Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Muhammad Ilham Baktora
Minggu, 06 Desember 2020 | 18:27 WIB
Sejumlah pengunjung menyambangi destinasi wisata di bantaran Kali Opak, Bambing Opak Asri di Desa Canden, Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul, Minggu (6/12/2020). [Muhammad Ilham Baktora / SuaraJogja.id]
Ketua Pokdarwis Bambing Opak Asri, Sigit Subroto saat ditemui wartawan di rumahnya, Desa Canden, Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul, Minggu (6/12/2020). [Muhammad Ilham Baktora / SuaraJogja.id]

Maka dari itu, dirinya membangun sejumlah stand makanan di sekitar destinasi yang nantinya dapat dimanfaatkan warga untuk membuka usaha kuliner.

Selain usaha kuliner, lokasi parkir sepenuhnya diatur oleh warga Canden.

Wisata perahu yang disediakan di bantaran kali opak juga menjadi pemasukan untuk warga. Nantinya masyarakat sekitar yang berinvestasi akan mendapat hasil sesuai kesepakatan.

"Sebelumnya satu kali trip untuk wisata air pengunjung cukup membayar Rp5 ribu. Setelah pandemi ini karena harus jaga jarak, satu pengunjung mungkin kamu kenakan biaya Rp10 ribu. Biasanya bisa 10 orang, nanti kapasitas kami kurangi, maka harga kami naikkan. Nah hasil pendapatan ini nanti yang kami harapkan bisa memberdayakan warga," terang dia.

Baca Juga: Pakai 6 Armada, KPU Bantul Distribusikan Logistik Pemilu ke 17 Kecamatan

Saat ini baru lima pedagang yang bisa menempati stand di Bambing Opak Asri. Nantinya akan dibangun lebih banyak stand untuk masyarakat yang ingin membuka usaha di lokasi tersebut.

Sigit juga akan mempromosikan kuliner yang cukup dikenal di wilayah Canden. Makanan tempe dan gayam adalah masakan yang nantinya akan diperjual-belikan sebagai oleh-oleh untuk wisatawan yang berkunjung ke Bambing Opak Asri.

"Di Canden ini terkenal dengan olahan tempenya. Selain itu ada makanan gayam yang jarang orang ketahui. Olahan makanan tersebut diproduksi oleh warga kami. Artinya dengan adanya destinasi ini menjadi wadah promosi dan berharap bisa mendatangkan pendapatan untuk masyarakat," ujar dia.

Hingga kini Sigit bersama warga masih melengkapi beberapa plang penunjuk arah menuju lokasi wisata. Pengunjung yang datang saat ini tidak ditarik karcis atau biaya masuk, termasuk parkir.

Selama pandemi lalu, diakuinya tak banyak orang berdatangan. Sigit juga sedang menyiapkan protokol kesehatan yang ketat sebelum Bambing Opak kembali dioperasikan secara penuh.

Baca Juga: Kenalkan Makanan Khas, Perempuan Pelaku UMKM Bantul Pulihkan Roda Ekonomi

Memang di lokasi tersebut belum tersedia tempat cuci tangan. Handsanitazer atau imbauan mengenakan masker juga belum ada.

"Akan kami siapkan bertahap, mengingat destinasi wisata di DIY sudah mulai dibuka. Protokol kesehata akan kami perketat", ujar Sigit.

Canden, lanjut Sigit merupakan wilayah Desa yang memiliki potensi untuk berkembang yang sangat baik. Hanya saja dorongan dan keinginan masyarakat untuk berubah harus disulut oleh beberapa orang.

Ia tak menampik bahwa tak banyak warga yang memiliki pikiran yang sejalan seperti dirinya. Kendati demikian niat untuk bergotong royong membangun wilayah Canden sudah menjadi kesepakatan warga.

Harapannya, pengembangan Bambing Opak Asri sendiri mampu membranding wilayah Canden sebagai wisata desa termasuk makanan dan kuliner khas yang bisa menjadi oleh-oleh bagi wisatawan. Tujuannya yaitu, masyarakat sekitar bisa berdaya dengan wisata yang ada di pinggiran Kali Opak ini.

Load More