SuaraJogja.id - Harum masakan serta bunyi bumbu yang ditumis meramaikan wisata kolam renang di Tirtamansari, Kabupaten Bantul, Jumat (4/12/2020) siang. Puluhan ibu-ibu muda dan paruh baya unjuk gigi membuat makanan di ajang Festival Cita Rasa Masakan Khas Projotamansari.
Seorang ibu muda 35 tahunan, Maisyaroh, dengan cekatan mencampur bahan makanan berupa lele dan bumbu khusus untuk menciptakan makanan khas mangut lele pada festival itu.
Tak hanya Maisyaroh, ibu-ibu lainnya menumis sejumlah potongan bawang dan mencampurkan bihun untuk membuat mie lethek.
Adapun ibu-ibu sekitar 46 tahun, Sulastri, dengan lihainya mengolah dan menyajikan daging kambing yang ia tusukkan dengan tangkai bambu. Sulastri menyajikan sate klathak, yang sangat terkenal di Yogyakarta.
Baca Juga: Marak Politik Uang Jelang Pilkada, JCW Beri Bawaslu Bantul Kerupuk Melempem
Sulastri dan Maisyaroh adalah pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang ikut meramaikan ajang festival tersebut. Mereka bersama 78 orang lainnya berharap, dengan adanya ajang festival itu, makanan khas Bantul bisa lebih dikenal dan membangkitkan ekonomi mikro yang terdampak langsung oleh pandemi Covid-19.
"Hampir delapan bulan lalu, pendapatan kami turun drastis. Pandemi Covid-19 sangat mempengaruhi ekonomi kami, terutama UMKM," ujar Maisyaroh, ditemui saat acara berlangsung.
Ia menceritakan, sebelum pandemi, dirinya bisa menjual mangut lele yang dia kemas dengan mika plastik sebanyak 10 porsi. Satu porsi diisi 2 sampai 3 lele, lengkap dengan sambal dan lalapan.
"Saya menjual secara online. Jadi ketika ada orderan, saya buatkan dan saya kirim. Jadi bumbu [mangut] dan lelenya saya pisah. Nah saat Pandemi, hampir tidak ada yang memesan. Ada yang pesan, tapi sehari hanya 1-2 pembeli," keluhnya.
Hal senada diungkapkan Sulastri. Wanita asal Pundong itu tak menampik bahwa resto kecil miliknya sangat sepi pembeli. Padahal, usaha sate klathak yang ia cetuskan awal Januari 2020 lalu itu merupakan usaha baru bagi dia dan keluarga.
Baca Juga: 80 Orang Terjangkit Leptospirosis, 1 Warga Bantul Meninggal Dunia
"Hitungannya saya baru mulai berbisnis dengan anak dan suami saya. Malah ada Covid-19, sehingga usaha saya jadi seret. Meski begitu, saya tetap bertahan meski harus ngutang dulu," ujar Sulastri.
Berusaha dan sabar tetap membuka usaha, Sulastri juga memanfaatkan jualan secara online. Hal itu dia lakukan agar perputaran uang tetap berjalan dan bisa menghidupi keluarganya.
Berjibaku hampir sembilan bulan sejak Maret-November, usaha sate klathaknya kembali pulih. Walau sedikit pendapatan, tetapi Sulastri tetap bersyukur.
"Alhamdulilah ketika Pemda DIY mulai melonggarkan aturan jam buka toko, akhirnya ada sedikit pemasukan. Resto yang sebelumnya sempat berhenti, kami buka lagi. Namun menjual secara online tetap kami lakukan," ujar dia.
Adanya festival kuliner seperti ini dianggap sebagai promosi oleh Sulastri. Beberapa food blogger, masyarakat umum, termasuk media, diundang untuk kembali membangkitkan ekonomi warga kecil yang sempat terpuruk.
"Saya melihat bahwa festival seperti ini sebagai ajang promosi. Sebenarnya kuliner di Bantul itu banyak dan festival ini sekaligus promosi kepada masyarakat, menurut saya ajang ini sangat baik untuk UKM," terang ibu dua anak tersebut.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Marak Politik Uang Jelang Pilkada, JCW Beri Bawaslu Bantul Kerupuk Melempem
-
80 Orang Terjangkit Leptospirosis, 1 Warga Bantul Meninggal Dunia
-
Antisipasi Kapasitas RS Penuh, Pemkab Bantul Buat Shelter Isolasi di Desa
-
Bantu Seniman Bantul, BPD DIY Bangun Panggung Serba Guna di Pasar Gabusan
-
Pernah Bobol Rumah, Pelaku Penjambret Guru di Bantul Merupakan Residivis
Terpopuler
- Cerita Pemain Keturunan Indonesia Tristan Gooijer Tiba di Bali: Saya Gak Ngapa-ngapain
- Review dan Harga Skincare GEUT Milik Dokter Tompi: Sunscreen, Moisturizer, dan Serum
- 5 Motor Matic Bekas Murah: Tampang ala Vespa, Harga Mulai Rp3 Jutaan
- Bareskrim Nyatakan Ijazah S1 UGM Jokowi Asli, Bernomor 1120 dengan NIM 1681/KT
- Harley-Davidson Siapkan Motor yang Lebih Murah dari Nmax
Pilihan
-
Shayne Pattynama Tulis Prediksi Skor Timnas Lawan China di Sandal
-
7 Rekomendasi HP Kamera 108 MP Terbaik 2025: Layar AMOLED, Harga Rp2 Jutaan
-
Manchester United Hancur Lebur: Gagal Total, Kehabisan Uang, Pemain Buangan Bersinar
-
Srikandi di Bali Melesat Menuju Generasi Next Level Dengan IM3 Platinum
-
30 Juta Euro yang Bikin MU Nyesel! Scott McTominay Kini Legenda Napoli
Terkini
-
Lewat Bola dan Sponsorship di GFL Series 3, BRI Tanamkan Nilai Positif ke Anak Muda
-
Hadiah Digital yang Bangkitkan Solidaritas Sosial, Klaim 3 Link Saldo DANA Kaget Ini
-
Moratorium Hotel Sumbu Filosofi Diberlakukan, PHRI Desak Penertiban 17 Ribu Penginapan Ilegal
-
Kelanjutan Soal Besaran Pungutan Ekspor Kelapa, Mendag Ungkap Hal Ini
-
Kabupaten Sleman Diganjar ANRI Award, Bupati Ungkap Strategi Jitu Pelestarian Arsip