"Ya dari situ saja ada sekitar 3 kuintal maggot siap dipasarkan. Usia kurang lebih sebulan. Tinggal angkut saja bagi masyarakat yang mau membeli untuk pakan ternak," terangnya sambil mengaduk kumpulan maggot.
Teguh menambahkan hingga saat ini setidaknya peminat maggot ini sudah ada di berbagai daerah. Mulai dari Kudus, Purworejo yang digunakan untuk makan udang, Megalengan, Bantul. Bahkan sudah ada pemesan dari Sumedang tapi belum bisa terlayani karena satu dan lain hal.
Sementara itu inisiator terciptanya usaha budi daya maggot di Dusun Ketingan, Mardiharto (68), menuturkan saat ini 1 kilogram maggot hanya dibanderol dengan harga Rp. 6.000 saja. Memang diakui harga itu masih sangat terjangkau namun, ia yakin dalam beberapa waktu ke depan permintaan akan semakin banyak dan harga pun juga bakal terangkat lagi.
"Memang masih murah segitu, tapi saya yakin prospeknya ada dan bakal ada kenaikan harga ke depannya," kata Mardi.
Baca Juga: Prihatin Pertanian Terdampak Tol, Mardi Berdayakan Warga Budidaya Magot
Mardi sendiri memilih budi daya maggot atau belatung sebagai bisa atas respon hilangnya srbagain besar lahan produktif warga Dusun Ketingan. Menurutnya hal ini dapat digunakan untuk membantu memberdayakan warga sekitar yang terdampak pembangunan jalan tol dan pandemi Covid-19.
"Awalnya memang melihat dampak dari area persawahan di Ketingan yang ternyata kena hampir 90 persen. Itu otomatis membuat para peyani kehilangan mata pencahariannya, jadi saya coba tawarkan solusi lainnya," ucapnya.
Selain dampak hilangnya lahan pertanian akibat tol, pemberdayaan itu juga dilakukan atas respon banyaknya warga yang terdampak pandemi Covid-19. Salah satunya yang terpaksa harus terkena phk secara sepihak dari tempatnya bekerja.
"Lagipula semua proses dari budi daya maggot ini bisa mendatangkan uang. Ini sebagai upaya juga mengajak petani tradisional menjadi petani modern untuk merespon keterbatasan atau hilangnya lahan pertanian produktif tadi," pungkasnya.
Baca Juga: Jelang Libur Natal dan Tahun Baru, Aktivitas di Terminal Jombor Masih Sepi
Berita Terkait
-
Hasil BRI Liga 1: Drama 5 Gol, Persis Solo Kalahkan PSS Sleman
-
Terima Tantangan Persis Solo, PSS Sleman Ingin Beri Jamuan Mimpi Buruk
-
Persib Nol! Daftar Klub Liga 1 Paling Banyak Sumbang Pemain ke Timnas Indonesia Era Patrick Kluivert
-
Pemain Persita Diminta Berani Pegang Bola, PSS Sleman Punya Senjata Baru?
-
Malam Ini! Link Live Streaming Persita Tangerang vs PSS Sleman
Terpopuler
- Ditahan Atas Dugaan Pemerasan, Beredar Rekaman Suara Reza Gladys Sebut Mail Syahputra Tolak Transferan
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
- Jebloskan Nikita Mirzani ke Penjara Reza Gladys Sempat Disebut Cocok Gabung Gen Halilintar
- Ifan Seventeen Tiba-Tiba Jadi Dirut PFN, Pandji Pragiwaksono Respons dengan Dua Kata Menohok
Pilihan
-
Sosok Widi Hartoto Corsec Bank BJB Tersangka Kasus Korupsi Iklan, Punya Harta Miliaran Rupiah
-
Kembali Difitnah Soal Kirim Utusan ke PDIP, Jokowi: Diam dan Senyumin Aja
-
Driver Ojol Dapat 'Tunjangan Hari Raya (THR)' 2025, Ini Kriteria dan Syaratnya
-
Komunitas Milenial Bergerak Sukses Gelar Aksi Sosial BERMANJA di Yogyakarta
-
Emas Antam Tembus Harga Tertinggi Sepanjang Masa Hari Ini, Jadi Rp1.742.000/Gram
Terkini
-
Pelaku Pembakaran Gerbong di Stasiun Yogyakarta Jadi Tersangka, KAI Alami Kerugian Rp 6,9 Miliar
-
Cakupan Kepemilikan Dokumen Kependudukan Bantul Capai Target Nasional
-
Pertama di Indonesia, Wamenkop Resmikan Koperasi Merah Putih Gapoktan Sidomulyo di Sleman
-
Ekonom UGM Soroti Isu Sri Mulyani Mundur, IHSG Bakal Memerah dan Sentimen Pasar Negatif
-
Nekat, Perempuan Asal Gunungkidul Ajak Suami Curi Motor dan Uang di Bekas Tempat Kerjanya