Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Jum'at, 20 November 2020 | 14:20 WIB
Ilustrasi la nina. [Wikipedia

SuaraJogja.id - Sebagai upaya antisipasi dan penanganan terhadap potensi ancaman bencana La Nina, Kodim 0730/GK menggelar apel siaga.

Komandan Kodim 0730/GK, Letkol Inf Noppy Laksana Armyanto mengatakan, apel siaga ini tidak hanya melibatkan anggota kodim, sebab juga mengajak berbagai instansi mulai dari tagana, BPBD Gunungkidul, PMI hingga personel dari Polres Gunungkidul.

Menurut dia, kesiapsigaan ini merupakan bentuk komitmen dari anggota TNI untuk membantu masyarakat yang sedang tertimpa musibah. “Kami siaga dan sewaktu-waktu dibutuhkan akan membantu dalam proses evakuasi saat terjadi musibah,” kata Noppy kepada wartawan seperti dilansir dari Harianjogja.com, Jumat (20/11/2020).

Dia menjelaskan, berdasarkan prakiraan cuaca dari Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), musim penghujan kali ini akan ada fenomena La Nina. Fenomena itu berdampak adanya peningkatan intesitas hujan dari biasanya. Hal inilah yang harus diwaspadai karena memperbesar potensi becana alam di wilayah Gunungkidul.

Baca Juga: Kenaikan UMK Ditetapkan, Gunungkidul Tertinggi se-DIY

Menurut Noppy, potensi bencana alam ini meliputi tanah longsor, angin kencang hingga banjir. “Harus dilakukan antisipasi sehingga dampaknya bisa dikurangi. Yang jelas, kami menyiapkan perosnel untuk membantu masyarakat yang tertimpa musibah,” katanya.

Hal tak jauh berbeda diungkapkan oleh Kapolres Gunungkidul, AKBP Agus Setiyawan. Menurut dia, pihaknya juga sudah menyiapkan personel guna membantu masyarakat yang tertimpa musibah akibat bencana alam. “Sebagai contoh saat angin kencang menerjan wilayah Nglipar, kami langsung menerjunkan personel guna membantu masyarakat,” katanya.

Selain personel, Agus mengakui juga sudah menyiapkan berbagai peralatan untuk membantu dalam proses evakuasi. “Sudah kami siapkan dan juga dicek peralatannya dan dipastikan semuanya bisa digunakan. Jadi, setiap waktu dibutuhkan kami siap memberikan bantuan,” katanya.

Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Edy Basuki mengatakan, pihaknya sudah memetakan potensi bencana pada saat musim hujan. Hasil dari kajian, untuk bencana banjir berpotensi terjadi di sepanjang aliran Kali Oya dan sungai di Desa Mertelu, Gedangsari. Sedangkan untuk angin kencang merata di seluruh wilayah. Adapun potensi bencana ketiga adalah tanah longsor dan berpotensi menerjang di enam kapanewon di zona utara Gunungkidul.

“Kami sudah buat edaran untuk melakukan antisipasi. Salah satunya meminta adanya gerakan kebersihan lingkungan guna memastikan saluran air berfungsi normal, mengurangi dahan ranting pohon yang lebat agar potensi bencana bisa dikurangi,” katanya.

Baca Juga: Viral, Kampanye Cabup Gunungkidul Beredar di Grup WA Penerima Manfaat PKH

Load More