SuaraJogja.id - Penutupan TPST Piyungan memberi efek domino yang luar biasa terkait jumlah sampah yang ada di Kota Jogja. Beberapa titik atau depo sampah tak kuat lagi menampung jumlah sampah yang dibuang oleh warga.
Salah satunya penumpukan yang sempat terjadi di Depo Lempuyangan. Penumpukan sampah itu bahkan sudah mengganggu lalu lintas bagi pengguna jalan yang lalu lalang di depannya.
Tidak hanya lalu lintas yang terdampak, tetapi warung makan yang berada di seberang jalan Depo Lempuyangan juga turut terimbas.
Salah satu pemilik warung makan, Purwanti (48), mengatakan, penumpukan sampah itu telah terjadi sejak Sabtu (19/12/2020) lalu. Namun, penumpukan sampah yang sudah mencapai tengah jalan itu, hari ini, Selasa (22/12/2020), bisa diambil.
"Sudah sejak Sabtu kemarin numpuk dan tadi pagi baru diambil. Katanya di sini [Depo Lempuyangan] yang diambil karena sudah mengganggu lalu lintas," kata warga Jl Tegal Lempuyangan, Bausasran, Kecamatan Danurejan, Kota Yogyakarta itu saat ditemui SuaraJogja.id di warungnya.
Purwanti mengaku, dagangannya menjadi sepi setelah terkena imbas dari penumpukan sampah di Depo Lempuyangan tersebut. Jika biasanya siang hari dagangannya sudah ludes dilahap pembeli, sekarang sampai menjelang sore masakannya itu masih tersisa banyak.
Menurutnya, banyak pelanggan warungnya yang enggan mampir dalam beberapa hari terakhir karena bau yang menyengat dari tumpukan sampah tersebut. Padahal, ia sudah sebisa mungkin menjaga makanannya agar tetap tertutup rapat dan tidak tercampur bau tidak sedap dari sampah.
"Biasanya siang jam 2-an sudah habis, tapi semenjak ada sampah ini, ya sampai sore gini masih banyak. Padahal semua tertutup makanannya. Bau itu sih ngaruh banget. Soalnya sampahnya juga udah sampai melebihi tengah jalan kemarin," terangnya.
Bahkan Purwanti menuturkan, ia sempat ragu untuk berjualan hari ini karena kondisi sampah yang makin memprihatinkan. Namun, kedatangan truk sampah yang memulai membersihkan tumpukan sampah itu membuatnya yakin untuk tetap berjualan.
Baca Juga: Drainase Buruk di TPST Piyungan, Sutam Takut Tertimbun Tanah Longsor
"Sempat ragu mau jualan atau tidak. Eh ternyata tadi pagi ada truk yang mengangkut sampah. Akhirnya memutuskan untuk ke pasar beli bahan untuk jualan. Eh tetep sepi, bentar lagi pulang sih capek, Mas," ujar ibu yang sudah sejak 2012 berjualan di tempat itu.
Terkait sampah miliknya pribadi saat ini, Purwanti menyebut hanya bisa menumpuknya di rumah saja. Sebab, memang warga dan petugas kebersihan sudah sepakat untuk menutup sementara Depo Lempuyangan hingga TPST Piyungan kembali dibuka.
Bahkan warga dalam beberapa hari terakhir juga terus berjaga agar tidak ada orang yang membuang sampah di situ. Namun tetap saja, ada yang mengeyel dengan membuang sampah saat tengah malam atau ketika warga lengah.
"Wong kita-kita [warga] sini udah ndak pada buang, malah jaga di sini, tapi tetep ada aja yang datang pakai mobil-mobil itu bawa trash bag gede-gede itu. Waton [asal] buang saja, bukan warga sini juga. Bahkan ada yang nekat merasa dirinya udah bayar gitu," tuturnya.
Purwanti menyampaikan, penumpukan sampah yang terjadi di Depo Lempuyangan bukan kali ini saja terjadi. Terhitung sudah dua kali tumpukan sampah membludak hingga ke jalan.
"Sudah dua kali. Dulu sebelumnya hari keempat waktu belum diambil saya sudah tidak bisa jualan. Sekarang lebih banyak sampahnya dibandingkan yang sebelumnya. Sekarang hanya tiga hari saja sudah separuh jalan lebih. Dulu seminggu itu baru bisa lewat segitu," cetusnya.
Berita Terkait
-
Drainase Buruk di TPST Piyungan, Sutam Takut Tertimbun Tanah Longsor
-
TPST Piyungan Ditutup 4 Hari, Warga Desak Pemerintah Ikut Tanggung Jawab
-
TPST Piyungan Kembali Ditutup, Pemkot Jogja Minta Warga Simpan Sampah
-
Selama Pandemi Sampah di TPST Piyungan Naik Drastis 630 Ton per Hari
-
Sejarah Stasiun Lempuyangan
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Anak Kos Jogja Merapat! Saldo DANA Kaget Rp 299 Ribu Siap Bikin Akhir Bulan Aman, Sikat 4 Link Ini!
-
Kabel Semrawut Bikin Jengkel, Pemkab Sleman Ancam Stop Izin Tiang Baru dari Provider
-
Geger! Rusa Timor Berkeliaran di Sleman, Warga Panik Cari Pemilik Satwa Liar yang Lepas
-
Royal Ambarrukmo Yogyakarta Sambut Hangat Kunjungan Famtrip Budaya Travel Agent Tiongkok
-
Muaythai Kelas Dunia Bakal Guncang Candi Prambanan di 2026, Sensasi Duel Berlatar Warisan Dunia!