Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Minggu, 15 November 2020 | 20:09 WIB
Seorang pengunjung berlibur di Candi Prambanan, Minggu (15/11/2020). - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

Mungkin memang kalau sehari atau dua hari tidak masalah, kata dia, tetapi kalau terus menerus akan mengakibatkan rusaknya batu.

"Antisipasi paling cepat adalah pembersihan yang dilakukan sesegera mungkin. Kita juga selalu melakukan pemebersihan secara berkala, paling tidak tiga kali dalam setahun. Bulan ini juga sedang kita jadwalkan karena memang setelah hujan itu banyak rumput yang cepat tumbuh di candi," imbuhnya.

Sementara itu Sekretaris PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko, Emil Eny Utari, mengatakan antisipasi dampak abu vulkanik Gunung Merapi diserahkan sepenuhnya kepada BPCB DIY.

Menurutnya, BCPB sudah memiliki langkah-langkah tersendiri untuk melakukan antisipasi itu.

Baca Juga: Kunjungan Turun, Candi Prambanan Tetap Perketat Protokol Kesehatan

"Untuk terkait candi yang menangani dari BPCB DIY. Tentunya mereka sudah memiliki antisipasi bencana," tegas Emil.

Load More