SuaraJogja.id - Ruang karantina disiapkan di sekitar lokasi barak pengungsian Balai Kalurahan Glagaharjo, Cangkringan, Sleman. Langkah ini sesuai dengan permintaan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X beberapa waktu lalu.
Panewu Kapanewon Cangkringan Suparmono menyebutkan, persiapan lokasi karantina itu sudah dilakukan beberapa hari yang lalu. Ruang karantina tersebut memilih lokasi yang tidak terlalu jauh dengan barak pengungsian.
Dikatakan Suparmono, ruang karantina tersebut berada di SD Muhammadiyah Cepitsari Glagaharjo, Cangkringan. Dengan jarak yang dekat tersebut, diharapkan pemantauan terhadap pengungsi yang reaktif dapat lebih berjalan dengan baik.
"Jadi kami akhirnya pinjam satu kelas di SD Muhammadiyah Cepitsari, sehingga saat ini kita sudah punya tempat untuk karantina," ujar Suparmono kepada awak media, Senin (16/11/2020).
Baca Juga: Antisipasi Abu Merapi, Candi Prambanan Andalkan Tenaga Pembersih
Suparmono menyampaikan bahwa ruang karantina tersebut juga sudah dilengkapi dengan sekat-sekat untuk meminimalisir kontak.
Sekat yang dipasang pun, kata Suparmono, lebih tinggi jika dibandingkan dengan yang ada di barak pengungsian.
"Baru kita buat empat sekat tapi memang ini juga sebagai ruang karantina dan upaya penguatan protokol pencegahan Covid-19. Intinya ruang karantina sudah bisa digunakan," ucapnya.
Terkait dengan rapid test yang diperuntukkan bagi pengungsi, Suparmono mengaku, saat ini masih terus melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait.
Namun yang pasti, pemeriksaan terus dilakukan secata rutin dilakukan oleh petugas medis yang ada di posko kesehatan kepada pengungsi.
Baca Juga: Pengungsi Glagaharjo Mulai Keluhkan Sakit, Mayoritas dari Kelompok Lansia
“Tujuannya supaya kalau ada yang diketahui sakit bisa segera diberikan penanganan,” tegasnya.
Berita Terkait
-
Komisi IX Apresiasi Masyarakat Tetap Pakai Masker Meski Aturan Dicabut
-
Pemprov DKI Minta Masyarakat Hindari Acara Bukber Agar Kasus Covid-19 Tidak Melonjak Lagi
-
Covid-19 di Jakarta Makin Melandai, Dinkes DKI Prediksi Tak Ada Kasus Kematian Mulai Februari 2023
-
Demi Kurangi Angka Penularan Covid-19, Pemerintah Cina Tutup Pasar Elektronik Huaqiangbei
-
Angka Covid-19 Meningkat, Satpol PP Jakbar Bakal Gelar Operasi Tertib Masker Lagi: Tidak Ada Sanksi, Hanya Imbauan
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Harga Emas Antam Berbalik Lompat Tinggi Rp23.000 Hari Ini, Jadi Rp1.777.000/Gram
-
Wall Street Keok, IHSG Diprediksi Melemah Imbas Perang Dagang Trump vs Xi Jinping
-
Megawati dan Prabowo Subianto Akhirnya Bertemu, Begini Respon Jokowi
-
PM Malaysia Anwar Ibrahim Tegaskan ASEAN Solid dan Bersatu
-
Emas dan Bitcoin Banyak Diborong Imbas Ketegangan Perang Dagang AS vs China
Terkini
-
Pengawasan Jebol hingga Daging Sapi Antraks Dijual Bebas, 3 Warga Gunungkidul Terinfeksi
-
Libur Lebaran di Sleman, Kunjungan Wisatawan Melonjak Drastis, Candi Prambanan Jadi Primadona
-
Zona Merah Antraks di Gunungkidul, Daging Ilegal Beredar? Waspada
-
Miris, Pasar Godean Baru Diresmikan Jokowi, Bupati Sleman Temukan Banyak Atap Bocor
-
Kawasan Malioboro Dikeluhkan Bau Pesing, Begini Respon Pemkot Kota Yogyakarta