SuaraJogja.id - Status Gunung Merapi dinyatakan berubah oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Kamis (5/11/2020). Dari Waspada Level II menjadi Siaga Level III. Perubahan status itu didasarkan pada aktivitas dari dalam gunung yang mengalami peningkatan.
Dalam siaran pers yang dikeluarkan BPPTKG melalui akun media sosialnya, disampaikan bahwa ada 30 dusun yang tersebar di empat Kabupaten berada dalam daerah berbahaya. Beberapa rekomendasi juga diberikan terakit perubahan status dari Waspada menjadi Siaga tersebut.
Dalam konferensi pers yang diselenggarakan secara virtual, Kepala BPPTKG Hanik Humaida menyampaikan bahwa pihaknya belum mengeluarkan rekomendasi pada beberapa wilayah yang masuk dalam daerah bahaya untuk sepenuhnya di kosongkan. Ia menyampaikan proses evakuasi akan dilakukan sesuai protokol dari BPBD wilayah masing-masing.
"Sampai saat ini dilakukan sesuai protap Perda. Tidak ada rekomendasi harus dikosongkan. Terkait nanti evakuasi untuk ibu hamil, usia rentan dan sebagainya akan ditentukan oleh BPBD," ujar Hanik dalam konferensi pers.
Baca Juga: Tawuran Sambil Bawa Celurit, Buruh Restoran Asal Bantul Diringkus Polisi
Sejauh ini BPPTKG bekerjasama dengan BPBD dan pemerintah daerah dari masing-masing wilayah sudah melakukan persiapan-persiapan sesuai dengan protokol yang ada. Pihaknya juga mengaku sudah melakukan penguatan masyarakat untuk menghadapi krisis gunung berapi.
Dari data yang didapatkan BPPTKG, Hanik menyebutkan perubahan status didasarkan pada peningkatan aktivitas gunung merapi. Kondisi data pemantauan sudah melebihi kondisi menjelang munculnya kubah lava pada 26 April 2006. Namun, masih berada lebih rendah jika dibandingkan dengan erupsi pada tahun 2010.
Saat ini, potensi eksplosif terlihat lebih nyata, sebab data menunjukkan melebihi kondisi munculnya kubah lava pada tahun 2006. Namun, dari hasil pemantauan morfologi kawah Gunung Merapi melalui metode foto drone pada Selasa (3/11/2020) belum terlihat adanya kubah lava baru.
"Sejauh ini belum ada data yang menunjukkan seperti erupsi pada tahun 2010," terang Hanik.
Meskipun dari data yang disampaikan sudah melebih kondisi pada tahun 2006. Namun belum ditemukan data yang menunjukkan erupsi seperti pada tahun 2010. Dari beberapa jenis erupsi yang pernah terjadi, erupsi kali ini masuk dalam kategori tipe Merapi Eksplosif.
Baca Juga: Temukan Bug di Website Polda, Siswa SMP Bantul ini Raih Penghargaan
Potensi ancaman bahaya berupa guguran lava, lontaran material dan awan panas sejauh maksimal 3 KM. Untuk itu, aktivitas penambangan di sungai yang berhulu ke Gunung Merapi diharapkan untuk dihentikan. Begitu juga dengan kegiatan wisata di KRB III untuk tidak dilakukan termasuk pendakian ke puncak.
Berita Terkait
-
Tragedi di Uiseong: Kebakaran Hutan Hanguskan 43.330 Hektar, Ribuan Warga Terpaksa Mengungsi
-
Keluarga Wali Kota Bekasi Mengungsi ke Hotel Saat Banjir Tuai Kritik Pedas: Hidup di Atas Penderitaan Rakyat!
-
Rumahnya Juga Kebanjiran, Viral Istri Wali Kota Bekasi Mengungsi di Hotel Tuai Perdebatan
-
Sudah Ratusan RT Terendam dan Ribuan Orang Mengungsi, Jakarta Masih Diguyur Hujan Deras Dua Hari ke Depan
-
Tradisi Sadranan di Boyolali: Jaga Kerukunan Jelang Ramadan
Tag
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Megawati dan Prabowo Subianto Akhirnya Bertemu, Begini Respon Jokowi
-
PM Malaysia Anwar Ibrahim Tegaskan ASEAN Solid dan Bersatu
-
Emas dan Bitcoin Banyak Diborong Imbas Ketegangan Perang Dagang AS vs China
-
Red Sparks Bangkit Dramatis, Paksa Set Penentuan di Final Liga Voli Korea 2024/2025
-
RESMI Lawan Manchester United di Malaysia, ASEAN All-Stars Bakal Dilatih Shin Tae-yong?
Terkini
-
Libur Lebaran di Sleman, Kunjungan Wisatawan Melonjak Drastis, Candi Prambanan Jadi Primadona
-
Zona Merah Antraks di Gunungkidul, Daging Ilegal Beredar? Waspada
-
Miris, Pasar Godean Baru Diresmikan Jokowi, Bupati Sleman Temukan Banyak Atap Bocor
-
Kawasan Malioboro Dikeluhkan Bau Pesing, Begini Respon Pemkot Kota Yogyakarta
-
Arus Balik Melandai, Tol Tamanmartani Resmi Ditutup, Polda DIY Imbau Pemudik Lakukan Ini