Cerita para pengungsi selama sehari di barak
Barak pengungsian ini menerapkan konsep yang berbeda dibanding saat bencana di tahun-tahun sebelumnya. Barak dibuat bersekat-sekat menggunakan papan tripleks dan diberi penomoran.
Sejumlah cerita sudah tertutur dari para warga di pengungsian walaupun mereka baru tinggal di sana sejak Sabtu sore.
Misalnya saja, seorang pengungsi bernama Ngatmi. Kala disambangi wartawan, Ngatmi mengaku tiba di barak pengungsian pada Sabtu sekitar pukul 15.30 WIB. Di bilik miliknya itu, Ngatmi berbagi tempat tidur dengan anak dan cucunya karena kurangnya ketersediaan kasur.
Baca Juga: Antisipasi Erupsi Merapi, Sejumlah Titik Jalur Evakuasi Mulai Dicor
"Cucu saya tidur di kasur, saya tidur beralaskan selimut," kata perempuan 45 tahun itu, Minggu.
Adanya bilik penyekat juga membuat suasana gerah dan tidak nyaman meskipun ia menyadari, sekat itu difungsikan untuk meminimalisasi penularan COVID-19.
"Kalau dulu ngungsi, tidurnya ramai-ramai sama tetangga," kenang Ngatmi.
Warga Kalitengah Lor RT 01 RW 19 itu juga mengaku terganggu saat air di pengungsian tidak mengalir dengan lancar sejak malam hari.
"Sewaktu digunakan untuk buang air, tidak dibersihkan karena tidak ada air," ujarnya.
Baca Juga: Merapi Siaga, Warga Kalitengah Lor Minta Jalur Evakuasi Diperbaiki
Pengungsi lainnya, Novita Ramadanti, menyatakan, sebelumnya sudah ada pemberitahuan di kampungnya perihal permintaan untuk mengungsi, khususnya bagi kelompok rentan, mulai dari anak-anak, lansia, perempuan hamil, dan penyandang disabilitas.
"Anak saya usianya 1,5 tahun. Tidak tidur semalam, merangkak ke sana kemari. Rewel," kata ibu muda berusia 20 tahun tersebut.
Kegiatan di barak pengungsian
Relawan Tagana Suratinah mengungkapkan, untuk menjaga dan meningkatkan imunitas lansia saat berada di barak pengungsian, Tagana mengajak lansia untuk senam bersama pada pagi hari.
Senam itu sangat penting untuk menjaga imunitas lansia saat berada di pengungsian. Senam pada Minggu kemarin berfokus pada relaksasi kaki, sedangkan hari ini, lansia akan diberikan senam vitalitas otak.
Selain diajak senam, lansia juga akan diajak bermain agar tidak stres saat berada di barak pengungsian.
Berita Terkait
-
Antisipasi Erupsi Merapi, Sejumlah Titik Jalur Evakuasi Mulai Dicor
-
Balasan Menohok Rocky Gerung ke Mahfud MD Soal HRS dan 4 Berita SuaraJogja
-
Merapi Siaga, Warga Kalitengah Lor Minta Jalur Evakuasi Diperbaiki
-
Warga Lereng Gunung Merapi Mengungsi Secara Mandiri
-
Tinjau Barak Pengungsian di Glagaharjo, Bupati Sleman: Belum Perlu Rapid
Terpopuler
- Ibrahim Sjarief Assegaf Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia, Ini Profilnya
- Berapa Biaya Pembuatan QRIS?
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Ketegaran Najwa Shihab Antar Kepergian Suami Tuai Sorotan: Netizen Sebut Belum Sadar seperti Mimpi
- 35 Kode Redeem FF Hari Ini 20 mei 2025, Klaim Hadiah Skin M1887 hingga Diamonds
Pilihan
-
Simon Tahamata Kerja untuk PSSI, Adik Legenda Inter Langsung Bereaksi
-
5 Rekomendasi HP Murah RAM 8 GB: Harga Sejutaan, Terbaik di Kelasnya
-
Kata Pertama Simon Tahamata Usai Resmi Jadi Kepala Pemandu Bakat
-
Mesin Lebih Besar, Bodi Lebih Kecil, Harga Lebih Murah: Perbandingan Aerox Alpha vs QJMotor AX200S
-
Nick Kuipers Resmi Tinggalkan Persib, Lanjut Karier ke Eropa atau Persija?
Terkini
-
Selamatkan Industri Ekspor! Strategi Jitu Hadapi Gempuran Tarif AS: TKDN Jadi Kunci?
-
Jelang Idul Adha, Penjualan Hewan Kurban di Sleman Lesu? Wabup Ungkap Penyebabnya
-
Modal dari KUR BRI, Kelor Disulap Jadi Peluang Bisnis Kuliner Menggiurkan
-
Link DANA Kaget Aktif Hari Ini Berjumlah Ratusan Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan
-
Sidang Ijazah Jokowi Ditunda, Kuasa Hukum Tergugat Tegas Tolak Intervensi Tak Sesuai Prosedur