Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Rabu, 02 Desember 2020 | 14:53 WIB
Ketua Bawaslu Kabupaten Sleman Abdul Karim Mustofa - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

SuaraJogja.id - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Sleman mengimbau distribusi logistik untuk Pilkada Sleman 2020 dilakukan tepat sasaran. Persiapan harus terus dimatangkan mengingat hari pencoblosan yang tinggal menghitung hari.

Ketua Bawaslu Kabupaten Sleman Abdul Karim Mustofa mengatakan, pihaknya telah diminta untuk melakukan koordinasi bersama dengan KPU Sleman terkait dengan proses distribusi logistik Pilkada Sleman. Menurut rencana distribusi logistik tersebut akan dilakukan ke Kalurahan terlebih dahulu sebeluk diserahkan ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) masing-masing.

"Sebelum proses itu kami selalu memberikan imbauan, paling tidak koordinasi lebih lanjut agar logistik ini benar-benar dipacking secara tepat, baik tepat secara prosedur, jumlah dan posisi," tegas Karim kepada awak media, Rabu (2/11/2020).

Dijelaskan Karim, tepat secara jumlah artinya distribusi logistik harus menyesuaikan kebutuhan yang diperlukan masing-masing TPS. Hal itu juga bisa membantu untuk mengurangi potensi kecurangan yang ada.

Baca Juga: Pengusutan Video Bagi Duit Dihentikan, Tim Halim-Joko Akan Laporkan Bawaslu

Jumlah itu sudah perlu disesuaikan dengan keberadaan TPS yang ada dengan melebihkan pemberian logistik masing-masing 2,5 persen untuk kebutuhan tambahan. Di sisi lain, terkait tepat posis, artinya tidak ada logistik yang didistribusikan ke salah alamat.

"Ada tiga kabupaten di DIY yang melakukan Pilkada serentak tahun ini. Jadi jangan sampai malah surat suara dari kabupaten lain yang justru masuk ke Sleman atau begitu juga sebaliknya," harapnya.

Lebih lanjut terkait dengan tepat prosedur, artinya jika memang sudah ada waktu yang dijadwalkan, pelaksanaan harus mengikuti aturan tersebut. Sebab dikhawatirkan, saat tidak tepat waktu malah justru akan berdampak pada hal-hal lain saat pelaksanaan.

"Hal-hal itu yang tidak diinginkan. Dan semoga bisa diminimalisir apalagi saat situasi pandemi Covid-19 dan pergantian musim saat ini," tegasnya.

Menurutnya selain sebagai evaluasi pelaksanaan pemilihan umum pada tahun 2019 lalu, koordinasi lanjutan yang baik ini juga sekaligus untuk beradaptasi dengan hal-hal baru pada Pilkada tahun ini.

Baca Juga: Muncul Dugaan Kasus Politik Uang Lewat Bansos, Ini Respon Bawaslu Sleman

Semisal tambahan APD yang kemudian memang diperlukan oleh petugas di TPS masing-masing. Ditegaskan Karim, terkait APD juga tidak bisa dianggap remeh karena itu menyangkut pelayanan saat hari pencoblosan nanti.

"APD dan alat-alat saat pandemi ini sangat penting dan berkaitan erat dengan penerapan protokol kesehatan. Kalau bisa jangan sampai terlewat," sebutnya.

Sementara itu sebelumnya, Ketua KPU Sleman Trapsi Haryadi menuturkan, pendistribusian logistik Pilkada akan dimulai pada 7 Desember 2020. Distribusi itu akan diserahkan kepada pihak kalurahan terlebih dahulu sebelum dibawa ke TPS tertentu.

"Koordinasi sudah kami lakukan, mulai dengan Bawaslu, gugus tugas, PPK dan PPS serta pemangku wilayah setempat dalam hal pengamanan," ujar Trapsi.

Disebutkan Trapsi, rincian logistik Pilkada Sleman terdiri atas satu kotak suara, dua botol tinta, satu botol disinfektan, face shield tiap angggota KPPS, satu thermogun, handsanitizer, satu semprotan, fasilitas cuci tangan, sarung tangan bagi KPPS. Tidak lupa masyarakat yang nanti menggunakan hak pilihnya akan diberi sarung tangan sekali pakai guna pencegahan penyebaran Covid-19.

“Kalau jumlah TPS di Sleman total ada 1.225 TPS, KPPS ada 1.4875 orang, sedangkan jumlah DPT sebanyak 792.925 orang,” tandasnya.

Load More