SuaraJogja.id - Sebagai bentuk apresiasi, belum lama ini Royal Ambarrukmo memberikan penghargaan kepada lima komunitas Pendopo Agung Royal Ambarrukmo.
Komunitas ini dinilai telah berkarya dan berperan aktif bersama Royal Ambarrukmo Yogyakarta sejak tahun 2011. Komunitas yang sudah 9 tahun berkarya bersama Royal Ambarrukmo Yogyakarta ini beberapa di antaranya ada Pametri Budaya Jawi, Sanggar Budaya Ambarrukmo, Padma Yoga, Jemparingan Jemuah Sonten, dan Komunitas Biola Anak yang telah menggeliatkan seni dan budaya Jawa sehingga memberi nafas baru di Pendopo Royal Ambarrukmo.
Penghargaan yang diberikan oleh Bapak Herman Courbois selaku General Manager Royal Ambarrukmo Yogyakarta di akhir bulan Oktober 2020, sekaligus menutup seluruh rangkaian acara ulang tahun ke Sembilan Royal Ambarrukmo Yogyakarta.
Ini merupakan kali pertama penghargaan tersebut diserahkan kepada masing-masing pengurus komunitas yang telah setia berjalan beriringan mendukung Royal Ambarrukmo untuk melestarikan seni dan budaya Jawa dengan cara yang anggun dan elegan, mereka adalah RM. Ir. Condroyono Harjaningrat yang selama ini mengelola Sanggar Budaya Ambarrukmo dengan latihan tari Jawa klasik setiap Selasa dan Kamis sore.
Kemudian ada KMT. Projo Suwasono dari Pametri Budaya Jawi yang mengelola komunitas macapat malem Senin Legi yang dilaksanakan setiap satu bulan sekali di hari Minggu Kliwon malam Senin Legi, Agung Susila yang mengelola Komunitas Jemparingan Jemuah Sonten yaitu latihan Jemparingan Mataraman yang rutin dilaksanakan setiap Jumat sore.
Qurrota Ayun yang mengelola Komunitas Suling Bambu Nusantara dan mengisi aktivitas Pendopo setiap hari Senin sore, Sulistyowati pengurus komunitas yoga Padma Yoga yang dilaksanakan setiap Jumat pagi di Bale Kambang atau Royal Garden, dan yang terakhir dari Komunitas Biola Anak yang dikelola oleh Vincentius Joko dan akan segera diaktifkan kembali setiap hari Minggu sore.
Penghargaan tersebut juga menjadi bukti komitmen Royal Ambarrukmo Yogyakarta dalam melestarikan budaya Jawa, serta sebagai ungkapan terima kasih bagi seluruh komunitas yang telah setia menemani langkah Royal Ambarrukmo menjadi sebuah sinergi tradisi dan modernitas yang unik dan satu-satunya menjadi ikon Royal Ambarrukmo Yogyakarta.
Hadir pula untuk menyemarakkan acara yaitu penampilan tari Jawa kreasi yang dibawakan oleh Sanggar Seni Kinanti Sekar. Nantinya Sanggar Seni Kinanti Sekar akan menjadi salah satu pengisi aktivitas pendopo yang baru dan membuka dua kelas latihan sekaligus, yaitu Tari Jawa Kreasi juga kelas membaca dan menulis Aksara Jawa.
Menurut Bapak Herman Courbois penambahan kegiatan ini semakin memperkaya kegiatan pelestarian seni dan budaya yang menjadi unggulan Royal Ambarrukmo Yogyakarta sebagai penyedia akomodasi sekaligus menjadi salah satu destinasi wisata sejarah dan seni Jawa yang otentik.
Baca Juga: Dari Film Jadi Sarana Edukasi, Ini Kisah Inspiratif Komunitas Malam Museum
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Kembali Disambut Rizky Ridho Hingga Yakob Sayuri
- Pemain Keturunan Rp260,7 Miliar Bawa Kabar Baik Setelah Mauro Zijlstra Proses Naturalisasi
- 4 Pilihan Alas Bedak Wardah yang Bikin Glowing dan Tahan Lama, Murah tapi Berkualitas!
- 4 Rekomendasi Sepatu Running Adidas Rp500 Ribuan, Favorit Pelari Pemula
- 6 Rekomendasi Lipstik yang Tahan Lama Terbaik, Harga Terjangkau Mulai Rp30 Ribuan
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Xiaomi RAM 8 GB Memori 256 GB, Pilihan Terbaik 2025
-
Bertemu Rocky Gerung, Kapolri Singgung Pepatah Tentang Teman dan Musuh
-
3 Rekomendasi HP Murah Samsung RAM Besar 8 GB Memori 256 GB, Harga Cuma Rp 2 Jutaan
-
9 Sepatu Lari Murah Rp500 Ribu ke Bawah di Shopee, Performa Nyaman Desain Keren!
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Juli 2025
Terkini
-
SD Negeri Sepi Peminat: Disdik Sleman Ungkap Penyebab dan Solusi Atasinya
-
2026 Tol Jogja-Solo Sampai Kalasan Bisa Dinikmati, Ini Progres Terbarunya
-
Operasi Patuh Progo 2025 Yogyakarta Digelar, Knalpot Brong Disita dan Tilang di Tempat
-
Jogja Siaga Stunting, Data Terbaru Ungkap Ratusan Keluarga Berisiko: Ini yang Dilakukan Pemkot?
-
Rumah Dihancurkan, Warga Lempuyangan Ngamuk, PT KAI Dituding Tak Manusiawi Saat Eksekusi