidak mempunyai kemampuan yang mumpuni dalam bidang IT.

Awalnya, Unang hanya mengira anaknya itu kecanduan bermain gim karena memang punya banyak waktu luang. Namun dugaannya salah, justru anaknya sedang belajar untuk mendalami teknik hacking.

"Saya sudah konsultasi dengan beberapa ahli IT, bahwa ternyata memamg kemampuan anak saya ini di atas rata-rata. Jadi tidak semua anak dibangku SMP kelas 2 ini, walaupun ada panduan dan contoh, tidak lantas semua bisa melakukan ini [hacking], sebut Unang.

Melihat potensi dan resiko yang ada dari kemampuan hacking tersebut, Unang mengaku sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian agar mendapat bimbingan. Hal itu guna tetap mengarahkan anaknya kepada hal-hal yang positif bukan malah terjerumus menjadi hacker yang merugikan.

"Saya justru titip kepada pihak kepolisian agar kemampuan anak saya ini bisa on the track. Artinya tidak bermasalah dan positif," tuturnya.

Baca Juga: Soal Kompetisi, PSS Sleman Desak PSSI dan PT LIB Segera Gelar Pertemuan

Unang sangat mewanti-wanti anaknya untuk terus belajar namun tidak sampai melanggar hukum. Menurutnya komunikasi harus terus terjaga sehingga dapat dikoordinasikan dengan baik pula.

Load More