SuaraJogja.id - Proyek pelebaran jalan di Jembatan Puren, Condongcatur yang berada di atas Selokan Mataram sudah berlangsung. Meski memang hingga saat ini belum ada penutupan jalan, tapi proses itu sejatinya sudah dimulai sejak beberapa hari yang lalu.
Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Bidang Bina Marga DPUPKP Sleman Achmad Subhan saat ditemui SuaraJogja.id di kantornya pada Selasa (10/11/2020). Menurutnya, semua proses sudah dimulai begitu kontrak telah diberikan dan disetujui.
"Sudah mulai semua proses. Jadi begitu sudah kontrak, maka proses itu sudah dimulai, baik dalam mengatur strategi hingga metode yang diperlukan," kata Subhan.
Terkait memang belum adanya pergerakan yang terlihat secara jelas di lokasi, Subhan menuturkan, hal itu berhubungan dengan penanganan teknis terkait infrastruktur yang ada di sekitar jembatan, mulai dari pipa PDAM, tiang listrik, PJU, kabel optik dan lain sebagainya.
Baca Juga: Tanpa Wajah Berdosa, Pemuda Gimbal Tertangkap CCTV Curi Helm di Sleman
"Itu yang tadi sebelum pelaksanaan kita coba sampaikan kepada pihak-pihak yang berwenang. Sekarang tugas kontraktor itu melanjutkan proses yang sudah kita lakukan dahulu. Artinya tinggal eksekusi, tinggal menunggu waktu saja," tegasnya.
Subhan tidak memungkiri, memang saat proyek akan dimulai, masih ada beberapa kendala terkait dengan infrastruktur tadi. Namun, hal itu bukan menjadi masalah yang perlu dikhawatirkan.
Informasi kepada masyarakat sendiri, kata Subhan, juga sudah disampaikan melalui tulisan berupa imbauan di beberapa titik. Pasalnya, memang penutupan jalan tetap harus dilakukan saat proyek pekerjaan itu dilakukan.
"Penutupan jalan itu harus dilakukan. Sudah ada izin dari bupati juga. Semua rangkaian itu sudah. Memang kemarin non-teknis kita urai dulu dan sekarang itu sudah, tinggal pengerjaan," ucapnya.
Dengan adanya imbauan di beberapa titik terkait proyek pembangunan itu, masyarakat yang hendak melintasi jalan tersebut diharapkan mulai mencari jalur alternatif. Imbauan yang telah dipasang sejak beberapa hari lalu ini sudah seharusnya diperhatikan agar masyarakat tidak kaget saat proses bongkar berlangsung.
Baca Juga: Baru Saja Diperbaiki, Sejumlah Titik Selokan Mataram Justru Diduga Dirusak
Jembatan Puren sendiri saat ini diketahui berukuran 3,8 meter. Ukuran tersebut akan ditambah lagi kanan-kiri selebar 3 meter, sehingga nantinya total lebar Jembatan Puren akan mencapai 10 meter.
"Dengan 10 meter media yang akan kita olah, nanti jadinya badan jalan ukuran 8 meter. Kanan kiri akan ada trotoar," sebutnya.
Salah satu pengguna jalan yang sering melewati Jembatan Puren, Ian, mengatakan, memang sering lewat jembatan tersebut untuk menuju ke Seturan.
Kendati begitu, ia sudah mempersiapkan alternatif jalan lain jika memang akses jalan di jembatan tersebut akan ditutup untuk perbaikan.
"Kalau situ [Jembatan Puren] ditutup nanti aku lewat Jalan Laksda Adisucipto atau kalau ngga lewat Ring Road Utara," kata mahasiswa semester akhir di Universitas Gadjah Mada itu.
Menurutnya tidak masalah untuk agak sedikit berjalan jauh saat hendak akan menuju Seturan. Lagipula, kata Ian, itu juga demi kenyamanan pengendara ke depannya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
- Agama Titiek Puspa: Dulu, Sekarang, dan Perjalanan Spiritualnya
- Lisa Mariana Ngemis Tes DNA, Denise Chariesta Sebut Tak Ada Otak dan Harga Diri
- 6 Perangkat Xiaomi Siap Cicipi HyperOS 2.2, Bawa Fitur Kamera Baru dan AI Cerdas
- Kang Dedi Mulyadi Liburkan PKL di Bandung Sebulan dengan Bayaran Berlipat
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-17 Siaga! Media Asing: Ada yang Janggal dari Pemain Korut
-
Profil CV Sentosa Seal Surabaya, Pabrik Diduga Tahan Ijazah Karyawan Hingga Resign
-
BMKG Bantah Ada Anomali Seismik di Bogor Menyusul Gempa Merusak 10 April Kemarin
-
6 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan Terbaik April 2025, Kamera dan Performa Handal
-
5 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Snapdragon, Performa Handal Terbaik April 2025
Terkini
-
Pemkot Yogyakarta Gelar Pemeriksaan Kesehatan Lansia Gratis Tiap Bulan, Catat Tanggal dan Lokasinya!
-
Psikolog UGM Soroti Peran Literasi Digital dan Kontrol Diri
-
Pascaefisiensi Anggaran, Puteri Keraton Yogyakarta Pertahankan Kegiatan Budaya yang Terancam Hilang
-
Komunikasi Pemerintah Disorot: Harusnya Rangkul Publik, Bukan Bikin Kontroversi
-
Sehari Dua Kecelakaan Terjadi di Sleman, Satu Pengendara Motor Meninggal Dunia