SuaraJogja.id - Kunjungan wisatawan yang menyusut membuat pemasukan beberapa objek wisata pun terdampak. Setiap objek wisata perlu menyiasati biaya operasional untuk terus bisa bertahan di kondisi yang tidak menentu saat ini.
Kondisi ini pula yang dirasakan oleh Kebun Binatang Gembira Loka Zoo (GL Zoo) dalam beberapa bulan terakhir semenjak pandemi Covid-19. Bahkan kondisi tersebut membuat kebun binatang satu-satunya di Jogja ini sempat ditutup dan baru dibuka kembali pada 3 Agustus lalu.
Sejak pembukaan kembali itu pun, kondisinya belum sepenuhnya kembali normal. Artinya masih ada aturan-aturan tentang pembatasan kunjungan yang harus ditetapkan.
Kepala Bagian Humas dan Promosi GL Zoo Fahmi Ramadhan tidak memungkiri bahwa pemasukan GL Zoo memang bersumber pada kunjungan wisatawan. Akibat pandemi Covid-19 kunjungan itu hingga saat ini belum memberikan dampak positif yang cukup banyak.
Baca Juga: Dinas Pariwisata Bali Gelar Temu Virtual dengan 10 Negara Wisman Terbanyak
Namun hal tersebut, nyatanya sudah dipersiapkan oleh manajemen GL Zoo ketika memang kondisinya belum juga membaik dalam beberapa waktu mendatang.
Hal yang paling disoroti tentu tentang perawatan kepada satwa-satwa tersebut.
"Manajemen sudah belajar dari pengalaman bencana sebelumnya, mulai dari Gempa Bumi 2006, Erupsi Merpai 2010 dan lainnya. Jadi sudah menyiapkan dana cadangan yang berfokus memang untuk pakan," kata Fahmi kepada SuaraJogja.id, Jumat (27/11/2020).
Fahmi mengatakan terkait pemberian makan kepada satwa sendiri tidak ada pengurangan dari segi kuantitas.
Artinya makanan menjadi fokus utama dalam perawatan yang dilakukan manajemen GL Zoo kepada seluruh satwanya.
Baca Juga: Masih Lengang, Kunjungan Gembira Loka Zoo Belum Penuhi Kuota Harian
Perlu diketahui, kata Fahmi, GL Zoo hingga saat ini juga belum pernah membuka donasi terkait dengan opersional itu. Walaupun tetap ada masyarakat yang memberikan donasi dalam bentuk makanan beberapa kali.
"Ya tentu tidak kita tolak, itu juga tetap akan kita terima. Tapi kalau membuka donasi untuk itu belum ada," ucapnya.
Menyiasati urusan makanan satwa tersebut, beberapa waktu yang lalu GL Zoo sudah menjalin kerja sama dengan salah satu perusahaan retail yang ada di Yogyakarta.
Dalam kerja sama itu berkaitan dengan buah atau sayuran yang sudah tidak layak display dan dikonsumsi manusia akan diberikan kepada GL Zoo sebagai tambahan makan satwa.
"Jadi bisa dibilang selama ini persediaan makanan dan perawatan satwa masih aman. Porsinya tidak dikurangi tapi hanya menu saja yang diganti," tuturnya.
Fahmi mengungkapkan tidak ada tambahan koleksi satwa di GL Zoo saat ini. Namun ada zona baru yakni zona cakar yang berisi hewan bercakar dan karnivora beruang, harimau, macan dahan dan lain-lain untuk memberikan pengalaman yang lebih seru kepada pengunjung.
Berita Terkait
-
Seruit Bukan Satu-satunya, Ini 6 Kuliner Lampung yang Siap Manjakan Lidahmu
-
Rahasia Kota Gadis, Ini 6 Kuliner Madiun yang Bikin Wisatawan Asing Ketagihan
-
Kemenpar Sambut Baik Wisatawan Korut yang Makin Banyak ke Indonesia: Kita Welcome
-
Harga Tiket Terbaru Gembira Loka Zoo Yogyakarta Libur Lebaran 2025, Berikut Tips Berkunjungnya!
-
10 Pantai Eksotis di Jogja yang Wajib Masuk List Liburan Lebaran 2025
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Megawati dan Prabowo Subianto Akhirnya Bertemu, Begini Respon Jokowi
-
PM Malaysia Anwar Ibrahim Tegaskan ASEAN Solid dan Bersatu
-
Emas dan Bitcoin Banyak Diborong Imbas Ketegangan Perang Dagang AS vs China
-
Red Sparks Bangkit Dramatis, Paksa Set Penentuan di Final Liga Voli Korea 2024/2025
-
RESMI Lawan Manchester United di Malaysia, ASEAN All-Stars Bakal Dilatih Shin Tae-yong?
Terkini
-
Libur Lebaran di Sleman, Kunjungan Wisatawan Melonjak Drastis, Candi Prambanan Jadi Primadona
-
Zona Merah Antraks di Gunungkidul, Daging Ilegal Beredar? Waspada
-
Miris, Pasar Godean Baru Diresmikan Jokowi, Bupati Sleman Temukan Banyak Atap Bocor
-
Kawasan Malioboro Dikeluhkan Bau Pesing, Begini Respon Pemkot Kota Yogyakarta
-
Arus Balik Melandai, Tol Tamanmartani Resmi Ditutup, Polda DIY Imbau Pemudik Lakukan Ini