SuaraJogja.id - Dinas Perhubungan (Dishub) kabupaten Bantul ikut menanggapi terkait insiden tabrak lari yang menimpa seorang anak kecil bernama M Fadlan Dhiaurrahman (7). Anak yang tinggal di Pedukuhan Kralas, Desa Canden, Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul tersebut ditabrak ketika hendak menyebrang di sekitar Jalan Joyodipuro.
Akses jalan yang tak tersedia rambu-rambu atau trotoar yang dikhususkan bagi pejalan kaki, menjadi salah satu yang perlu disorot.
Kepala Dishub Bantul, Aris Suharyanta mengatakan fasilitas pejalan kaki di Kabupaten Bantul tidak sepenuhnya dapat dicover oleh Pemkab setempat. Pasalnya hanya jalan protokol saja yang dapat difasilitasi.
"Fasilitas pejalan kaki, kami sediakan trotoar. Tapi jika bukan jalan yang di Bantul Kota tidak bisa (diberikan fasilitas trotoar)," kata Aris ditemui di ruang kerjanya, Jumat (13/11/2020).
Sebelumnya, lanjut Aris kajian untuk menyediakan fasilitas trotoar di luar jalan protokol sudah dilakukan. Kendati demikian hal itu sulit direalisasikan.
"Mengingat jalan yang ada di luar jalan protokol itu sempit-sempit. Artinya ketika disiapkan trotoar hal itu akan mengganggu jalur untuk kendaraan," jelas Aris.
Ia mengatakan jikapun harus memperlebar jalan yang ada di kabupaten, Pemkab harus bernegosiasi dengan masyarakat. Pasalnya beberapa ruas jalan berdampingan lanhsung dengan sawah dan tanah milik warga.
"Untuk menyediakan pembebasan lahan pemerintah akan membutuhkan dana yang cukup besar. Maka dari itu hal ini cukup sulit jika direalisasikan," ujar dia.
Secara tidak langsung keselamatan pejalan kaki di Kabupaten yang dikenal dengan Projotamansari ini belum sepenuhnya diperhatikan pemerintah. Kendati demikian Aris menjelaskan jika
Baca Juga: Aniaya Pakai Airsoft Gun, Sopir Truk di Bantul Terancam Bui hingga 7 Tahun
aktivitas masyarakat, mayoritas menggunakan kendaraan bermotor.
"Melihat dari situasi itu, kendaraan memang lebih dominan dipakai warga. Jika pejalan kaki sendiri menurut saya jarang ketika mereka memilih bepergian dengan jalan kaki," ungkap Aris.
Pihaknya tak menampik jika masih ada masyarakat yang memilih untuk berjalan kaki ketika beraktivitas. Kendati demikian aktivitas yang mereka lakukan adalah untuk olahraga.
"Jadi pejalan kaki yang beraktivitas ini biasanya untuk berolahraga. Sehingga kami siapkan tempat-tempat khusus, seperti di trotoar di Trirenggo ini. Atau lapangan olahraga yang sudah kami siapkan," ujar dia.
Terpisah, Kanit Laka Lantas Polres Bantul, Iptu Maryono mengungkapkan memang tingkat kecelakaan yang melibatkan pejalan kaki terbilang sedikit di Bantul. Namun untuk vatalitas yang menyebabkan luka berat atau kematian pejalan kaki bisa tinggi.
"Sebenarnya (kecelakaan pejalan kaki) tidak terlalu tinggi. Namun vatalitas atau potensi yang mengakibatkan orang luka-luka hingga meninggal dunia, tinggi," jelas dia.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
Terkini
-
Bidik Peningkatan Kunjungan Wisatawan Mancanegara, Pemkot Jogja Dorong Tambahan Direct Flight
-
Usai Viral Sebut Jokowi Bukan Alumni, Layanan LISA AI UGM Tak Bisa Digunakan
-
Gudeg Legend di Jogja Sediakan Makanan Gratis, Sajikan Menu Nusantara untuk Perantau Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Spesial Jumat Berkah untuk Warga Jogja: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
UGM Buka Peluang Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera