SuaraJogja.id - Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan kembali ditutup sejak Jumat (18/12/2020). Akibatnya, pemerintah Kota Yogyakarta tidak bisa memberikan pelayanan pengangkutan sampah, sehingga pemerintah setempat mengimbau warga untuk menyimpan sampahnya terlebih dahulu hingga TPST kembali dibuka.
Pemerintah Kota Yogyakarta melalui akun Twitter @PemkotJogja mengumumkan bahwa Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta tidak bisa memberikan layanan pengangkutan sampah seperti yang sudah berjalan biasanya. Hal tersebut terjadi lantaran penutupan TPST Piyungan sejak satu hari sebelumnya.
"Selamat siang sedherek. Sehubungan dengan tidak beroperasinya TPST Piyungan, Bantul sejak Jumat (18/12) kemarin, maka untuk sementara rekan-rekan @DLHkotayk tidak dapat melayani pengangkutan sampah dari Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS)," cuit akun @PemkotJogja, Minggu (19/12/2020).
Untuk sementara waktu, DLH Kota Yogyakarta tidak bisa melayani pengangkutan sampah dari Tempat Pembuangan Sementara (TPS) yang tersebar di beberapa titik. Karenanya, pemerintah meminta warga untuk menunda pembuangan sampah ke TPS guna mengantisipasi penumpukan sampah.
"Untuk itu, kami memohon kepada warga Kota Yogyakarta supaya menunda pembuangan sampah ke TPS untuk mengantisipasi penumpukan sampah di TPS. Diharapkan kondisi dapat normal kembali pada Senin (21/12) mendatang. Atas segala ketidaknyamanannya kami mohon maaf sebesar-besarnya," imbuh akun @PemkotJogja.
Menyampaikan permohonan maaf karena layanan yang tidak berfungsi semestinya, Pemkot Jogja berharap, layanan bisa kembali berfungsi pada Senin (21/12/2020). Sementara waktu, pemerintah mengimbau masyarakat untuk menunda membuang sampah dan menumpuknya di TPS hingga layanan bisa kembali berjalan.
Penutupan TPST Piyungan ini bukan kali pertama terjadi. Sepanjang 2020, TPST Piyungan juga sempat ditutup pada April lalu. Hal tersebut berimbas kepada pengangkutan sampah warga Kabupaten Sleman, Bantul, dan Kota Yogyakarta.
Sebelumnya, kondisi musim hujan membuat lahan landfill TPST makin becek setiap harinya. Akibatnya, operasi alat berat yang bekerja untuk melayani bongkaran sampah dari armada truk sering kepater atau ambles
Beberapa kali disampaikan juga bahwa kapasitas di TPST tersebut sudah overload. Ketika hujan lebat, air lindi dan sampah menyebar ke mana-mana, terutama di atas jalan.
Baca Juga: Virus Covid-19 Teror Lingkungan Pemkot Jogja, 6 Pegawai Kominfo Positif
Melalui tanggapan di kolom komentar, warganet berharap agar layanan di TPST Piyungan dapat segera berjalan seperti sebelumnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
Bak Langit dan Bumi! Gaji Anggota DPR RI vs Eks Bek Milan di Parlemen Georgia
-
Saham Jeblok, Bos Danantara Ungkap Soal Isu Ambil Alih BCA Secara Gratis
-
Bukan Dean Zandbergen, Penyerang Keturunan Ini akan Dampingi Miliano Jonathans di Timnas Indonesia?
-
Besok, Mees Hilgers Hengkang dari FC Twente, Menuju Crystal Palace?
-
Pemain Keturunan Liga Inggris Bahas Timnas Indonesia, Ngaku Punya Sahabat di Skuad Garuda
Terkini
-
UMKM DIY Go Digital, Gojek Jadi Jurus Jitu Dongkrak Penjualan
-
Angelaida, Bocah 10 Tahun Asal Jogja, Bikin Bangga Indonesia di Ajang Ballroom Dance Internasional
-
Kronologi Lengkap: Bus Trans Jogja Tabrak Pejalan Kaki Hingga Meninggal di Sleman
-
Dulu Relawan Gempa, Kini Jualan Es: Perjalanan Berliku Eks Napi Teroris Kembali ke NKRI
-
Bantul 'Perang' Lawan Sampah: Strategi Jitu DLH Dongkrak Kapasitas Pengolahan