SuaraJogja.id - Penyelenggaraan pemilihan kepala daerah (pilkada) di Sleman, Bantul, dan Gunungkidul relatif aman, Rabu (9/12/2020). Bawaslu DIY mencatat, sebanyak 6.110 Tempat Pemungutan Suara (TPS) dapat menggelar pemungutan suara dengan lancar.
Namun, Bawaslu menemukan, sejumlah TPS tidak menyediakan bilik khusus bagi pemilih yang suhu badannya diatas 37,3 derajat celsius. Padahal, sesuai protokol kesehatan pilkada di masa pandemi ini, tiap TPS harus menyediakan bilik khusus COVID-19 yang ditempatkan di luar TPS dengan tirai plastik. Contohnya di TPS 60 di Mlati, Sleman, yang tidak menyediakan bilik khusus pemilih bersuhu badan tinggi.
"Namun praktiknya, ada beberapa TPS yang menyediakan bilik khusus hanya di pojokan satu ruangan dengan lain. Ada yang di luar, tapi tidak diberi tirai plastik," ungkap Koordinator Divisi Hukum dan Data Informasi Bawaslu DIY Agus Muhammad Yasin di kantor Bawaslu DIY Rabu sore.
Selain bilik khusus, pasien COVID-19 di RSUP Dr Sardjito juga tidak bisa menggunaan hak pilihnya. Dari informasi yang didapat Bawaslu, pihak rumah sakit melarang petugas untuk masuk ke ruangan karena pasiennya dalam kondisi kritis.
Baca Juga: Isolasi Mandiri, 107 Warga Karanglo Ikut Pilkada dengan Prosedur Superketat
Sedangkan pasien COVID-19 di rumah sakit dan selter lainnya terlayani hak pilihnya. Sebut saja di Rusunawa Gemawang Sleman, di mana 30 pasien COVID-19 bisa menggunakan hak pilihnya. Begitu pula 52 pasien COVID-19 di Asrama Haji dan di Saptosari.
"Untuk semua rumah sakit, pasien reguler terlayani, kecuali pasien rumah sakit di Sardjito," jelasnya.
Ditambahkan Agus, di TPS 24, Patalan, Jetis, Bantul, ada satu petugas KPPS yang hingga hari pencoblosan masih menunggu hasil tes swab. Namun, dirinya tidak terbuka menyampaikan hal itu kepada petugas KPPS lainnya, sehingga tidak ada yang tahu.
Karenanya, petugas KPPS tersebut akhirnya dijemput Satgas COVID-19 dan KPU Bantul pada pukul 10.00 WIB. Penyelenggaraan pemungutan suara pun terpaksa dihentikan selama satu jam.
"Kemudian TPS disemprot disinfektan dan dilanjutkan. Namun, sekitar 91 warga yang takut [covid-19] akhirnya tidak mau datang ke TPS lagi, tapi penyelenggaraan dilanjutkan sampai perhitungan [suara] terakhir," jelasnya.
Baca Juga: Nyoblos Pertama, Sri Muslimatun Menang di Kandang Sendiri
Sementara, anggota Bawaslu DIY, Sutrisnowati, menjelaskan, Bawaslu mendapatkan 30 laporan dan temuan pelanggaran pilkada non-Alat Peraga Kampanye (APK) yang tersebar di tiga kabupaten hingga 5 Desember 2020. Dua temuan pelanggaran pilkada dari Sleman sudah diambil alih Bawaslu DIY.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Syok Lihat Sampah Tak Terurus di Pasar Caringin, Dedi Mulyadi : Ini Pasar Atau Sawah?
-
Pilkada Serang 2024 Bermasalah, MK Perintahkan PSU di Seluruh TPS, Ini Respon KPU Banten
-
Capaian Tingkat Parmas Dalam Pemilihan Gubernur dan Wagub Provinsi Jatim Tinggi, Jumlah Suara Sah Tembus 20 Juta
-
Hakim Saldi Isra Marah Gegara KPU Jatim Tidak Jawab Tegas Pertanyaan Jumlah TPS
-
Kubu RK-Suswono Ngaku Suruh Saksi di TPS Tolak Teken Rekapitulasi Suara di Kecamatan, Ini Alasannya!
Terpopuler
- Olok-olok Sepak Bola Indonesia, Erick Thohir 'Usir' Yuran Fernandes
- Ramadhan Sananta Umumkan Mau Pensiun dari Sepak Bola
- 3 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan RAM 12 GB Terbaik Mei 2025
- Selamat Datang Pascal Struijk! Calon Pemain Timnas Indonesia Diarak di Jalan Raya Inggris
- 5 Rekomendasi HP Gaming Rp1 Jutaan: Kamera Oke, RAM Besar Baterai Awet
Pilihan
-
3 Pemain China Jebolan Liga Indonesia: Tak Ada yang Sukses Berakhir Miris
-
Eks Pemain Prancis Ini Cocok Jadi Pelatih Anyar Persija: Mantan Rekan Marc Klok
-
5 Rekomendasi HP Samsung dengan NFC Harga di Bawah Rp 4 Juta, Terbaik Mei 2025
-
Eks Wapres Ma'ruf Amin Lagi-lagi Absen, Sidang Wanprestasi Mobil Esemka Tetap Berlanjut
-
3 Rekomendasi HP Samsung Rp 2 Jutaan Terbaik Mei 2025, Memori Besar Performa Handal
Terkini
-
Parangtritis Tak Mau Jadi 'Bali' Kedua: Wisata Malam Bakal Lebih Lokal
-
BUMDes DIY Siap Launching 15 Dapur Gizi, Dukung Program MBG dan Tekan Stunting
-
Akhir Penyelidikan Soal ASPD Bocor: Disdikpora DIY Sebut Hanya 'Mirip', 2 Soal Jadi Bonus
-
Restoran Sepi Bisa jadi Dapur Gratis, Cara Badan Gizi Nasional Pangkas Biaya Program MBG
-
Update Pria Tewas di Kos Sleman: Guru Privat Alumni UGM, CCTV jadi Kunci?