SuaraJogja.id - Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) DIY menyebut tidak akan memasang pelindung untuk Candi Prambanan seperti yang dilakukan kepada Candi Borobudur karena mempertimbangkan struktur candi yang berbeda satu sama lain.
Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) DIY Zaimul Azzah mengatakan bahwa antisipasi lain yang dilakukan pihaknya terkait abu vulkanik dari Gunung Merapi dengan menyiapkan tenaga khusus untuk pembersihan candi. Menurutnya, penanganan di Candi Prambanan tidak bisa lantas disamakan dengan Candi Borobudur.
"Candi Prambanan tidak mungkin dibikin seperti Candi Borobudur dengan penutupnya itu karena memang bentuk candinya berbeda. Mungkin kalau borobudur bentuknya lebih landai jadi bisa diberi cover, tapi kalau Prambanan tidak mungkin," ujar Zaimul saat dikonfirmasi awak media, Minggu (15/11/2020).
Zaimul menuturkan, sejauh ini pihaknya masih terus menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan jika memang terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Selain itu, pihaknya juga akan memaksimalkan tenaga yang dimiliki untuk melakukan pembersihan candi.
Menurutnya, alat-alat dan tenaga menjadi prioritas antisipasi melihat pengalaman erupsi Gunung Merapi tahun 2010 silam dan abu kiriman dari Gunung Kelud di Jawa Timur lalu. Pendataan peralatan akan terus dilakukan guna menghitung ketersediaan yang ada.
"Kita data alat-alat yang rusak. Intinya sejauh ini kita siap peralatan dan tenaga," ucapnya.
Disebutkan Zaimul, tenaga dan alat-alat tersebut akan menjadi ujung tombak sebagai antisipasi atau penyelamatan cagar budaya tersebut.
Ditekankan bahwa abu vulkanik di batu candi cukup dibersihkan dengan dua cara yakni basah dan kering.
"Alat-alat terkait dengan tenaga spesifik kita siapkan melihat memang tidak semua orang bisa naik ke candi untuk melakukan pembersihan," sebutnya.
Baca Juga: Kunjungan Turun, Candi Prambanan Tetap Perketat Protokol Kesehatan
Zaimul menungkapkan, abu vulkanik tentu akan berpengaruh kepada batuan candi.
Mungkin memang kalau sehari atau dua hari tidak masalah, kata dia, tetapi kalau terus menerus akan mengakibatkan rusaknya batu.
"Antisipasi paling cepat adalah pembersihan yang dilakukan sesegera mungkin. Kita juga selalu melakukan pemebersihan secara berkala, paling tidak tiga kali dalam setahun. Bulan ini juga sedang kita jadwalkan karena memang setelah hujan itu banyak rumput yang cepat tumbuh di candi," imbuhnya.
Sementara itu Sekretaris PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko, Emil Eny Utari, mengatakan antisipasi dampak abu vulkanik Gunung Merapi diserahkan sepenuhnya kepada BPCB DIY.
Menurutnya, BCPB sudah memiliki langkah-langkah tersendiri untuk melakukan antisipasi itu.
"Untuk terkait candi yang menangani dari BPCB DIY. Tentunya mereka sudah memiliki antisipasi bencana," tegas Emil.
Berita Terkait
-
Kunjungan Turun, Candi Prambanan Tetap Perketat Protokol Kesehatan
-
Sempat Bangkit, Kunjungan Candi Prambanan Lesu Lagi Tak Mampu Capai Kuota
-
Pengungsi Glagaharjo Mulai Keluhkan Sakit, Mayoritas dari Kelompok Lansia
-
Erupsi Merapi Diprediksi Lebih Kuat dari 2006 dan 4 Berita SuaraJogja
-
Tunggu Pembangunan Kandang Rampung, Evakuasi Hewan Ternak di Sleman Mandek
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
Terkini
-
Nataru Jadi Target: Pedagang Pasar Godean Nekat Pindah Meski Atap Bocor, Ini Alasannya
-
Sempat Dilema, Pemda DIY Gaspol Rencana PSEL untuk Kelola Sampah 1.000 Ton per Hari
-
Kasus Perusakan Polda DIY: Mahasiswa UNY Ditahan, Restorative Justice Jadi Solusi?
-
Rahasia DANA Kaget di Sini, Klik Linknya, Dapatkan Saldo Gratis Sekarang
-
Nermin Haljeta Menggila, PSIM Hancurkan Dewa United di Kandang Sendiri