SuaraJogja.id - Dinas Perhubungan (Dishub) Sleman memiliki sejumlah langkah dalam mengantisipasi kemacetan dan mengatur lalu-lintas selama masa libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 (Nataru).
Plt Kepala Dishub Sleman Arip Pramana mengungkapkan, selama masa Nataru, ada empat posko di titik perbatasan atau pintu-pintu masuk ke wilayah Sleman, mulai dari Prambanan (posko Dishub DIY), Gamping, Tempel, hingga Denggung (Posko Sleman).
"Kami bersama Satuan Polisi Pamong Praja, Dinas Kesehatan, dan Palang Merah Indonesia fokus di sekitaran Denggung," ungkapnya, Jumat (18/12/2020).
Khusus Pemkab Sleman, Dishub menurunkan sebanyak 58 personel, ditambah unsur Satuan Polisi Pamong Praja, Dinas Kesehatan, dan Palang Merah Indonesia. Sementara ini, koordinasi juga telah dilakukan bersama Dishub DIY dan Polres Sleman.
Untuk mengantisipasi kemacetan di wilayah Sleman, Dishub Sleman merekayasa lalu lintas yang berasal dari arah Magelang (Jawa Tengah) agar bergerak ke arah Tempel, Turi, Pakem, selanjutnya ke arah Prambanan.
Sedangkan pengendara dari arah Wates dan Temon yang akan masuk ke Sleman, agar jalur tidak terlalu padat, maka akan dibelokkan ke Moyudan, selanjutnya ke Minggir menuju Tempel.
"Dari daerah Solo, bisa menggunakan Piyungan Proliman ke arah Pakem, Turi, dan Tempel," ucapnya.
Pantauan kemacetan di sejumlah titik tertentu akan dipantau melalui 7 unit ATCS, mulai dari kawasan Asrama Syantikara, UNY Jalan Kolombo, Jalan Tajem, UII. Pantauan ATCS ini nantinya yang akan membantu tim Dishub dalam merekayasa lalin dengan cara mengatur durasi nyala lampu APILL, bahkan menyalakan lampu dalam kondisi flash (kuning berkedip).
"Situasional," ucapnya.
Baca Juga: Jelang Nataru, Penumpang Bandara Soetta Melonjak
Sementara itu, untuk pembatasan kendaraan berat yang melintas menjelang Nataru, utamanya kendaraan non-logistik, akan diterapkan sesuai edaran yang berlaku dari Kementerian Perhubungan.
"Pada 24 Desember 2020 diutamakan bagi yang membawa logistik, BBM, baik gas maupun cair," terangnya.
Bukan hanya memantau kemacetan dan merekayasa lalu lintas, pihaknya juga akan memantau penerapan protokol kesehatan COVID-19. Sebab, baik pemudik maupun wisatawan yang masuk ke Sleman wajib menerapkan protokol kesehatan.
"Kami mengimbau baik pemudik maupun wisatawan harus mematuhi protokol kesehatan. Itu wajib, tidak ada pilihan lain. Harus bermasker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun. Harapannya liburan ini tidak terjadi penularan," paparnya.
Bupati Sleman Sri Purnomo mengungkapkan, ada sanksi yang diatur oleh Pemkab Sleman mengenai penindakan kerumunan dan konvoi dalam merayakan Nataru, termasuk pula ancaman untuk menutup tempat usaha hotel dan kafe yang kedapatan tidak tertib protokol kesehatan COVID-19 saat menyelenggarakan perayaan Nataru.
"Oh iya betul [ada ancaman ditutup], kan itu untuk keamanan dan keselamatan kita bersama," tutur dia.
Berita Terkait
-
Jelang Nataru, Penumpang Bandara Soetta Melonjak
-
Jelang Libur Panjang Nataru, Ganjar Minta Warga di Luar Jateng Tak Mudik
-
Malam Tahun Baru 2021 di Jakarta, Mal dan Kafe Buka Sampai Pukul 21.00 WIB
-
Selama Libur Nataru, Anies: Mal hingga Kafe Maksimal Buka Pukul 21.00 WIB
-
Seruan Anies Saat Nataru, Perkantoran Harus Tutup Pukul 19.00 WIB
Terpopuler
- 3 Pemain Keturunan yang Menunggu Diperkenalkan PSSI usai Mauro Zijlstra
- 'Ogah Ikut Makan Uang Haram!' Viral Pasha Ungu Mundur dari DPR, Benarkah?
- Usai Kena OTT KPK, Beredar Foto Immanuel Ebenezer Terbaring Dengan Alat Bantu Medis
- Eks Feyenoord Ini Pilih Timnas Indonesia, Padahal Bisa Selevel dengan Arjen Robben
- Terbukti Tak Ada Hubungan, Kenapa Ridwan Kamil Dulu Kirim Uang Bulanan ke Lisa Mariana?
Pilihan
-
Hasil Super League: Brace Joel Vinicius Bawa Borneo FC Kalahkan Persijap
-
Persib Bandung Siap Hadapi PSIM, Bojan Hodak: Persiapan Kami Bagus
-
5 Fakta Kekalahan Memalukan Manchester City dari Spurs: Rekor 850 Gol Tottenham
-
Rapper Melly Mike Tiba di Riau, Siap Guncang Penutupan Pacu Jalur 2025
-
Hasil Super League: 10 Pemain Persija Jakarta Tahan Malut United 1-1 di JIS
Terkini
-
Kiper PSIM Jadi Pahlawan, Gagalkan Penalti Klok di Detik Akhir, Persib Gagal Raih Poin Penuh
-
Polemik Royalti Lagu: Transparan atau Tidak? Temuan Pakar UGM Bongkar Borok Sistem Distribusi
-
Kuasa Hukum Keluarga Diplomat Arya Daru Tegaskan: 'Tidak Ada Masalah Mental! Keluarga Lebih Tahu!
-
Masa Depan Generasi Jawa Terancam? PKS DIY Siap Perangi Miras Online dan Judi Online
-
Misteri Kematian Diplomat Arya Daru: Keluarga Bandingkan dengan Kasus Sambo! Ada Apa?