SuaraJogja.id - Setelah penetapan Upah Minimum Propinsi (UMP) 2021 dilakukan beberapa waktu lalu, Pemda DIY dan kabupaten/kota akhirnya menetapkan Upah Minimum Kabupaten (UMK), Rabu 18/11/2020).
Penetapan UMK ini didasarkan hasil rekomendasi dari Dewan Pengupahan di masing-masing kabupaten kota serta bupati dan walikota serta disahkan melalui SK Gubernur Nomor 340/KEP/2020 tentang Penetapan UMK kabupaten/kota Tahun 2021.
Dari kelima kabupaten/kota, Gunungkidul paling tinggi menaikkan UMK untuk tahun depan. Kenaikan sebesar Rp65.000 ribu dari UMK 2020 sebesar Rp1.705.000 ini didasarkan pada sejumlah pertimbangan.
"Yang paling tinggi kenaikan rupiahnya tahun depan gunungkidul," ujar Sekda DIY, Baskara Aji di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Rabu (18/11/2020).
Menurut Aji, UMK 2021 untuk Gunungkidul sebesar Rp1.770.000. Jumlah ini meningkat 3,81 persen dari 2020 lalu sebesar Rp1.705.000. Sedangkan Kota Jogja sebesar Rp2.069.530 atau naik 3,27 persen persen dari 2020 lalu sebesar Rp2.004.000.
Sleman sebesar Rp1.903.500, naik 3,11 persen dari 2020 sebesar Rp1.846.000. Bantul sebesar Rp1.842.460, baik 2,9 persen dari 2020 lalu sebesar Rp1.790.500 dan Kulon Progo Rp1.805.000, naik 3,11 persen dari 2020 lalu sebesar Rp1.750.500.
"Karena sudah menjadi keputusan gubernur, mohon semua pihak bisa melaksanakan [keputusan] ini sebaik-baiknya,. Kebijakan ini akan diterapkan bulan januari 2021," ujarnya.
Sementara Sekda Gunungkidul, Drajad Kuswandana menjelaskan, kenaikan rupiah UMK 2021 paling tinggi se-DIY memang sengaja dilakukan kabupaten tersebut. Salah satu alasannya agar lebih tinggi dari UMP DIY 2021 sebesar Rp1.765.000 atau naik 3,54 persen dari 2020 sebesar Rp1.704.608.
"Ya karena memang di gunung kidul syaratnya [umk] pemkab harus lebih tinggi dari propinsi sehingga untuk mewujudkan itu maka kenaikan di gunungkidul sebesar Rp65.000 untuk 2021," ungkapnya.
Baca Juga: Kenaikan UMP DIY 2021 Tak Penuhi KHL, Puluhan Buruh Topo Pepe di Titik Nol
Wali Kota Jogja, Haryadi Suyuti menambahkan, meski kenaikan rupiah UMK tertinggi di Gunungkidul, UMK 2021 kabupaten/kota di DIY paling tinggi di Kota Jogja.
"Absolut nominalnya paling tinggi kota, tapi persentasenya di gunungkidul," paparnya.
Sebelumnya Pemda DIY melalui SK Gubernur DIY nomor 319/KEP/2020 tentang Penetapan UMP DIY 2021 menetapkan kenaikan UMP 2021 pada 31 Oktober 2020 lalu.
Kenaikan UMP dan UMK direkomendasikan dalam rangka peningkatan perekonomian bagi pekerja dan kelangsungan usaha pada saat pandemi COVID-19. Selain itu sekaligus untuk menjaga stabilitas dan menciptakan suasana hubungan industrial yang kondusif.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Gesit dan Irit, 5 Rekomendasi Mobil Mungil Mulai Rp 40 Jutaan untuk Pemula
- Pemain Keturunan Rp52,14 Miliar Follow Timnas Indonesia: Saya Sudah Bicara dengan Pelatih Kepala
- Lupakan Vario! 5 Rekomendasi Motor Gagah Harganya Jauh Lebih Murah, Tenaganya Bikin Ketagihan
- 1 Detik Main di Europa League, Dean James Cetak Sejarah untuk Timnas Indonesia
- 3 Rekomendasi HP Murah Samsung RAM Besar 8 GB Memori 256 GB, Harga Cuma Rp 2 Jutaan
Pilihan
-
Emas Antam Hari Ini Terjungkal, Harganya Tembus Rp 1.908.000/Gram
-
Transparansi Adalah Juara Sejati: Mewujudkan Sepak Bola yang Jujur Lewat Piala Presiden 2025
-
Ferarri Kapten! Ini Daftar Starting XI Timnas Indonesia U-23 vs Brunei
-
Utang RI Membengkak, Sri Mulyani Tetap Santai: Masih Prudent dan Terukur
-
Flexing Barang Mewah Bisa Bikin Anda 'Disapa' Petugas Pajak!
Terkini
-
Biopori jadi Senjata Rahasia Bantul Lawan Sampah? Sanksi Menanti ASN yang Melanggar
-
Ironi Yogyakarta: Kota Pendidikan dan Pariwisata Dilanda PHK, Pemerintah Akui Job Fair Tak Efektif?
-
Jokowi Dipolisikan Rismon Sianipar soal Ucapan di Dies Natalis UGM 2017? Polda DIY Bilang Begini
-
Haji Jalur Laut: Mimpi atau Ilusi? Kemenag DIY Ungkap Fakta Terkini
-
Beras Oplosan Gegerkan Pasar, Bagaimana Nasib Beras Makan Bergizi Gratis?