Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Muhammad Ilham Baktora
Minggu, 06 Desember 2020 | 15:10 WIB
Sejumlah petugas Damkar Bantul memadamkan api di reruntuhan ruangan yang terbakar di SMP 1 Jetis, Dusun Kertan RT 6, Desa Sumberagung, Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul hangus terbakar, Minggu (6/12/2020). [Dok.ist Damkar Bantul]

SuaraJogja.id - Sebuah insiden kebakaran terjadi di wilayah Bantul. Dua ruangan dan termasuk gudang yang ada di SMP 1 Jetis, Dusun Kertan RT 6, Desa Sumberagung, Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul hangus terbakar, Minggu (6/12/2020).

Manajer Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul, Aka Luk Luk Firmansyah menjelaskan bahwa peristiwa terjadi pada pukul 09.40 wib.

"Obyek yang terbakar dua ruangan sekolah dan satu gudang yang ada di SMP 1 Jetis Bantul," terang Aka dihubungi wartawan, Minggu.

Ia menjelaskan gudang dan ruangan tersebut juga menghanguskan sejumlah barang elektronik dan kelengkapan sekolah yang lainnya.

Baca Juga: Pakai 6 Armada, KPU Bantul Distribusikan Logistik Pemilu ke 17 Kecamatan

"Ruangan tersebut terdapat beberapa barang elektronik seperti komputer beserta lcd. Selain itu kursi, meja dan bahan dari kayu lainnya ikut hangus terbakar," tambah Aka Luk Luk.

Ia menerangkan tidak ada korban jiwa dalam insiden kebakaran itu. BPBD Damkar Bantul menerjunkan 3 mobil pemadaman pada pagi itu.

"Sebanyak 3 mobil damkar kami turunkan untuk memadamkan api. Kami juya dibantu Tagana, sukarelawan dari warga dan juga Polres Bantul," ujarnya.

Kurang lebih satu jam pemadaman dilakukan oleh petugas gabungan. 

Disinggung penyebab terjadinya kebakaran, Aka menduga peristiwa terjadi karena korsleting listrik.

Baca Juga: Kenalkan Makanan Khas, Perempuan Pelaku UMKM Bantul Pulihkan Roda Ekonomi

"Dugaan sementara karena korslet listrik. Namun untuk mengetahui pastinya  

penyelidikan berada di ranah polisi," terang dia.

Akibat insiden itu, BPBD memperkirakan kerugiannya mencapai Rp100 juta. Pasalnya banyak barang elektronik yang terbakar.

"Untuk kerugiannya kami taksir sekitar Rp100 juta," ujar dia.

Terpisah, Kapolsek Jetis, AKP M Soleh menjelaskan kronologi kebakaran tersebut. Awalnya kondisi sekolah kosong dan ditinggalkan oleh penjaga pada pagi hari.

Petugas jaga yang juga sebagai saksi bernama Yuli Haryana (49) dan rekannya Haryanto (45) piket jaga dan mematikan lampu sekolah pukul 05.00 wib. Setelah selesai saksi Yuli meninggalkan sekolah untuk kembali ke rumah.

"Saksi Haryanto yang tinggal di rumah dinas SMP 1 Jetis meninggalkan sekolah untuk mengantar anaknya berlatih bola. Pagar sekolah dikunci agar aman," ujar dia.

Sekitar pukul 09.00 wib, warga yang berada di sawah, tepatnya di selatan sekolah melihat kobaran api. Selanjutnya memberitahu warga dan menghubungi Damkar Bantul dan Polsek Jetis.

Kendati pagar sekolah terkunci, pemadaman sempat kesulitan karena petugas tidak bisa masuk. Soleh menerangkan sejumlah petugas terpaksa membuka paksa pagar untuk memadamkan api.

"Kami sempat kesulitan memadamkan api karena pintu pagar terkunci. Tetapi akhirnya kami masuk dan melakukan pemadaman. Sekitar pukul 10.30 wib, api baru bisa dipadamkan," terangnya.

Load More