Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Jum'at, 06 November 2020 | 13:36 WIB
Adik DN Aidit, Asahan Alham semasa masih hidup. [Roy Murtadho / Facebook]

SuaraJogja.id - Adik dari DN Aidit, yakni Asahan Aidit atau yang dikenal dengan nama Asahan Alham dikabarkan meninggal dunia, Kamis (5/11/2020) waktu Belanda.

Seperti dikutip dari informasi yang dibagikan akun Roy Murtadho di dinding facebook, dikabarkan bahwa adik tiri DN Aidit tersebut meninggal dunia.

Pria kelahiran Tanjung Pandan, Belitung 4 Desember 1938 itu diketahui masih bersaudara dengan DN Aidit yang dikenal khalayak sebagai pendiri PKI.

Asahan lahir dari istri kedua Abdullah Aidit. Ibunya bernama Marisah.

Baca Juga: Dukum IKM Daerah Hadapi Pandemi, Disperindag DIY Gelar Jogja Premium Export

Pernikahan Abdillah Aidit dengan Marisah dikaruniai dua orang anak yakni Sobron Aidit dan Asahan Aidit.

Asahan sempat menempuh studi di Fakultas Sastra Universitas Indonesia 1961, lalu Magister di Fakultas Filologi Moskow 1966. Kemudian meraih gelar Doktor di Universitas Hanoi, Vietnam 1978.

Ia mulai menulis sejak 1950-an. Kumpulan puisi dan prosanya diterbitkan dalam berbagai buku, antara lain Perjalanan dan Rumah Baru (kumpulan sajak, Stichting ISDM Culemborg, Belanda, 1993); 23 Sajak Menangisi Viet Tri (kumpulan sajak, Pustaka Jaya, Jakarta, 1988); Perang dan Kembang (novel, Pustaka Jaya, Jakarta, 2001); Cinta, Perang dan Ilusi, kumpulan cerpen memoar Antara Moskow–Hanoi (cerpen memoar, Lembaga Humaniora, Depok, 2006); Alhamdulillah (roman memoar, Sastra Pembebasan, 2006); Azalea: Hidup Mengejar Ijazah (novel, Klik Books, 2009); dan DENDAM SEJARAH (puisi-haiku-cerita pendek-catatan, Ultimus, 2019) yang terbit dalam rangka ulang tahun Asahan Alham yang ke-80.

Asahan menjadi eksil sejak paspornya dicabut pada tahun 1966, tinggal di berbagai negara: Uni Soviet, Tiongkok, dan Vietnam, kemudian menetap di Belanda hingga meninggal dunia tadi malam.

Baca Juga: 129 Santri di Bantul Terinfeksi, Kasus COVID-19 DIY Tembus 4.140

Load More