SuaraJogja.id - Pengerjaan proyek revitalisasi kawasan Tugu Pal Putih terus dikebut. Hingga saat ini proyek pengerjaan tersebut diperkirakan sudah mencapai lebih dari 50 persen.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Jogja, Hari Setyowacono mengatakan dua proyek di kawasan Tugu Pal putih tersebut ditargetkan selesai dalam waktu dekat. Prediksinya proyek pedestrian dan proyek bebas kabel di simpang Tugu dapat rampung dalam kurun waktu dua atau tiga pekan ke depan.
Hari menyebut bahwa proyek revitalisasi kawasan Tugu saat ini sudah mencapai 60-65 persen dari progres pengerjaan seutuhnya. Dengan progres yang baik tersebut, pihaknya berharap akan bisa memenuhi target yakni rampung pada 19 Desember 2020 mendatang.
"Harapannya paling tidak rampung sesuai dengan kontrak yang ada," kata Hari saat dikonfirmasi awak media, Kamis (19/11/2020).
Sementara itu untuk progres pengerjaan pedestrian yang berada di Jln. Jenderal Sudirman, Hari menuturkan sudah mencapai angka 55-60 persen. Sedangkan terkait penurunan kabel listrik pihaknya terus melakukan komunikasi dengan PLN sebelum diturunkan.
"Kabel masih belum turun, kita terus koordinasi dengan PLN untuk segera menurunkan kabel yang di simpang Tugu. Modelnya nanti, kabel itu akan ditanam, kalau sudah otomatis aliran atas akan disalurkan ke bawah," terangnya.
Pantauan SuaraJogja.id di lapangan, saat ini pengerjaan memasuki kawasan Tugu di sebelah utara. Hal itu menyebabkan terjadinya pengalihan arus akibat jalan ke arah utara yang ditutup.
"Tidak ada upaya untuk penutupan sepenuhnya tapi paling tidak ada pengalihan atau rekayasa sementata. Sekarang sisi utara tugu ditutup dulu," ujar Hari.
Sementara di sisi selatan Tugu terlihat sudah selesai untuk dikerjakan. Saat hanya tinggal menunggu saja hingga usia beton dirasa cukup kuat secara konstruksi untuk bisa dilewati kendara selain roda dua.
Baca Juga: Rekayasa Lalu Lintas di Malioboro Tuai Pro Kontra, Ini Kata Dishub Jogja
Menurutnya usia beton yang sudah bisa dilewati adalah dua minggu setelah pemasangan. Namun akan lebih ideal dan kuat jika dilewati setelah tiga minggu usia beton tersebut.
"Sementara ini roda dua dulu, kalau sudah cukup kuat mulai roda empat. Intinya tidak ditutup total tapi pekerjaan juga bisa lancar selesai," ucapnya.
Terkait dengan rekayasa lalu lintas tersebut di kawasan Tugu Pal Putih, Hari menyampaikan telah ada koordinasi lebih dulu dengan Dishub. Ketersediaan ruang melintas bagi pengguna jalan khususnya kendaraan bermotor sangat diperhatikan agar tidak membahayakan.
Hari menambahkan sistem lembur menjadi salah satu upaya untuk mempercepat proses pengerjaan tersebut. Dalam arti, ketika saat ada kendala tidak bisa dikerjakan di siang hari maka pengerjaan dapat dilanjutkan di malam hari atau ketika sudah memungkinkan lagi.
"Kita minta polanya adalah lembur. Misalnya siang pas hujan, malam terang kan bisa bisa dikerjakan, polanya seperti itu," paparnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
Waduh! Cedera Kevin Diks Mengkhawatirkan, Batal Debut di Bundesliga
-
Shayne Pattynama Hilang, Sandy Walsh Unjuk Gigi di Buriram United
-
Danantara Tunjuk Ajudan Prabowo jadi Komisaris Waskita Karya
-
Punya Delapan Komisaris, PT KAI Jadi Sorotan Danantara
-
5 Rekomendasi HP Tahan Air Murah Mulai Rp2 Jutaan Terbaik 2025
Terkini
-
PAD Mandek, Belanja Membengkak: Bantul Cari Jurus Jitu Atasi Defisit 2026
-
MJO Aktif, Yogyakarta Diprediksi Diguyur Hujan Lebat, Ini Penjelasan BMKG
-
Hindari Tragedi Keracunan Terulang! Sleman Wajibkan Guru Cicipi Menu MBG, Begini Alasannya
-
PTS Akhirnya Bernapas Lega! Pemerintah Batasi Kuota PTN, Yogyakarta Jadi Sorotan
-
Kisah Diva Aurel, Mahasiswi ISI Yogyakarta yang Goyang Istana Merdeka