Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Muhammad Ilham Baktora
Selasa, 24 November 2020 | 20:44 WIB
Kepala BNN Kabupaten Bantul Arfin Munajah memberi keterangan kepada wartawan di kantor BNN Bantul, Selasa (24/11/2020). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

SuaraJogja.id - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Bantul Arfin Munajah menyebutkan bahwa pencegahan penyalahgunaan narkoba di Bantul terus dilakukan instansinya. Penyuluhan kepada keluarga dan sosialisasi terus dilakukan untuk menekan angka penyalahgunaan narkoba.

Arfin mengatakan, peran lingkungan dan orang terdekat menjadi faktor bagaimana masyarakat terhindar dari penggunaan obat-obatan terlarang.

"Rehabilitasi dan penangkapan itu kan langkah terakhir ya. Jika bisa itu dicegah dahulu, dengan cara sosialisasi dan sasarannya kepada orang-orang terdekat. Maka kami juga memperkuat dengan sistem ketahanan keluarga," jelas Arfin, ditemui di kantor BNN Bantul, Selasa (24/11/2020).

BNN Bantul, kata Arfin, tengah merehabilitasi sebanyak 10 klien. Ia mengatakan, sistem ketahanan keluarga sangat penting untuk kesembuhan klien.

Baca Juga: Millen Cyrus Ditangkap Kasus Narkoba, Tante: Syok, Kasihan Mamanya

Hal itu menyusul bahwa lingkup terkecil dari lingkungan masyarakat adalah keluarga.

"Jika lingkungan keluarga ini kuat, lingkungan sekitarnya juga bagus, ada Interaksi yang positif, termasuk ada kasih sayang, hal itu bisa mempengaruhi keinginan orang untuk menggunakan barang haram ini," jelas dia.

Hingga kini, BNN sudah melakukan sosialisasi kepada orang dewasa. Di samping itu, sosialisasi kepada remaja juga dilakukan untuk menjauhi narkoba.

"Orang tua ini harus tahu keadaan anaknya, jangan sampai baru ketahuan sudah kecanduan sampai stadium 3, ini akan sulit. Jika masih awal, lebih mudah kami bantu lakukan rehabilitasi," terang dia.

Sosialisasi di tengah pandemi Covid-19 lebih banyak dilakukan dengan memanfaatkan media sosial.

Baca Juga: Millen Cyrus Sering Dinasihati Keluarga karena Doyan Dugem

Kendati demikian, sosialisasi tatap muka juga beberapa kali dilakukan dengan mengetatkan protokol pencegahan virus.

"Sosialisasi dilakukan melalui beberapa media online, selain itu ruang publik seperti baliho dan spanduk juga kami pasang. Beberapa kali ada permintaan sosialisasi terhadap penyalahgunaan narkoba, dan sudah dilakukan dengan protokol kesehatan," terang dia.

Arfin tak menampik bahwa pengguna narkoba di Bantul cukup banyak. Berdasarkan data yang dia dapatkan dari kepolisian, ada lebih kurang 67 orang hingga Juli 2020.

"Tahun 2019, mencapai 90 orang. Di tahun 2020 ini mencapai 67 orang sampai bulan Juli 2020. Saat ini kami sudah merehabilitasi 10 klien, targetnya lima orang, tapi kami tetap melayani masyarakat yang ingin pulih dari ketergantungan obat-obatan terlarang ini," jelas dia.

Sebanyak 10 orang dari pasien yang ditangani BNN Kabupaten Bantul, mayoritas adalah laki-laki. Sisanya seorang perempuan.

Hingga kini klien mendapat kesempatan rehabilitasi sebanyak 8 kali konseling. Arfin mengatakan jika klien mendapat pemulihan tersebut secara gratis.

Load More