Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Sabtu, 28 November 2020 | 06:50 WIB
Tiang-tiang lampu yang masih dibalut plastik sudah terpasang di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Jumat (27/11/2020). - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

SuaraJogja.id - Progres proyek pekerjaan revitalisasi kawasan Tugu Pal Putih dan Jalan Jenderal Sudirman sudah 70 persen. Beberapa street furniture atau aksesoris jalan mulai dipasang di sekitar dua kawasan proyek tersebut.

Kepala Bidang Binamarga Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Pemukiman [DPUPKP] Kota Yogyakarta Umi Akhsanti mengatakan, untuk pekerjaan di kawasan Tugu Pal Putih, petugas masih menyelesaikan pemasangan batu andesit di sisi utara Tugu. Nantinya pemasangan batu andesit itu akan menyerupai kawasan Titik Nol Kilometer.

"Sampai saat ini sudah 70 persen. Masih menyelesaikan pekerjaan pemasangan batu andesit di sisi utara tugu ditambah aksesoris jalan mulai dipasang juga," ujar Umi, saat dihubungi awak media, Jumat (27/11/2020).

Umi menyebut, aksesoris yang dipasang itu mulai dari bangku, tiang-tiang lamp hingga bohlam lampu. Ditambah pula dengan pemasangan Penerangan Jalan Umum (PJU) yang juga sudah mulai digarap untuk tahap akhir.

Baca Juga: Kejar Target Kelar Akhir Bulan Ini, Proyek Revitalisasi Tugu Pal Dilembur

Dari pantauan SuaraJogja.id di lapangan, di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman terlihat sudah ada berjajar beberapa tiang lampu yang masih dibungkus oleh plastik. Belum ada bohlam lampu atau aliran listrik di situ namun sudah didirikan sedemikian rupa.

"Lampu-lampu budaya juga sudah mulai kita pasang, beberapa kalau tidak salah sudah ada yang nyala setelah kita coba yang pas di simpang tugu itu," ungkapnya.

Bergerak dengan progres yang sama-sama sudah mencapai 70 persen, kata Umi, proyek pedestrian di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman juga sudah mulai dipasangi aksesoris. Pekerjaannya pun sudah tinggal menyelesaikan teraso dan akan disusul dengan pemasangan lampu di tiang yang sudah didirikan tadi.

Terkait desainnya, Umi menuturkan akan dibuat sedikit berbeda dibandingkan dengan yang ada di Jalan Sudirman ke arah Kotabaru. Hal ini menyesuaikan juga dengan konsep kawasan yang menuju ke arah sumbu filosofis.

"Nanti akan lebih mendekati konsep yang ada di Malioboro untuk tiangnya dan lampu-lampunya," ucapnya.

Baca Juga: Revitalisasi Hampir Selesai, Rekayasa Lalu Lintas Tugu Jogja Berubah Lagi

Dengan progres yang sudah sejauh ini, Umi berharap tetap bisa menyelesaikan dua proyek pembangunan ini sesuai dengan target. Setidaknya, kata Umi, tanggal 17 Desember kawasan Jalan Jenderal Sudirman dan Tugu Pal Putih sudah bisa dinikmati.

"Ya harapan kami tanggal 17 Desember sudah bisa dinikmati oleh masyarakat," harapnya.

Disampaikan Umi, demi mendukung target itu rekan-rekan pekerja pun memang sudah bekerja cukup lembur. Sebab memang pekerjaan dua proyek pembangunan ini sudah dilaksanakan siang dan malam hari.

"Temen-temen pekerja agak lembur, kalau yang di Tugu kerja siang-malam, kecuali malam minggu dan malam senin, malamnya tidak ada pekerjaan. Kalau untuk Jalan sudirman cuma lembur sampai agak malam saja tapi tidak sampai larut. Pertimbangannya karena lalu lintas di Tugu yang tidak bisa terlalu lama ditutup siang malam secara full," tandasnya.

Sementara itu Pati Parinadya atau Pimpinan Lembaga Parinadya Kaistimewan, Aris Eko Nugroho, menyebut pemasangan tiang-tiang lampu di sepanjang Jalan Sudirman itu bukan tanpa makna.

Menurutnya, itu sudah disesuaikan dengan filosofi yang ada untuk merespon kawasan di sekitar sumbu filosofis itu sendiri.

"Secara prinsip [tiang lampu] itu warna Jogja yang ada hijau, merah, kuning. Itu sebagai perlambangan motif ornamen yang sedikit disederhanakan supaya tidak menyamai lampu budaya di sumbu filosofis," terang Aris.

Load More