SuaraJogja.id - Muncul klaster baru di wilayah Gunungkidul usai belasan santri dikonfirmasi positif COVID-19 pada Sabtu (19/12/2020) lalu. Dinas Kesehatan setempat menyebut muncul klaster pondok pesantren (ponpes) Darul Quran Wal Ijaroh.
Meski begitu, Kepala Kantor Kementrian Agama Gunungkidul, Arif Gunadi mengatakan walau terdapat klaster, aktivitas di ponpes tersebut tetap berjalan normal.
Arif mengatakan, pihaknya telah melakukan pemantauan langsung dengan menerjunkan tim Kemenag ke pondok-pondok pesantren yang ada di wilayah Kabupaten Gunungkidul termasuk Pondok Pesantren Darul Quran. Pihaknya memastikan semuanya aman dan normal, kecuali bagi para santri yang tengah menjalani karantina.
"Para santri yang terpapar mendapat penanganan sesuai protokol kesehatan (prokes) ketat,"kata Arif dihubungi pada Minggu (20/12/2020).
Selain memastikan semuanya aman dan normal, sterilisasi kawasan pondok pesantren juga dilakukan begitu ada informasi santri terpapar. Pihaknya pun langsung berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul serta Puskesmas setempat.
Para santri yang terpapar juga tetap beraktivitas seperti biasa namun tentu saja dengan protokol yang sangat ketat. Para santri yang terpapar positif Covid-19 tersebut dipisah dengan santri yang sehat untuk meminimalisir penularan.
"Santri juga harus mengenakan masker dan pada jarak yang aman," jelasnya.
Arif pun berharap masyarakat tidak perlu ikut resah dengan adanya kluster ini. Sebab seluruh santri yang terpapar sudah ditangani sesuai prosedur dan diupayakan agar segera pulih kembali.
Sebelumnya, Kepala Dinkes Gunungkidul Dewi Irawaty menyampaikan ada 50 kasus baru terkonfirmasi positif COVID-19 pada Sabtu (19/12/2020) lalu. Sebagian merupakan para santri.
Baca Juga: Pejabat Satpol PP Gunungkidul Covid-19, Pedagang Pasar Argosari Meninggal
"Berdasarkan informasi terakhir total ada 16 santri yang dinyatakan positif COVID-19," katanya pada wartawan.
Munculnya kasus Covid-19 yang menyasar para santri itu bermula dari satu santri yang dilaporkan positif COVID-19 pada Kamis (17/12/2020) lalu. Dewi mengatakan seluruh kontak erat menjalani pengambilan swab dan didapat 15 santri lain yang juga dinyatakan terpapar. Pihak Dinkes Gunungkidul lantas meminta pengelola ponpes melakukan karantina mandiri bagi santri yang terpapar.
"Pada sisi lain koordinasi dengan pihak terkait juga dilakukan berkaitan dengan kasus ini. Saat ini masih dikomunikasikan (untuk tindak lanjutnya)," kata Dewi.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Jogja Siaga Banjir, Peta Risiko Bencana Diperbarui, Daerah Ini Masuk Zona Merah
-
DANA Kaget untuk Warga Jogja: Buruan Klaim 'Amplop Digital' Ini!
-
Heboh Arca Agastya di Sleman: BPK Ungkap Fakta Mengejutkan Soal Situs Candi
-
Gus Ipul Jamin Hak Wali Asuh SR: Honor & Insentif Sesuai Kinerja
-
Rp300 Triliun Diselamatkan, Tapi PLTN Jadi Korban? Nasib Energi Nuklir Indonesia di Ujung Tanduk