SuaraJogja.id - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mengeluarkan surat pernyataan tentang meningkatnya status Gunung Merapi dari Waspada (Level II) menjadi Siaga (Level III).
Surat pernyataan tersebut dikirimkan kepada Kepala BNPB, Gubernur DIY dan Jateng, serta Bupati Magelang, Sleman, Boyolali, dan Klaten. Disampaikan dalam surat itu bahwa aktivitas Gunung Merapi mengalami peningkatan yang berdampak pada perubahan status, Kamis (5/11/2020).
Sejak Oktober, kegempaan Gunung Merapi kian meningkat hingga melampaui kondisi menjelang munculnya kubah lava pada April 2006 silam. Akan tetapi, hal itu masih lebih rendah jika dibandingkan dengan kondisi sebelum erupsi tahun 2010.
Sampai saat ini kegempaan dan deformasi masih terus meningkat. Berdasarkan hal tersebut dimungkinkan terjadi proses ekstrusi magma secara cepat atau letusan eksplosif.
Baca Juga: Erupsi Merapi, KPU Boyolali akan Siapkan TPS di Lokasi Pengungsian
Selain itu, muncul potensi ancaman bahaya berupa guguran lava, lontran material, dan awan panas sejauh maksimal 5 km.
Berdasarkan evaluasi data pemantauan tersebut, BPPTKG menyimpulkan bahwa aktivitas vulkanik saat ini dapat berlanjut ke erupsi yang membahayakan penduduk. Oleh karenanya, status Gunung Merapi ditingkatkan dari Waspada (level II) menjadi Siaga (level III), yang berlaku sejak pukul 12:00 WIB.
Dari perubahan tersebut, ada beberapa wilayah di DIY dan Jawa Tengah yang masuk dalam daerah bahaya. Di antaranya berada di Kabupaten Sleman, Magelang, Boyolali, dan Klaten. Selain itu, kegiatan penambangan di beberapa wilayah diminta untuk dihentikan.
Tersiarnya kabar peningkatan status gunung paling labil di Indonesia ini, sejumlah media asing turut menyorotinya.
1. Independent.co.uk
Baca Juga: Awas! 30 Dusun Ini Rawan Terdampak Erupsi Merapi
Media asal Inggris ini memberitakan status Gunung Merapi pada Kamis (05/11/2020).
"Mount Merapi: Potential volcano eruption in Indonesia sees alert level raised," demikian judul artikel yang dibuat Independent.co.uk.
Media ini menampilkan data keganasan Gunung Merapi saat meletus khususnya pada tahun 2010 silam.
"Letusan besar terakhir dari gunung berapi setinggi 968 meter itu terjadi pada tahun 2010, menewaskan 347 orang dan memaksa sebanyak 20.000 orang mengungsi dari rumah mereka," tulisanya dikutip Suara.com.
Selain itu, letak Indonesia yang berada di "Cincin Api" Pasifik dikatakn sebagai salah satu sebab banyaknya gempa dan letusan gunung berapi.
2. United Press International (upi.com)
Media yang bermarkas di Florida, Amerika Serikat ini juga menyoroti status merapi saat ini.
"Java's Mount Merapi volcano threat level rises," tulis upi.com memberi judul artikelnya.
Menurut media ini, Gunung Merapi disebut sebagai salah satu gunung paling aktif khususnya yang berada di "Cincin Api Pasifik."
"Merapi diklasifikasikan oleh ahli geologi sebagai stratovolcano, memiliki kerucut yang dikelilingi oleh lapisan lava dan abu yang mengeras. Gunung berapi tersebut lebih aktif karena memiliki kubah lava yang tidak stabil, yang dapat runtuh sehingga menimbulkan letusan," tulisnya.
3. Thestar.com
Terakhir, media online thestar.com yang berasal dari Malaysia ikut memberitakan status Gunung Merapi.
"Indonesia raises Mt Merapi volcano threat level, sets no-go-zone," demikian judul artikel thestar.com.
Hampir sama dengan media sebelumnya, thestar.com juga menyebut Gunung Berapi sebagai gunung teraktif di Cincin Api Pasifik.
Berita Terkait
-
Media Vietnam Soroti Kualitas Skuad Indonesia Jelang AFF Cup 2024, Ada Apa?
-
Gaya Selebrasi Marselino Ferdinan Viral, Media Asing Soroti Rekam Jejaknya
-
Media Asing Kerdilkan Peran Marselino, Sebut Kemenangan Timnas Indonesia 'Rasa Belanda'
-
Mengenang Erupsi Gunung Merapi 2010 di Museum Mini Sisa Hartaku
-
Media Asing Soal Peluang Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026: Cuma 0,5 Persen!
Terpopuler
- Keponakan Megawati jadi Tersangka Kasus Judol Komdigi, PDIP: Kasus Alwin Jabarti Kiemas Contoh Nyata Politisasi Hukum
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Hukum Tiup Lilin Dalam Islam, Teganya Geni Faruk Langsung Padamkan Lilin Ultah saat Akan Ditiup Ameena
- Kevin Diks: Itu Adalah Ide yang Buruk...
- Sebut Jakarta Bakal Kembali Dipimpin PDIP, Rocky Gerung: Jokowi Dibuat Tak Berdaya
Pilihan
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
-
Jangan Lewatkan! Amalan Malam Jumat untuk Perlindungan dari Fitnah Dajjal
-
Setelah Pilkada, Harga Emas Antam Meroket Jadi Rp1.513.000/Gram
-
Mempelajari Efektivitas Template Braille pada Pesta Demokrasi
Terkini
-
Tragis, Terdengar Benturan Keras Dini Hari, Pemotor Ditemukan Tewas di Bendungan Bantul
-
Pemda DIY Punya 2.052 Unit Rumah Subsidi Kosong, Warga dengan Gaji UMR Jogja masih Ada Harapan?
-
Endah Subekti Menangi Pilkada, Tambah Jajaran Pemimpin Perempuan di Gunungkidul
-
Cermati Dominasi KIM Plus di Pilkada 2024, Sudirman Said: Konsekuensi Pilpres Kemarin
-
Menang Hasil Quick Count Pilkada Gunungkidul, Pendukung Endah-Joko Cukur Gundul