SuaraJogja.id - Aktivitas kegempaan Merapi hari Minggu pagi kemarin mengalami peningkatan. Hal itu dipengaruhi lantaran adanya guguran tebing sisa erupsi 1954.
Seperti diketahui hingga hari ke-19 setelah ditetapkan siaga, aktivitas kegempaan Merapi terus menunjukkan intensitas tinggi.
Meningkatnya gempa vulkanik dangkal menimbulkan sejumlah guguran material vulkanik lama yang berada di dinding puncak Merapi.
Guguran material vulkanik yang tergolong luncurannya cukup selama 10 hari terakhir adalah pada Jumat 14 November 2020 lalu dengan jarak luncur dua kilometer mengarah ke Kali Lamat. Guguran ini terjadi pada pukul 06.15 WIB.
Baca Juga: Waspada Lahar Dingin Gunung Merapi, BPBD Kota Yogyakarta Siapkan Hal Ini
Terbaru guguran material vulkanik kembali meluncur dari puncak Merapi jatuh ke dalam kawah pada Minggu 22 November 2020 pukul 06.50 WIB. Material vulkanik di titik guguran ini disebut dengan istilah Lava 1954 karena merupakan material sisa erupsi pada tahun 1954.
Berdasarkan video berdurasi 29 detik yang dirilis BPPKTG Senin (23/11/2020) tampak material puncak secara perlahan runtuh yang diawali dengan pergerakan atau getaran tayangan. Getaran tersebut diduga sebagai bagian dari aktivitas kegempaan Merapi yang menimbulkan CCTV yang terpasang di Deles iku bergetar.
“Terjadi guguran tebing lava lama yang terpantau dari CCTV pengamatan Gunung Merapi yang dipasang di Deles pada pukul 06.50 WIB. Guguran ini tercatat di seismogram dengan amplitudo 75 mm dan durasi 82 detik,” katanya Senin (23/11/2020) pagi.
Hanik menegaskan aktivitas kegempaan di Gunung Merapi tercatat masih tergolong tinggi. Gempa vulkanik dangkal yang dominan mengakibatkan ketidakstabilan material lama yang ada di puncak kemudian terjadi guguran.
“Guguran tersebut merupakan guguran dari tebing lava 1954 yang berada di dinding kawah utara. Material jatuh ke dalam kawah dan hingga saat ini tidak berpengaruh pada aktivitas Gunung Merapi,” katanya.
Baca Juga: Peduli Pengungsi Merapi, Hartono Mall Yogyakarta Serahkan Bantuan Logistik
Pihaknya mengimbau kepada seluruh warga di sekitar lereng Merapi agar tetap tenang dan mematuhi rekomendasi dari BPPTKG serta arahan dari BPBD dan pemerintah daerah setempat. Guguran material tersebut merupakan kejadian yang biasa terjadi pada saat Merapi mengalami kenaikan aktivitas menjelang erupsi.
Berita Terkait
-
Atap Klub Malam Runtuh Saat Konser, Gubernur dan Eks Bintang MLB Tewas Bersama 98 Korban
-
Tol di Sumatera, Kalimantan, dan Bali Dipadati Kendaraan! Ini Pemicunya
-
Gunung Marapi Kembali Erupsi, Muntahkan Abu Vulkanik Lebih Tinggi
-
Gunung Marapi Erupsi, Ketinggian Abu Vulkanik Capai 350 Meter
-
Gempa Myanmar Picu Tragedi di Bangkok: Gedung 30 Lantai Rata dengan Tanah, 43 Pekerja Hilang!
Tag
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Penurunan Fungsi Kognitif Akibat Kebiasaan Pakai AI: Kemajuan atau Ancaman?
-
'Di Udara' Efek Rumah Kaca: Seruan Perjuangan yang Tidak Akan Pernah Mati
-
Terus Pecah Rekor! Harga Emas Antam 1 Gram Kini Dibanderol Rp1.975.000
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
Terkini
-
Ribuan Umat Padati Gereja, Gegana DIY Turun Tangan Amankan Paskah di Jogja
-
Layanan Wealth Management BRI Raih Penghargaan Internasional dari Euromoney
-
Omzet Ratusan Juta dari Usaha Sederhana Kisah Sukses Purna PMI di Godean Ini Bikin Menteri Terinspirasi
-
Waspada Jebakan Kerja di Luar Negeri, Menteri Ungkap Modus PMI Unprosedural Incar Anak Muda
-
Dana Hibah Pariwisata Sleman Dikorupsi? Bupati Harda Kiswaya Beri Klarifikasi Usai Diperiksa Kejari